Author Archives: DL - ILNAS

Keuntungan Pulau Untung Jawa Berkat Tren Pembayaran Digital QRIS di Kalangan Turis

Kini, liburan tanpa menggunakan uang tunai semakin populer di kalangan wisatawan. Banyak pelancong, baik domestik maupun asing, lebih memilih untuk melakukan pembayaran secara digital di berbagai destinasi wisata.

Eva, seorang ibu dengan dua anak yang tinggal di Pulau Untung Jawa, salah satu objek wisata di Kepulauan Seribu, menjalankan usaha warung sembako yang diberi nama Warung Qnoy. Nama warung ini berasal dari julukan untuk anak pertamanya, Vino.
Sebagai penduduk asli pulau, Eva memanfaatkan digitalisasi untuk mempermudah usahanya.

Sejak bergabung dengan BRILink dan menjadi nasabah BRI, Eva mendapatkan kemudahan dengan adanya sistem pembayaran QR Code yang mempermudah transaksi di warungnya. Warung yang dikelolanya menyediakan berbagai cemilan dan minuman ringan, serta jus buah, dengan harga yang bervariasi. Cemilan dijual sekitar Rp 5.000 hingga Rp 12.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp 15.000 bagi wisatawan asing.

Eva mengungkapkan bahwa sejak pertama kali membuka warung pada tahun 2010, mayoritas pelanggannya adalah wisatawan, baik domestik maupun internasional. Para turis asing, menurutnya, sangat suka membeli minuman ringan.

Transformasi digital juga mulai dirasakan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Untung Jawa. Eva mengatakan, banyak dari mereka yang kini lebih memilih menggunakan QR Code untuk bertransaksi dibandingkan dengan membayar menggunakan uang tunai.

Menurut Eva, QR Code ini dapat menerima pembayaran dari semua bank, yang membuat transaksi lebih praktis dan aman. Salah satu manfaat besar dari pembayaran digital adalah menghindari uang palsu. Eva menceritakan pengalaman buruknya ketika ia memasukkan uang ke dalam setor tunai di BRI Tangerang, namun uang tersebut tidak masuk ke dalam sistem. Setelah memeriksanya, ia mendapati uang tersebut ternyata palsu. Sejak menggunakan QRIS, ia tidak pernah lagi mengalami masalah serupa.

Pernyataan Eva ini juga mendapat apresiasi dari Profesor Azril Azhari, seorang pengamat pariwisata. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan pembayaran digital ini membantu mengurangi peredaran uang palsu yang sering meresahkan wisatawan dan masyarakat. Ia juga menyarankan agar bank dan kepolisian setempat dapat bekerja sama untuk memverifikasi uang yang beredar di tempat wisata guna menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Dengan adanya kolaborasi antara bank dan aparat kepolisian, tantangan dalam hal keamanan dan kenyamanan wisatawan dapat teratasi dengan lebih baik.

Liburan yang Diselamatkan: Wisatawan RI Luput dari Tragedi Pahalgam karena Perubahan Jadwal

Seorang wisatawan Indonesia berbagi pengalaman saat berlibur di Kashmir. Dia dan rombongan hampir terlibat dalam tragedi penembakan yang terjadi di Pahalgam, namun mereka berhasil menghindar dari kejadian tersebut. Cerita ini dibagikan oleh Dewi Gustiana melalui akun Facebook-nya. detikTravel telah menghubungi dan mendapat izin untuk membagikan kisahnya.

Peristiwa penembakan tragis di Pahalgam terjadi pada Selasa, 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, mayoritasnya adalah wisatawan.

Pahalgam, yang dikenal sebagai destinasi wisata populer, sering disebut “The Little Swiss.” Terletak di kaki pegunungan Himalaya, kota ini berada di wilayah Anantnag, Jammu dan Kashmir, India.

“Dalam peristiwa itu, kami diselamatkan oleh perubahan jadwal. Pada saat penembakan terjadi, kami sedang berada di titik pertama Cable Car di Gulmarg, yang letaknya juga di kaki pegunungan Himalaya, dekat dengan Pahalgam,” tulis Dewi di Facebook-nya.

“Seharusnya kami berada di Pahalgam saat kejadian tersebut, namun karena kami mendapat jadwal VIP untuk naik cable car pada 22 April, tour leader memutuskan untuk mengganti rute dan membawa kami ke Gulmarg terlebih dahulu, baru besoknya ke Pahalgam,” jelas Dewi.

