Category Archives: Tren Pariwisata

https://icecassino.net

Menikmati Liburan Lebaran dengan Glamping Mewah di Embun Village

Cuti Lebaran 2025 menjadi momen sempurna untuk sejenak menjauh dari hiruk-pikuk kota dan menikmati ketenangan alam yang menawan. Salah satu destinasi glamping terbaik yang bisa menjadi pilihan adalah Embun Village Glamping, yang terletak di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat. Tempat ini menawarkan pengalaman menginap yang menggabungkan kemewahan dan petualangan, cocok bagi pasangan, keluarga, maupun pencinta alam yang ingin menikmati liburan dengan kenyamanan maksimal.

Berlokasi di ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut, Embun Village menyajikan udara segar dan panorama alam yang luar biasa. Dikelilingi oleh hutan pinus yang hijau serta perbukitan yang menyejukkan mata, wisatawan juga bisa menikmati keindahan waduk dan siluet Gunung Slamet yang tampak jelas saat pagi hari. Keunikan tempat ini terletak pada konsep glamping eksklusif dengan fasilitas setara hotel bintang empat, memberikan kenyamanan di tengah suasana alam terbuka.

Menurut Manager Marketing Embun Sangga Langit, Adit Toha, pengalaman menginap di tempat ini lebih dari sekadar berkemah. Tenda-tenda mewah yang disediakan sudah dilengkapi fasilitas modern seperti tempat tidur berkualitas tinggi, kamar mandi pribadi dengan air panas, Wi-Fi gratis, serta TV Google. Pilihan tenda seperti Pinus Dome dan Edelweiss Dome menawarkan pengalaman menginap sesuai kebutuhan pengunjung, baik untuk pasangan maupun keluarga.

Selain kenyamanan akomodasi, Embun Village juga menghadirkan pengalaman kuliner istimewa. Restoran di area glamping ini menyajikan berbagai hidangan lezat, termasuk live seafood segar dan masakan khas Sunda dengan cita rasa autentik. Ditambah dengan fasilitas umum yang modern, seperti ruang pertemuan dan resepsionis yang siap melayani 24 jam, Embun Village Glamping menjadi pilihan ideal untuk menikmati liburan Lebaran dengan suasana yang tenang dan mewah.

Kebun Raya Banua Ditutup Sementara Sambut Nyepi dan Idulfitri, Dibuka Kembali Awal April

Dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 serta Hari Raya Idulfitri 1446 H, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Kebun Raya Banua akan menutup kawasan wisata tersebut mulai 28 hingga 31 Maret 2025. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap dua perayaan keagamaan yang berlangsung dalam waktu berdekatan.

Plt Kepala UPTD Kebun Raya Banua, Firmansyah, menyampaikan bahwa penutupan ini bersifat sementara dan operasional kawasan wisata akan kembali dibuka pada 1 April 2025 dengan jam operasional normal, yaitu pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Sementara itu, Nature Exhibition dijadwalkan kembali menerima pengunjung mulai 3 April 2025. Kebun Raya Banua sendiri telah menjadi destinasi favorit bagi keluarga dan teman-teman yang ingin bersantai di ruang terbuka hijau. Beberapa area menarik yang tersedia di antaranya adalah Taman Labirin, Embung Kebun Raya Banua, serta Nature Exhibition yang menampilkan beragam koleksi tumbuhan.

Selain sebagai tempat rekreasi, Kebun Raya Banua juga berfungsi sebagai lokasi edukasi dan penelitian bagi masyarakat. Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, yakni Rp7 ribu untuk dewasa dan Rp4 ribu untuk anak-anak, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang telah dikembangkan guna meningkatkan kenyamanan wisatawan. Menariknya, pada 6 April 2025, pengelola akan menghadirkan pertunjukan live akustik untuk menghibur pengunjung di akhir pekan menjelang berakhirnya libur panjang Lebaran.

Kasi Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kebun Raya Banua, Herlina Sari, turut mengajak masyarakat yang ingin menikmati wisata alam terbuka dengan suasana asri serta koleksi tumbuhan endemik khas Kalimantan Selatan. Dengan berbagai daya tariknya, Kebun Raya Banua menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas di tengah keindahan alam.

