Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, berharap sektor pariwisata dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama momen libur Lebaran 2025. Dengan melibatkan UMKM di sekitar destinasi wisata, diharapkan perekonomian lokal semakin berkembang. Program yang dijalankan oleh Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) melalui InJourney Destination Management (IDM) memberikan dampak positif bagi lebih dari 2.500 UMKM serta melibatkan 150 seniman lokal selama periode liburan ini.
Kehadiran UMKM dan komunitas seni dalam industri pariwisata tidak hanya meningkatkan daya tarik destinasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat rantai ekosistem pariwisata serta menjaga nilai-nilai budaya dan keramahan khas Indonesia. Keterlibatan UMKM dan seniman dalam destinasi heritage seperti ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya, memungkinkan wisatawan menikmati pertunjukan dengan suasana yang lebih autentik dan berkesan.
Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, mengungkapkan bahwa momen Lebaran tahun ini mengusung tema “Lebaran di Candi Kembali Fitri Sepenuh Hati”, dengan beragam kegiatan yang diadakan di Taman Wisata Candi. Di Prambanan, digelar Pasar Medang yang berkolaborasi dengan Jumbo, karakter animasi dari film petualangan produksi Indonesia. Sementara itu, pengunjung Kampung Bocah Pasar Medang dapat merasakan pengalaman budaya melalui Bhuvana Java, yang mengenalkan penanggalan Jawa serta pakaian tradisional yang dapat dikenakan untuk berfoto.
Di berbagai area wisata lainnya, pengunjung dapat belajar menulis aksara Jawa dengan bahan daur ulang, bermain permainan tradisional, hingga memberi makan hewan di loka satwa. Destinasi Keraton Ratu Boko menghadirkan permainan seperti egrang dan gangsing, dengan hiburan musik Srandul serta Gejog Lesung dari seniman setempat. Di Borobudur, tersedia Panggung Rakyat Borobudur dengan pertunjukan seni seperti tari Soreng, Dayakan, dan jathilan, serta aktivitas membuat kerajinan gerabah dan anyaman.
The Manohara Hotel Yogyakarta turut menghadirkan pengalaman kuliner dengan paket spesial “Rantangan Tradisi Manohara” dan Halal Bihalal. Kolaborasi ini melibatkan 2.500 UMKM, 1.500 seniman, serta 9.000 tenaga kerja lokal. Upaya ini merupakan langkah keberlanjutan untuk menjaga budaya, memperkuat ekosistem ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar serta generasi mendatang.