“Syukur Alhamdulillah, Allah melindungi kami dengan perubahan jadwal yang membawa kami selamat dari tragedi itu,” tambahnya.

Gulmarg, yang juga dikenal dengan nama Gulmarag, adalah sebuah kota wisata, tempat ski, dan stasiun bukit yang terletak di distrik Baramulla, Kashmir Utara, wilayah Jammu dan Kashmir yang juga merupakan kawasan yang dipersengketakan.

Dewi, yang pertama kali berkunjung ke Kashmir, mengungkapkan bahwa suasana di Gulmarg pada hari itu cukup tidak aman. Ketika sedang makan siang, dia melihat banyak helikopter militer berputar-putar di sekitar area.

“Saya bertanya mengapa helikopter-helikopter itu terus berkeliling, dan tour leader lokal kami, Nasir, mengatakan itu bukan helikopter militer, melainkan helikopter sewaan,” ungkap Dewi menirukan penjelasan Nasir.

Ternyata, Nasir sudah mengetahui tentang tragedi yang terjadi beberapa menit sebelumnya, namun dia tidak ingin menambah kepanikan pada rombongan. Dia pun segera mengajak rombongan turun lebih awal dengan alasan cuaca buruk. Padahal sebelumnya, mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan naik cable car ke tahap berikutnya. “Saat kami turun dan menuju pintu keluar, kami melihat puluhan mobil tentara memasuki gerbang tempat naik gondola di Gulmarg,” jelas Dewi.

“Kami dalam kondisi aman. Jangan khawatir, kami tidak terjebak dalam peristiwa tersebut karena semuanya baik-baik saja,” ujarnya.

Pencarian Warga Rusia yang Hilang di Bali Diperpanjang atas Permintaan Kedutaan Rusia

Proses pencarian Sergei Eliseev (36), warga negara Rusia yang hilang di perairan Amed, Karangasem, Bali sejak Kamis (17/4/2025), telah diperpanjang. Keputusan ini diambil setelah Kedutaan Besar Rusia mengajukan permohonan kepada Basarnas Karangasem untuk melanjutkan pencarian yang semula dijadwalkan berakhir pada Rabu (23/4/2025).

I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, menyampaikan bahwa menurut prosedur operasional standar (SOP), pencarian terhadap Eliseev harusnya dihentikan pada hari ini, karena pria asal Rusia tersebut sudah tujuh hari hilang dan belum ditemukan.

“Kedutaan Besar Rusia mengirimkan surat permohonan untuk memperpanjang proses pencarian terhadap warganya,” ujar Wiadnyana pada hari kemarin.

Dengan adanya permohonan itu, Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian selama tiga hari lagi.

“Kami bersama Tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan pencarian pada pagi hari besok,” tambah Wiadnyana.

Selama pencarian, tim menghadapi berbagai tantangan cuaca buruk, termasuk angin kencang, hujan lebat disertai petir, dan gelombang tinggi. Tim juga melakukan penyisiran di perairan Seraya dan menggunakan drone untuk memantau kondisi laut, namun sejauh ini tidak ada hasil yang membuahkan temuan.

“Kami berharap selama perpanjangan pencarian ini akan ada keajaiban dan korban bisa ditemukan,” harap Wiadnyana.

Eliseev sebelumnya dilaporkan hilang pada Kamis (17/4) sore. Pria berusia 36 tahun itu diduga terjatuh dari jukung saat memancing di perairan Amed, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.

Menurut Wiadnyana, Eliseev diketahui pergi memancing sejak Rabu (16/4) namun tidak kembali hingga Kamis (17/4). Jukung yang dibawanya ditemukan di Desa Seraya Timur tanpa awak.

“Kami menerima laporan tentang hilangnya warga negara Rusia tersebut pada Kamis sore dan segera melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum ada hasil. Oleh karena itu, kami lanjutkan pencarian hari ini,” jelas Wiadnyana pada Jumat (18/4).