Libur Lebaran Jadi Waktu Tepat Promosikan Produk Lokal

Momentum libur Lebaran menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang, Endah Nursiskawati, menegaskan pentingnya memanfaatkan momen ini guna meningkatkan pemasaran produk asli daerah.

Menurut Endah, berbagai produk lokal seperti makanan khas, pakaian, dan kerajinan tangan dapat dijual di toko-toko serta lokasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini sejalan dengan kebiasaan para wisatawan yang kerap membeli oleh-oleh khas daerah saat berkunjung ke tempat wisata selama libur Lebaran.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dari luar daerah yang datang ke Sampang, promosi produk lokal menjadi semakin relevan. Endah mengajak para pelaku usaha untuk lebih aktif memasarkan produk unggulan daerah guna meningkatkan daya tarik dan perekonomian lokal. Selain itu, pihaknya juga mendorong kerja sama antara pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata agar produk lokal semakin mudah ditemukan oleh wisatawan.

“Kami menekankan agar produk lokal Sampang jangan sampai terlewat untuk diperkenalkan secara maksimal selama libur Lebaran ini,” ujar Endah, Kamis (27/3/2025). Ia berharap upaya ini dapat membantu mengembangkan sektor ekonomi kreatif di daerah serta memberikan manfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang tepat, produk lokal Sampang diharapkan dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Liburan Lebaran Seru di Trans Studio Cibubur, Cuma Rp 195.000!

Saat Lebaran tiba, Jakarta menjadi lebih tenang karena banyak warga yang mudik. Ini merupakan waktu yang pas untuk menjelajahi berbagai tempat wisata tanpa harus terjebak macet! Jika kamu sedang mencari tempat liburan seru bersama keluarga, Trans Studio Cibubur bisa menjadi pilihan yang tepat.

Nikmati Sensasi Liburan Seru di Trans Studio Cibubur

Trans Studio Cibubur menawarkan berbagai wahana menarik di taman hiburan dalam ruangan yang pasti akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Lokasinya sangat strategis, hanya 15 menit dari Jakarta via Tol JORR, sehingga kamu bisa dengan mudah dan nyaman sampai di sana.

Atraksi Spesial: S.W.A.T RAID Vs CLOWN CRAZE SHOW

Lebih dari sekadar taman bermain, Trans Studio Cibubur juga menghadirkan pertunjukan seru, yakni S.W.A.T RAID Vs CLOWN CRAZE SHOW, yang akan digelar mulai 28 Maret hingga 7 April 2025. Dalam pertunjukan ini, kamu akan menyaksikan aksi heroik pasukan S.W.A.T yang melawan penjahat berkostum Clown yang mengacaukan kota.

Mengapa Harus Menonton?

  • Pertunjukan penuh aksi dengan efek spesial ala film Hollywood
  • Durasi 30 menit yang sangat mendebarkan dan menarik
  • Pengalaman seru yang cocok untuk seluruh keluarga

Wahana Seru dan Edukatif untuk Semua Usia

Selain menikmati pertunjukan menarik, Trans Studio Cibubur juga memiliki berbagai wahana seru seperti:

  • Boomerang Hyper Coaster
  • Alien Taxi
  • Pacific Rim & Formula Kart
  • Snow Playground
  • Science Center

Promo Tiket Lebaran, Harga Spesial Mulai Rp150K!

Jangan lewatkan kesempatan menikmati berbagai wahana ini dengan harga spesial:

  • Periode 1-7 April 2025: Tiket hanya Rp195.000, dari harga normal Rp325.000.
  • Khusus Hari Lebaran (31 Maret 2025): Tiket hanya Rp150.000 untuk akses ke semua wahana dan pertunjukan!

Tiket dapat dibeli di loket atau secara online di www.transentertainment.com. Pastikan kamu tidak kehabisan!

Jam Operasional Selama Libur Lebaran

  • 31 Maret 2025 (Hari Lebaran): 12.00 – 18.00 WIB
  • 1-7 April 2025: 11.00 – 19.00 WIB (buka setiap hari Senin hingga Minggu)

Manfaatkan kesempatan saat Jakarta lebih sepi dan nikmati liburan Lebaran penuh keseruan di Trans Studio Cibubur! Ajak keluarga dan teman-teman untuk merasakan pengalaman yang tak terlupakan. Dapatkan tiketnya sekarang!

