Pada tahun 2025, dunia pariwisata diprediksi akan menghadirkan tren baru yang menarik: goods getaway. Konsep ini menjadi sorotan karena semakin banyak wisatawan yang menjadikan barang-barang khas dari berbagai negara atau kota sebagai alasan utama dalam perjalanan mereka. Fenomena ini muncul sebagai bentuk baru dari pengalaman liburan yang lebih mendalam dan berkesan, di mana bukan hanya destinasi yang menjadi fokus, tetapi juga produk-produk unik yang tidak bisa ditemukan di tempat asal mereka.
Goods getaway adalah perjalanan wisata di mana pelancong rela menempuh jarak jauh hanya untuk mendapatkan barang tertentu yang sedang populer, baik itu makanan khas, kerajinan tangan, atau produk lokal yang viral di media sosial. Dengan adanya pengaruh besar dari platform seperti TikTok dan Instagram, barang-barang ini menjadi pusat perhatian dan mendorong para pelancong untuk melakukan perjalanan demi merasakannya secara langsung. Contohnya adalah cokelat pistachio dari Dubai, Sushi Philadelphia di Bali, atau boneka Labubu dari Singapura yang menjadi buruan wisatawan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Expedia mengungkapkan bahwa 44 persen wisatawan memilih untuk berburu barang-barang lokal yang hanya bisa mereka temui di luar negeri. Bagi banyak orang, liburan bukan sekadar berkunjung ke tempat wisata atau menikmati pemandangan, tetapi juga membawa pulang kenangan dalam bentuk fisik berupa barang-barang yang eksklusif. Barang-barang ini sering kali memiliki nilai sentimental yang mengingatkan pelancong pada pengalaman yang tak terlupakan selama liburan mereka.
Tak hanya itu, goods getaway juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Ketika pelancong membeli produk-produk unik buatan tangan atau barang-barang lokal, mereka secara langsung mendukung bisnis kecil dan pengrajin di daerah tersebut. Ini memberikan manfaat ganda, karena selain membantu perekonomian setempat, wisatawan juga membawa pulang cerita budaya dan tradisi yang tidak bisa mereka temui di tempat asal mereka.
Dalam era digital saat ini, media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi tentang barang-barang viral yang menjadi incaran wisatawan. Banyak destinasi wisata yang sebelumnya tidak terlalu dikenal kini menjadi populer berkat promosi di media sosial. Misalnya, toko kecil yang menjual parfum kustom di Lisbon atau roti khas Paris yang dapat ditemukan berkat rekomendasi pelancong di Instagram.
Tak jarang, wisatawan juga memilih membeli karya seni lokal sebagai cara untuk mengabadikan kenangan mereka. Karya seni tersebut, seperti lukisan atau patung, memiliki nilai yang lebih mendalam daripada barang-barang massal yang sering dijual di toko-toko turis. Bagi banyak pelancong, karya seni lokal merupakan cara sempurna untuk membawa pulang sepotong jiwa dari tempat yang mereka kunjungi.
Dengan semakin populernya goods getaway, wisatawan tahun 2025 diharapkan akan lebih memilih liburan yang tidak hanya fokus pada destinasi, tetapi juga pada pengalaman membeli barang-barang khas yang unik. Liburan menjadi lebih bermakna ketika pelancong bisa menikmati barang-barang lokal yang membawa kebahagiaan dan kenangan seumur hidup. Jadi, jika Anda berencana untuk berlibur tahun depan, jangan lupa untuk merencanakan perjalanan yang tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga peluang untuk mendapatkan barang unik yang hanya bisa ditemukan di destinasi tersebut. Selamat berlibur dan temukan pengalaman tak terlupakan!