Turis Korea Selatan Tewas Ditembak Saat Berlibur di Pantai Filipina

Seorang wisatawan asal Korea Selatan tewas akibat penembakan saat berlibur di pantai yang baru saja mendapatkan penghargaan dunia. Wisatawan yang identitasnya tidak diumumkan tersebut sedang berada di Angeles City, Filipina, ketika insiden tersebut terjadi. Pada sore hari di hari Minggu, wisatawan tersebut dirampok oleh seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor.

Pelaku menodongkan senjata api kepada wisatawan itu. Ketika korban mencoba melawan, pelaku langsung menembaknya, seperti yang dilaporkan oleh Yonhap pada Rabu (23/4).

Korban dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah meminta agar pihak berwenang setempat segera menyelidiki kejadian ini.

Angela, destinasi wisata yang terletak di utara Manila, mengalami peningkatan kejahatan terhadap warga Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir, demikian laporan dari The Korea Times.

Pada Mei tahun lalu, seorang pria Korea Selatan tewas dalam insiden pencopetan, dan pada bulan Agustus, seorang wisatawan Korea Selatan lainnya terluka akibat serangan dua perampok bersenjata.

Filipina baru-baru ini dinobatkan sebagai “Destinasi Pantai Terbaik di Asia” dalam ajang World Travel Awards 2024. Negara ini juga mencatatkan 1,65 juta kedatangan wisatawan internasional pada kuartal pertama tahun ini, meskipun ada penurunan 0,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Korea Selatan tetap menjadi penyumbang terbesar wisatawan internasional dengan 395.059 kedatangan, menurut data Departemen Pariwisata.

Fenomena Wisata Seks di Jepang Meningkat Berkat Konten Viral di Media Sosial

Jepang, yang dikenal dengan budaya khas, teknologi canggih, dan kuliner yang menggoda, belakangan ini memperlihatkan sisi yang berbeda dengan munculnya fenomena wisata seks, khususnya di kawasan Taman Okubo, Tokyo. Fenomena ini banyak dipengaruhi oleh media sosial. Taman Okubo, yang terletak dekat dengan Kabukicho—distrik hiburan terkenal dengan patung Godzilla di atas gedung bioskop—sekarang menjadi sorotan global. Setiap malam, sejumlah perempuan muda terlihat berjejer di sekitar taman tersebut.

Mereka tidak hanya sekadar menikmati malam atau menunggu teman, tetapi juga menawarkan layanan seks kepada turis asing. Aktivitas ini semakin berkembang setelah munculnya video-video viral di platform media sosial seperti TikTok dan Bilibili. Video-video tersebut berhasil menarik perhatian turis dari berbagai negara, termasuk Korea Selatan, China, Taiwan, serta Amerika Utara dan Eropa.

Masalah bahasa bukan lagi hambatan. Banyak turis menggunakan aplikasi penerjemah untuk berkomunikasi, seperti yang tercatat dalam laporan AFP pada Senin (21/4/2025).

Ria, seorang pekerja seks komersial di kawasan tersebut, mengungkapkan bahwa banyak pekerja seks yang lebih memilih melayani turis asing daripada pelanggan lokal. Hal ini disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat Jepang dan kekhawatiran akan tindakan aparat yang menyamar sebagai warga sipil.

“Orang asing biasanya tidak menawar harga. Bahkan sering memberi uang lebih,” kata Ria.

Selain itu, risiko penangkapan oleh polisi juga lebih rendah ketika melayani turis asing. Tarif yang ditawarkan berkisar antara 15 ribu hingga 30 ribu yen (sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 3,6 juta), meskipun para pekerja seks harus menyesuaikan tarif tersebut dengan kondisi ekonomi dan persaingan yang ketat.

Azu, seorang pekerja seks berusia 19 tahun, mengungkapkan bahwa ia bisa mendapatkan 20 ribu yen dalam satu jam dari turis asing, dengan beberapa syarat tertentu.

Namun, di balik tampaknya “pasar bebas” ini, terdapat banyak sisi gelap. Banyak wanita muda yang bekerja secara independen tanpa perlindungan hukum, berisiko menjadi korban pelecehan, rekaman ilegal, atau bahkan tidak dibayar sama sekali. Keadaan ini semakin buruk karena tidak adanya sistem hukum yang melindungi mereka.