ITDC Siapkan Destinasi Wisata Premium untuk Libur Lebaran 2025

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) memastikan kesiapan tiga destinasi wisata unggulannya, yaitu The Nusa Dua di Bali, The Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan The Golo Mori di Nusa Tenggara Timur, untuk menyambut wisatawan selama libur Lebaran 2025. Sebagai bagian dari ekosistem pariwisata nasional, InJourney berkomitmen mendukung kelancaran arus wisatawan melalui peningkatan aksesibilitas, optimalisasi layanan bandara, serta penguatan posko angkutan Lebaran di berbagai destinasi utama.

Di ketiga kawasan wisata ini, ITDC terus memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan, meningkatkan sistem keamanan, serta menghadirkan berbagai program menarik. Promo spesial Ramadan dan Idulfitri, seperti Iftar Dinner dan diskon atraksi wisata, turut ditawarkan guna menarik lebih banyak pengunjung. The Mandalika, sebagai destinasi unggulan di Lombok, diprediksi mengalami kenaikan jumlah wisatawan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan tingkat okupansi hotel berkisar antara 32% hingga 75%, tergantung pada periode kunjungan.

Untuk memastikan keamanan, ITDC mengerahkan total 105 personel keamanan internal, didukung 23 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda NTB, 10 personel BKO TNI, serta 20 anggota Brimob Polda NTB. Selain itu, Posko Lebaran Seru akan beroperasi selama 24 jam dari 30 Maret hingga 8 April 2025 guna memberikan layanan bagi wisatawan. Salah satu daya tarik utama di Mandalika selama Lebaran adalah tradisi Lebaran Topat yang dipusatkan di Kuta Beach Park, menghadirkan pengalaman budaya khas masyarakat Sasak.

Sebagai tambahan, program “Lampaq di Sirkuit Mandalika” akan menjadi magnet baru bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi bersepeda di lintasan balap, dengan tiket masuk seharga Rp 50.000. Dengan berbagai kesiapan ini, ITDC bersama InJourney optimis dapat menghadirkan pengalaman liburan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi wisatawan yang berkunjung ke The Nusa Dua, The Mandalika, dan The Golo Mori.

Menyelami Kedamaian di Lembah Karmel Cikanyere, Bogor

Pagi itu, sinar matahari baru saja menyinari langit Bogor dengan kehangatan warna jingga. Bersama beberapa teman, kami memutuskan untuk memulai perjalanan rohani menuju Lembah Karmel Cikanyere. Tempat ini sering disebut sebagai surga tersembunyi bagi umat Katolik yang berada di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Untuk menuju Lembah Karmel Cikanyere, perjalanan kami cukup mudah.

Kami berangkat dari pusat kota Bogor menuju Ciawi-Puncak, dengan jalanan berkelok yang dihiasi pemandangan bukit hijau dan hamparan sawah yang memanjakan mata. Sepanjang perjalanan, kami berbincang santai dan menikmati udara sejuk yang terasa semakin segar saat mendekati kawasan pegunungan.

Setelah dua jam berkendara, kami sampai di pintu gerbang Lembah Karmel, disambut oleh petugas yang memberikan tiket. Namun, yang menyenangkan adalah tempat ini tidak memungut biaya masuk per orang, hanya biaya transportasi yang dibutuhkan untuk memasuki kawasan tersebut.

Sesampainya di Lembah Karmel, udara segar dan suasana tenang langsung terasa. Beberapa pastor dan frater terlihat beraktivitas di sekitar area wisma. Lembah Karmel Cikanyere adalah tempat retret spiritual yang dikelola oleh Ordo Karmel, sebuah ordo religius Katolik yang berdiri pada abad ke-12 di Gunung Karmel, yang fokus pada kehidupan doa, kontemplasi, dan pelayanan spiritual. Selain menawarkan ketenangan batin, Lembah Karmel juga menyuguhkan keindahan alam yang menakjubkan.

Kami memarkir kendaraan dan memulai perjalanan menyusuri lembah dengan rasa syukur. Tak lama, kami disambut patung Yesus yang menjulang tinggi. Kemudian, kami mengunjungi gereja kecil atau kapel yang terletak di tengah kompleks. Dengan arsitektur sederhana namun memikat, gereja ini memiliki jendela besar yang memungkinkan cahaya matahari masuk, menciptakan suasana tenang yang sangat cocok untuk berdoa dan merenung. Kami duduk sejenak, meresapi kedamaian yang ada.