Arata Sakamoto dari organisasi nirlaba Rescue Hub berusaha memberikan solusi. Bersama timnya, ia menyediakan tempat aman bagi pekerja seks yang ingin keluar dari kehidupan tersebut. Di apartemen yang mereka sediakan, para wanita bisa beristirahat, makan, dan mendapatkan dukungan emosional. Arata menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pekerja seks di Jepang merupakan dampak jangka panjang dari pandemi.

“Sepuluh tahun yang lalu, tidak banyak perempuan Jepang yang memilih terjun ke dunia ini.”Namun, pandemi membuat banyak dari mereka kehilangan pekerjaan dan terpaksa menjual diri untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Ironisnya, hukum di Jepang hanya menghukum pekerja seks, sementara pelanggan tidak mendapat sanksi apa pun. Hal ini memicu banyak pihak untuk mendesak perubahan kebijakan guna mengurangi eksploitasi terhadap perempuan.

Hingga kini, pihak kepolisian Tokyo belum memberikan pernyataan resmi terkait fenomena wisata seks di Taman Okubo. Mereka hanya menyebutkan bahwa patroli telah diperketat sejak Desember lalu. Namun, dengan terus berkembangnya konten viral yang mempromosikan wisata seks, kekhawatiran pun semakin meluas.




Mulai 1 Mei 2025, Bus Listrik Yogyakarta Fokus Layanan untuk Wisatawan

Mulai 1 Mei 2025, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengubah rute operasional bus listrik untuk melayani para wisatawan di pusat kota. Perubahan ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih dengan rute Trans Jogja. Bus listrik akan beroperasi secara khusus di kawasan pusat kota Yogyakarta, terutama sepanjang sumbu filosofis.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, Wulan Sapto Nugroho, menjelaskan bahwa sosialisasi mengenai perubahan rute bus listrik akan dilakukan pada akhir bulan ini. “Kami akan melakukan sosialisasi di akhir bulan agar masyarakat memahami perubahan ini dan tidak kebingungan,” ujarnya.

Pergeseran rute ini masih dalam tahap finalisasi dan akan diputuskan dalam rapat koordinasi (rakor) yang dijadwalkan minggu depan, dengan melibatkan operator bus dan Dishub Kota Yogyakarta.

“Rapat ini akan melibatkan operator dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.” Kami menargetkan rute baru bisa diterapkan mulai 1 Mei,” kata Wulan.

Dua titik keberangkatan bus listrik yang telah ditentukan adalah Parkiran Ngabean di sisi barat dan Kridosono di sisi timur Kota Yogyakarta, dengan rute tetap berada di dalam kota, terutama di sepanjang sumbu filosofis.

Wulan juga menambahkan, perubahan rute ini dilakukan setelah uji coba teknis, termasuk pengujian daya tahan baterai dan penghitungan jumlah perjalanan bus listrik. “Charging tetap dilakukan di Bandara Adisutjipto, dan baterai harus kembali ke bandara ketika mencapai 30 persen daya,” ujarnya.

Selama ini, operasional bus listrik dianggap kurang optimal karena tumpang tindih dengan rute Trans Jogja 1A. Diharapkan dengan rute baru, bus listrik akan lebih efektif beroperasi sebagai shuttle di kawasan wisata utama.

“Jika rute dipindahkan ke Ngabean, bus akan lebih sering berputar, membawa lebih banyak penumpang,” ujar Wulan, yang menambahkan bahwa jalur bus listrik akan berbeda dengan Trans Jogja untuk menghindari overlap layanan.

Saat ini, sebagian besar penumpang bus listrik adalah wisatawan yang tertarik mencoba moda transportasi ramah lingkungan, meskipun ada juga beberapa penumpang yang menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.

Dua unit bus listrik milik Pemda DIY akan beroperasi dalam satu rute yang sama, dan layanan ini tetap akan digratiskan bagi masyarakat hingga akhir 2025.

Wisatawan Digetok Rp 600 Ribu Naik Delman di Bandung, Wali Kota Farhan Berikan Penjelasan

Seorang wisatawan bernama Kumalasari, yang berasal dari Tangerang, mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat berlibur di Bandung. Ia diminta membayar harga yang sangat tinggi, mencapai Rp 600 ribu, hanya untuk naik delman berkeliling kota. Hal ini mengejutkan jagat maya dan menimbulkan perbincangan hangat.