Setelah itu, kami berjalan menuju taman doa Goa Maria yang terletak di samping kiri kapel. Taman ini dipenuhi berbagai bunga yang dibawa oleh peziarah, dengan beberapa patung religius yang memberi nuansa sakral, seperti patung Yesus Kristus dan Bunda Teresa. Kami menikmati keindahan taman dan mengabadikan momen dengan foto-foto.

Tidak jauh dari sana, kami menemukan sebuah jalan setapak yang membawa kami menuju ruang adorasi. Jalanannya cukup terjal, yang mengingatkan kami pada perjuangan Yesus Kristus dalam menebus dosa umat manusia. Di ruang adorasi, kami mendengar suara gemericik air yang menenangkan. Beberapa peziarah sedang berdoa, menikmati kedamaian yang dihadirkan oleh alam sekitar. Kami pun ikut berdoa di sana, merasakan ketenangan yang sulit kami temui di tempat lain.

Lembah Karmel Cikanyere memang menawarkan pengalaman spiritual yang berbeda. Tempat ini sangat cocok untuk kegiatan retreat rohani, refleksi diri, dan mencari ketenangan batin. Dikelilingi oleh perbukitan dan pepohonan hijau, pemandangan alam yang luar biasa menambah keindahan tempat ini.

Setelah berdoa, kami melanjutkan perjalanan menuju titik tertinggi di Lembah Karmel, di mana kami menemukan Gereja Santa Theresia. Dari gereja ini, pemandangan lembah sungguh mempesona, dengan hamparan bukit hijau dan awan putih yang bergerak perlahan. Kami menghabiskan waktu di sana, menikmati suasana damai bersama orang-orang terdekat.

Di Lembah Karmel Cikanyere, pengunjung bisa berdoa, meditasi, atau sekadar menikmati alam sekitar yang menenangkan. Tempat ini juga sering menjadi lokasi retreat rohani bagi kelompok-kelompok spiritual yang ingin memperdalam kehidupan rohani mereka. Sebelum matahari terbenam, kami mampir ke toko rohani di area tersebut. Di sini, kami membeli berbagai makanan dan camilan yang dibuat oleh biarawan dan biarawati Karmel, termasuk pecahan hosti dan air suci yang bisa diambil secara gratis di dekat Goa Maria.

Akhirnya, kami kembali ke parkiran dan melanjutkan perjalanan pulang ke Bogor. Perjalanan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi kami. Lembah Karmel Cikanyere bukan hanya tempat untuk mencari ketenangan spiritual, tetapi juga destinasi yang menyuguhkan keindahan alam yang memukau. Perjalanan ini mengajarkan kami untuk melambat, merasakan setiap momen, dan menemukan kedamaian di tengah keindahan alam ciptaan Tuhan.

Lembah Karmel bukan hanya sebuah tujuan, tetapi pengingat bahwa di balik kesibukan hidup, selalu ada tempat untuk berhenti sejenak, bernapas, dan menemukan ketenangan.

Dispar Bali Larang Nama Nyepi Dijadikan Paket Wisata, Imbau Pelaku Usaha Gunakan Alternatif

Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mengimbau para pelaku usaha di sektor pariwisata, terutama hotel dan penginapan, agar tidak menggunakan Hari Raya Nyepi sebagai bagian dari promosi paket wisata. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menghormati hari suci masyarakat Hindu Bali yang menjalankan tapa brata penyepian. Ia menekankan pentingnya menjaga kesakralan Nyepi dengan tidak menjadikannya sekadar daya tarik komersial. Jika ingin menarik wisatawan, pelaku usaha diharapkan menggunakan nama lain dalam promosi mereka tanpa mengaitkan langsung dengan perayaan keagamaan tersebut.