Pada awalnya, Kumalasari diminta membayar Rp 150 ribu untuk naik delman bersama keluarganya. Namun, tarif tersebut tiba-tiba melonjak sangat tinggi, membuatnya kecewa dan mengaku tidak akan menggunakan jasa delman lagi di Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kejadian ini dengan memberikan peringatan kepada kusir delman yang bersangkutan. Farhan juga mengungkapkan bahwa pada 1 April lalu, mereka sempat menangkap kusir tersebut, namun ia kembali beroperasi dan menetapkan tarif yang sangat tinggi.

“Delman yang viral itu sudah kami tangkap sebelumnya, tetapi setelah itu dia tetap kembali dan membebankan tarif tinggi kepada wisatawan,” kata Farhan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (19/4/2025).

Farhan juga menjelaskan bahwa meskipun tindakan yang bisa dilakukan terbatas pada hukuman ringan, pihaknya tetap akan menegakkan aturan. Penegakan ini, katanya, dilakukan dengan cara mengusir kusir yang mencoba beroperasi dengan tarif tidak wajar.

Selain itu, Farhan menekankan bahwa delman dan becak saat ini hanya diperbolehkan beroperasi di lokasi-lokasi tertentu di Bandung. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kembali peraturan yang mengatur operasional transportasi tradisional tersebut.

“Penegakan aturan harus tetap berjalan, namun kami juga harus menyesuaikan dengan situasi di lapangan,” tambahnya.

Farhan pun berjanji untuk terus menjaga keteraturan dan mengupayakan langkah-langkah yang lebih efektif dalam menghadapi masalah ini.

Jatim Park 1 Klarifikasi Insiden Pengunjung Jatuh dari Wahana, Patah Tulang

Seorang remaja berinisial RDP (13) terjatuh saat menaiki wahana ekstrem 360° Pendulum di Jatim Park 1. Pihak Jatim Park Group mengonfirmasi kejadian tersebut.

Manager Marketing dan Public Relations Jatim Park Group, Titik Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 8 April 2025 sekitar pukul 16.00 WIB.

“Memang insiden tersebut terjadi di wahana 360° Pendulum yang ada di KTP 1,” ujar Titik saat diwawancarai oleh detikJatim di Jatim Park 1 Kota Batu pada Jumat (18/4/2025).

Titik melanjutkan, pada saat kejadian, tim Jatim Park segera melakukan langkah-langkah pengamanan, baik untuk korban maupun pengunjung lain yang sedang berada di wahana tersebut.

“Yang pasti, kami langsung mengamankan korban dan pengunjung lainnya, termasuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan medis,” imbuhnya.

Setelah kejadian itu, wahana 360° Pendulum dihentikan operasionalnya sementara waktu oleh pihak manajemen.

Hingga saat ini, penyebab korban terjatuh belum dapat dipastikan, dan pihak Jatim Park menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian.

“Mengenai masalah teknis, itu sedang diselidiki oleh pihak berwenang,” tambah Titik.

Terkait dengan biaya pengobatan, Jatim Park menyatakan telah menanggung seluruh biaya perawatan korban.

“Manajemen Jatim Park Group menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya dan sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi, khususnya kepada korban dan keluarga yang terpengaruh,” ujar Titik Ariyanto.

Ia juga menambahkan bahwa segera setelah insiden tersebut, pihak Jatim Park mengambil langkah evakuasi dengan bantuan tim medis dan bertanggung jawab sepenuhnya atas penanganan korban serta memberikan dukungan untuk proses pemulihannya.

“Selain itu, manajemen Jatim Park Group memastikan akan terus memberikan perhatian yang mendalam terhadap proses pemulihan korban hingga kondisinya sepenuhnya pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala,” jelas Titik.

Insiden ini terjadi pada 8 April 2025 sekitar pukul 16.05 WIB, ketika korban terjatuh dari wahana 360° Pendulum yang memiliki ketinggian sekitar 1,5 hingga 2 meter. Kejadian ini pertama kali diketahui dari sebuah video amatir yang tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, tampak wahana berputar dengan normal, namun tiba-tiba salah satu penumpang terlepas dari pengaman dan berusaha berpegangan, hingga akhirnya terlempar dan jatuh. “Pengunjung lain yang menyaksikan insiden itu langsung terkejut dan histeris.”

“Usai insiden itu, operator wahana segera menghentikan aktivitasnya dan langsung mengevakuasi korban untuk menerima pertolongan pertama di klinik Jatim Park,” tambah Rudi.

“Akibat kecelakaan tersebut, korban menderita patah tulang di dua bagian betis kanan, serta pada jari tengah dan jari manis kanan. Saat ini, korban sedang menjalani perawatan rawat jalan.”




Daftar 10 Bandara dengan Lalu Lintas Penumpang Terpadat di Dunia

Setelah pandemi, sektor perjalanan udara mengalami lonjakan yang signifikan, bahkan melebihi tingkat sebelum pandemi. Untuk tahun 2024, Airports Council International (ACI) World, yang mewakili lebih dari 2.000 bandara di 170 negara, mengungkapkan daftar bandara dengan lalu lintas penumpang terbanyak di dunia.

Justin Erbacci, Direktur Jenderal ACI World, menyatakan, “Kami sangat senang melihat pemulihan lalu lintas penumpang, dan kami memperkirakan akan ada pertumbuhan lebih lanjut meskipun menghadapi beberapa tantangan,” seperti yang dikutip dari CNN pada Selasa (15/4/2025).

Menurut data ACI, pada tahun lalu terdapat sekitar 9,5 miliar penumpang secara global, mencatatkan kenaikan sebesar 3,8% dibandingkan dengan angka sebelum pandemi pada tahun 2019, serta meningkat 9% dibandingkan tahun 2023.

Peningkatan Jumlah Penumpang di Bandara Dunia

Pada 2024, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta kembali mencatatkan jumlah penumpang tertinggi. Bandara yang menjadi hub utama Delta Air Lines ini telah mempertahankan posisi pertama selama 26 dari 27 tahun terakhir, meskipun sempat tergeser pada 2020 akibat penurunan drastis lalu lintas penumpang.

Erbacci menambahkan, “Kami melihat bandara-bandara hub besar di Amerika Serikat berkembang pesat pasca-pandemi, bahkan selama pandemi, karena maskapai besar semakin fokus pada penguatan hub mereka.”

Berikut adalah 10 bandara dengan lalu lintas penumpang tertinggi di dunia pada tahun 2024:

  1. Hartsfield-Jackson Atlanta (ATL): 108,1 juta penumpang, naik 3,3% dibandingkan 2023
  2. Dubai (DBX): 92,3 juta penumpang, naik 6,1% dibandingkan 2023
  3. Dallas Fort Worth (DFW): 87,8 juta penumpang, naik 7,4% dibandingkan 2023
  4. Tokyo Haneda (HND): 85,9 juta penumpang, naik 9,1% dibandingkan 2023
  5. London Heathrow (LHR): 83,9 juta penumpang, naik 5,9% dibandingkan 2023
  6. Denver (DEN): 82,4 juta penumpang, naik 5,8% dibandingkan 2023
  7. Istanbul (IST): 80,1 juta penumpang, naik 5,3% dibandingkan 2023
  8. Chicago O’Hare (ORD): 80 juta penumpang, naik 8,3% dibandingkan 2023
  9. New Delhi (DEL): 77,8 juta penumpang, naik 7,8% dibandingkan 2023
  10. Shanghai Pudong (PVG): 76,8 juta penumpang, naik 41% dibandingkan 2023

Dengan jumlah penumpang yang terus meningkat, perkembangan bandara di seluruh dunia terus mencerminkan pemulihan pesat industri penerbangan global pasca-pandemi.

Main Air, Foto-foto, dan Santai Bareng Keluarga di Chefira, Bandung

Berlokasi di Komplek Perumahan Cibiru Raya Regency, tepatnya di Jl. Cibangkonol, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kolam Renang Chefira hadir sebagai destinasi liburan keluarga yang menarik dan ramah di kantong. Sejak dibuka pada tahun 2019, tempat ini mulai dikenal luas oleh masyarakat, khususnya keluarga yang mencari alternatif rekreasi yang aman dan nyaman.

Desain kolam renangnya cukup unik—berbentuk oval besar yang mengelilingi kolam kecil di tengah. Bagian luar kolam memiliki kedalaman kurang dari 1 meter, menjadikannya area ideal untuk anak-anak, sementara kolam bagian dalam sedikit lebih dalam, yakni berkisar antara 1 hingga 1,5 meter.