Tjok Bagus menjelaskan bahwa meskipun sektor pariwisata boleh memanfaatkan momentum libur panjang, penggunaan istilah Nyepi dalam paket wisata sebaiknya dihindari. Ia menyarankan agar promosi lebih difokuskan pada suasana unik Bali saat periode Nyepi tanpa mencampuradukkannya dengan kegiatan keagamaan umat Hindu. Libur Nyepi tahun ini bertepatan dengan momen Idul Fitri, yang diperkirakan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik yang mulai berdatangan sejak tujuh hari sebelum Lebaran. Hari Raya Nyepi sendiri jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, berlangsung sejak pukul 06.00 WITA hingga 06.00 WITA keesokan harinya, dengan salah satu rangkaian menarik bagi wisatawan, yaitu pawai ogoh-ogoh yang digelar pada malam sebelumnya, 28 Maret.

Selain faktor libur panjang, meningkatnya jumlah wisatawan juga didukung oleh harga tiket pesawat yang lebih terjangkau dan pembukaan jalan Tol Probolinggo yang mempermudah akses ke Bali. Meski demikian, jumlah kunjungan wisatawan pada awal 2025 masih lebih rendah dibandingkan musim liburan tahun lalu. Tercatat hingga saat ini, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mencapai 1.013.700 kunjungan, sementara wisatawan domestik berada di angka 902.688 kunjungan. Pemerintah daerah optimistis angka tersebut akan terus meningkat seiring mendekatnya musim liburan.

Menjelajahi Pesona Distrik Perbelanjaan Osu di Nagoya

Pada 19 Agustus 2024, sekitar pukul 16.00, saya berkesempatan mengunjungi Distrik Perbelanjaan Osu di Nagoya. Area ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan yang semarak dengan lebih dari 1.200 toko dan restoran yang menawarkan beragam produk dan kuliner.

Dari toko elektronik hingga pakaian vintage, serta berbagai restoran dan kafe unik, Osu menyajikan pengalaman belanja yang penuh warna dan energi. Tidak heran jika kawasan ini selalu ramai oleh wisatawan, menciptakan atmosfer yang hidup dan dinamis.

Sepanjang tahun, berbagai acara dan festival digelar untuk menambah daya tarik distrik ini. Di bulan Agustus, Festival Musim Panas Osu menjadi magnet bagi pengunjung, sementara di bulan Oktober ada Festival Osu Daido-chonin, dan pada Februari digelar Osu Setsubun Takarabune Gyoretsu yang menampilkan keunikan budaya lokal.

Di tengah keramaian, berdiri megah Kuil Osu Kannon yang sarat dengan sejarah. Kuil ini dipindahkan ke lokasinya sekarang oleh Shogun Ieyasu Tokugawa pada tahun 1612 dan kini menjadi pusat spiritual di tengah kawasan perbelanjaan yang sibuk.

Setiap tanggal 18 dan 28 setiap bulan, pasar barang antik diadakan di kawasan ini, menyuguhkan koleksi unik dan bernilai historis yang menarik bagi para kolektor dan pecinta benda klasik.

Saat berkeliling, saya mencicipi berbagai jajanan khas serta membeli beberapa suvenir unik sebagai kenang-kenangan. Keberagaman dan atmosfer yang ditawarkan Osu benar-benar memberikan pengalaman tak terlupakan, mencerminkan kekayaan budaya serta dinamika kehidupan di Nagoya.

Mengunjungi Distrik Perbelanjaan Osu bukan hanya tentang berbelanja, tetapi juga merasakan perjalanan budaya yang menyelami sejarahnya. Jika Anda berencana mengunjungi Nagoya, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan langsung keunikan dan energi yang ditawarkan oleh kawasan ini.

Lebaran 2025: Sinergi Pariwisata dan UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, berharap sektor pariwisata dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama momen libur Lebaran 2025. Dengan melibatkan UMKM di sekitar destinasi wisata, diharapkan perekonomian lokal semakin berkembang. Program yang dijalankan oleh Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) melalui InJourney Destination Management (IDM) memberikan dampak positif bagi lebih dari 2.500 UMKM serta melibatkan 150 seniman lokal selama periode liburan ini.

Kehadiran UMKM dan komunitas seni dalam industri pariwisata tidak hanya meningkatkan daya tarik destinasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat rantai ekosistem pariwisata serta menjaga nilai-nilai budaya dan keramahan khas Indonesia. Keterlibatan UMKM dan seniman dalam destinasi heritage seperti ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya, memungkinkan wisatawan menikmati pertunjukan dengan suasana yang lebih autentik dan berkesan.

Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, mengungkapkan bahwa momen Lebaran tahun ini mengusung tema “Lebaran di Candi Kembali Fitri Sepenuh Hati”, dengan beragam kegiatan yang diadakan di Taman Wisata Candi. Di Prambanan, digelar Pasar Medang yang berkolaborasi dengan Jumbo, karakter animasi dari film petualangan produksi Indonesia. Sementara itu, pengunjung Kampung Bocah Pasar Medang dapat merasakan pengalaman budaya melalui Bhuvana Java, yang mengenalkan penanggalan Jawa serta pakaian tradisional yang dapat dikenakan untuk berfoto.

Di berbagai area wisata lainnya, pengunjung dapat belajar menulis aksara Jawa dengan bahan daur ulang, bermain permainan tradisional, hingga memberi makan hewan di loka satwa. Destinasi Keraton Ratu Boko menghadirkan permainan seperti egrang dan gangsing, dengan hiburan musik Srandul serta Gejog Lesung dari seniman setempat. Di Borobudur, tersedia Panggung Rakyat Borobudur dengan pertunjukan seni seperti tari Soreng, Dayakan, dan jathilan, serta aktivitas membuat kerajinan gerabah dan anyaman.

The Manohara Hotel Yogyakarta turut menghadirkan pengalaman kuliner dengan paket spesial “Rantangan Tradisi Manohara” dan Halal Bihalal. Kolaborasi ini melibatkan 2.500 UMKM, 1.500 seniman, serta 9.000 tenaga kerja lokal. Upaya ini merupakan langkah keberlanjutan untuk menjaga budaya, memperkuat ekosistem ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar serta generasi mendatang.

Badung, Pusat Pariwisata Bali yang Terus Berbenah Menuju Standar Internasional

Kabupaten Badung dikenal sebagai pusat pariwisata di Bali, memiliki jumlah destinasi wisata terbanyak serta fasilitas akomodasi paling lengkap dibandingkan daerah lain di Pulau Dewata. Dijuluki sebagai ‘Gumi Keris’, Badung juga mencatat kunjungan wisatawan tertinggi, baik domestik maupun mancanegara, menjadikannya faktor kunci dalam pengembangan pariwisata berkualitas di Bali. Sektor pariwisata pun menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Badung, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk membangun sistem terintegrasi guna meningkatkan daya saing pariwisata di tingkat global.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan bahwa visi-misi kepemimpinannya bersama Wakil Bupati adalah menciptakan pariwisata berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Konsep ini diterapkan melalui tujuh program utama bernama ‘Sapta Kriya Adi Cipta’. Dalam mendukung pariwisata yang berkualitas, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk mengatasi kemacetan, sampah, ketersediaan air bersih, pengendalian banjir, serta peningkatan penerangan jalan.

Menurut Adi, pertumbuhan kendaraan yang pesat di Badung turut menyumbang kemacetan, sehingga diperlukan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai serta pengembangan transportasi publik. Selain itu, pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap pengelolaan sampah demi menjaga citra Badung sebagai destinasi wisata kelas dunia. Di sisi lain, ketersediaan air bersih menjadi tantangan tersendiri karena Badung tidak hanya melayani kebutuhan warga lokal, tetapi juga wisatawan dalam jumlah besar.

Dengan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, Badung semakin diperhitungkan sebagai destinasi bertaraf internasional. Menurut Adi, kualitas pariwisata harus terus berkembang seiring perubahan zaman, mengingat sektor ini merupakan sumber utama pendapatan daerah. Pemerintah pun bertekad membangun sistem terintegrasi antarperangkat daerah guna meningkatkan kualitas pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiarta, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendukung pengembangan pariwisata berkualitas. Ia menjelaskan bahwa destinasi wisata yang unggul harus memiliki daya tarik kuat, didukung aksesibilitas yang baik, infrastruktur memadai, serta legalitas yang jelas. Dinas Pariwisata Badung juga berupaya menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui optimalisasi potensi wilayah dan integrasi sektor pertanian dengan pariwisata.

Dalam menjaga keberlanjutan sektor pariwisata, Badung akan terus meningkatkan pengawasan bersama aparat terkait untuk menjamin keamanan dan ketertiban. Kolaborasi dengan Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Perizinan dilakukan guna memastikan implementasi program pariwisata berkualitas dapat berjalan sesuai rencana dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.