Lingkungan kolam dihiasi dengan warna-warna cerah, menciptakan suasana yang menyenangkan dan cocok sebagai latar berfoto bersama keluarga. Menurut keterangan dari Pak Mahmud, salah satu petugas di lokasi, kolam ini dirancang agar aman digunakan oleh segala usia, terutama anak-anak yang ingin bermain air dengan aman.

Tak hanya kolam renang, Chefira juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti akses Wi-Fi gratis, tempat karaoke, ruang bilas, kamar mandi bersih, area penitipan barang, hingga kantin. Tersedia pula papan seluncur serta bola-bola plastik yang menambah keceriaan bagi anak-anak saat berenang.

Jam operasional kolam renang ini mulai dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB setiap hari, kecuali hari Jumat. Dengan tiket masuk hanya Rp20.000 per orang, Chefira menjadi pilihan yang sangat terjangkau bagi seluruh anggota keluarga.

Seorang pengunjung bahkan menyebut bahwa Chefira adalah tempat yang pas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Anak-anak dapat bermain air dengan gembira, sementara orang tua dapat bersantai menikmati fasilitas yang tersedia.

Selain itu, Chefira juga menyelenggarakan program pelatihan renang pada hari Kamis, Sabtu, dan Minggu. Kegiatan ini bekerja sama dengan pelatih dari sekolah-sekolah di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Untuk menjaga kualitas air dan kenyamanan pengunjung, kolam ini dibersihkan secara rutin dua kali dalam seminggu. Dengan harga ekonomis, fasilitas yang lengkap, dan suasana yang menyenangkan, Kolam Renang Chefira pantas menjadi destinasi favorit saat liburan bersama keluarga di Bandung.


Kalau kamu mau artikel ini disesuaikan lagi untuk blog, caption medsos, atau kebutuhan lain, tinggal bilang aja ya!

Berlokasi di Komplek Perumahan Cibiru Raya Regency, tepatnya di Jl. Cibangkonol, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kolam Renang Chefira hadir sebagai destinasi liburan keluarga yang menarik dan ramah di kantong. Sejak dibuka pada tahun 2019, tempat ini mulai dikenal luas oleh masyarakat, khususnya keluarga yang mencari alternatif rekreasi yang aman dan nyaman.

Desain kolam renangnya cukup unik—berbentuk oval besar yang mengelilingi kolam kecil di tengah. Bagian luar kolam memiliki kedalaman kurang dari 1 meter, menjadikannya area ideal untuk anak-anak, sementara kolam bagian dalam sedikit lebih dalam, yakni berkisar antara 1 hingga 1,5 meter.

Lingkungan kolam dihiasi dengan warna-warna cerah, menciptakan suasana yang menyenangkan dan cocok sebagai latar berfoto bersama keluarga. Menurut keterangan dari Pak Mahmud, salah satu petugas di lokasi, kolam ini dirancang agar aman digunakan oleh segala usia, terutama anak-anak yang ingin bermain air dengan aman.

Tak hanya kolam renang, Chefira juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti akses Wi-Fi gratis, tempat karaoke, ruang bilas, kamar mandi bersih, area penitipan barang, hingga kantin. Tersedia pula papan seluncur serta bola-bola plastik yang menambah keceriaan bagi anak-anak saat berenang.

Jam operasional kolam renang ini mulai dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB setiap hari, kecuali hari Jumat. Dengan tiket masuk hanya Rp20.000 per orang, Chefira menjadi pilihan yang sangat terjangkau bagi seluruh anggota keluarga.

Seorang pengunjung bahkan menyebut bahwa Chefira adalah tempat yang pas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Anak-anak dapat bermain air dengan gembira, sementara orang tua dapat bersantai menikmati fasilitas yang tersedia.

Selain itu, Chefira juga menyelenggarakan program pelatihan renang pada hari Kamis, Sabtu, dan Minggu. Kegiatan ini bekerja sama dengan pelatih dari sekolah-sekolah di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Untuk menjaga kualitas air dan kenyamanan pengunjung, kolam ini dibersihkan secara rutin dua kali dalam seminggu. Dengan harga ekonomis, fasilitas yang lengkap, dan suasana yang menyenangkan, Kolam Renang Chefira pantas menjadi destinasi favorit saat liburan bersama keluarga di Bandung.