Category Archives: Tren Pariwisata

https://icecassino.net

Lebaran 2025: Sinergi Pariwisata dan UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, berharap sektor pariwisata dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama momen libur Lebaran 2025. Dengan melibatkan UMKM di sekitar destinasi wisata, diharapkan perekonomian lokal semakin berkembang. Program yang dijalankan oleh Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) melalui InJourney Destination Management (IDM) memberikan dampak positif bagi lebih dari 2.500 UMKM serta melibatkan 150 seniman lokal selama periode liburan ini.

Kehadiran UMKM dan komunitas seni dalam industri pariwisata tidak hanya meningkatkan daya tarik destinasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat rantai ekosistem pariwisata serta menjaga nilai-nilai budaya dan keramahan khas Indonesia. Keterlibatan UMKM dan seniman dalam destinasi heritage seperti ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya, memungkinkan wisatawan menikmati pertunjukan dengan suasana yang lebih autentik dan berkesan.

Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, mengungkapkan bahwa momen Lebaran tahun ini mengusung tema “Lebaran di Candi Kembali Fitri Sepenuh Hati”, dengan beragam kegiatan yang diadakan di Taman Wisata Candi. Di Prambanan, digelar Pasar Medang yang berkolaborasi dengan Jumbo, karakter animasi dari film petualangan produksi Indonesia. Sementara itu, pengunjung Kampung Bocah Pasar Medang dapat merasakan pengalaman budaya melalui Bhuvana Java, yang mengenalkan penanggalan Jawa serta pakaian tradisional yang dapat dikenakan untuk berfoto.

Di berbagai area wisata lainnya, pengunjung dapat belajar menulis aksara Jawa dengan bahan daur ulang, bermain permainan tradisional, hingga memberi makan hewan di loka satwa. Destinasi Keraton Ratu Boko menghadirkan permainan seperti egrang dan gangsing, dengan hiburan musik Srandul serta Gejog Lesung dari seniman setempat. Di Borobudur, tersedia Panggung Rakyat Borobudur dengan pertunjukan seni seperti tari Soreng, Dayakan, dan jathilan, serta aktivitas membuat kerajinan gerabah dan anyaman.

The Manohara Hotel Yogyakarta turut menghadirkan pengalaman kuliner dengan paket spesial “Rantangan Tradisi Manohara” dan Halal Bihalal. Kolaborasi ini melibatkan 2.500 UMKM, 1.500 seniman, serta 9.000 tenaga kerja lokal. Upaya ini merupakan langkah keberlanjutan untuk menjaga budaya, memperkuat ekosistem ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar serta generasi mendatang.

Badung, Pusat Pariwisata Bali yang Terus Berbenah Menuju Standar Internasional

Kabupaten Badung dikenal sebagai pusat pariwisata di Bali, memiliki jumlah destinasi wisata terbanyak serta fasilitas akomodasi paling lengkap dibandingkan daerah lain di Pulau Dewata. Dijuluki sebagai ‘Gumi Keris’, Badung juga mencatat kunjungan wisatawan tertinggi, baik domestik maupun mancanegara, menjadikannya faktor kunci dalam pengembangan pariwisata berkualitas di Bali. Sektor pariwisata pun menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Badung, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk membangun sistem terintegrasi guna meningkatkan daya saing pariwisata di tingkat global.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan bahwa visi-misi kepemimpinannya bersama Wakil Bupati adalah menciptakan pariwisata berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Konsep ini diterapkan melalui tujuh program utama bernama ‘Sapta Kriya Adi Cipta’. Dalam mendukung pariwisata yang berkualitas, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk mengatasi kemacetan, sampah, ketersediaan air bersih, pengendalian banjir, serta peningkatan penerangan jalan.

Menurut Adi, pertumbuhan kendaraan yang pesat di Badung turut menyumbang kemacetan, sehingga diperlukan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai serta pengembangan transportasi publik. Selain itu, pemerintah juga menaruh perhatian besar terhadap pengelolaan sampah demi menjaga citra Badung sebagai destinasi wisata kelas dunia. Di sisi lain, ketersediaan air bersih menjadi tantangan tersendiri karena Badung tidak hanya melayani kebutuhan warga lokal, tetapi juga wisatawan dalam jumlah besar.

Dengan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, Badung semakin diperhitungkan sebagai destinasi bertaraf internasional. Menurut Adi, kualitas pariwisata harus terus berkembang seiring perubahan zaman, mengingat sektor ini merupakan sumber utama pendapatan daerah. Pemerintah pun bertekad membangun sistem terintegrasi antarperangkat daerah guna meningkatkan kualitas pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiarta, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendukung pengembangan pariwisata berkualitas. Ia menjelaskan bahwa destinasi wisata yang unggul harus memiliki daya tarik kuat, didukung aksesibilitas yang baik, infrastruktur memadai, serta legalitas yang jelas. Dinas Pariwisata Badung juga berupaya menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui optimalisasi potensi wilayah dan integrasi sektor pertanian dengan pariwisata.

Dalam menjaga keberlanjutan sektor pariwisata, Badung akan terus meningkatkan pengawasan bersama aparat terkait untuk menjamin keamanan dan ketertiban. Kolaborasi dengan Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Perizinan dilakukan guna memastikan implementasi program pariwisata berkualitas dapat berjalan sesuai rencana dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.

KEK Sanur: Destinasi Pariwisata Medis Terbesar di Asia Segera Hadir di Bali

Indonesia bersiap meluncurkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Medis pertama dan terbesar di Asia, yang berlokasi di Sanur, Bali. Proyek ini menjadi langkah strategis InJourney dalam mendorong sektor pariwisata berbasis kesehatan serta mengurangi jumlah wisatawan medis Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Saat ini, tercatat sekitar 2 hingga 3 juta warga Indonesia melakukan perjalanan medis ke luar negeri setiap tahun, menyebabkan devisa sebesar Rp97 triliun mengalir ke negara lain.

KEK Sanur akan menjadi kompleks pariwisata medis terintegrasi pertama di Indonesia, mencakup rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, hotel, serta pusat konvensi. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa kawasan ini tidak hanya bertujuan menarik wisatawan medis lokal, tetapi juga membuka peluang bagi pasien internasional untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas di Indonesia.

Untuk meningkatkan standar pelayanan, InJourney telah menjalin kemitraan dengan institusi medis ternama dari Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat guna menghadirkan pusat keunggulan medis di kawasan ini. Selain itu, kolaborasi dengan Universitas Udayana akan memastikan transfer ilmu dan teknologi dari dokter asing kepada tenaga medis dalam negeri. Pemerintah juga telah mengizinkan dokter asing untuk berpraktik di kawasan ini, dengan tetap memastikan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal di sektor kesehatan.

Selain menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan medis, KEK Sanur diharapkan membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Dengan ekosistem medis yang terintegrasi, proyek ini diprediksi mampu mengurangi aliran devisa keluar hingga Rp50 triliun per tahun serta menarik wisatawan asing untuk berobat di Indonesia. Peluncuran KEK Sanur dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025, menjadikannya salah satu proyek transformasi industri pariwisata nasional yang paling ambisius.

NTB Bangun Ekosistem Pariwisata Terhubung untuk Kenyamanan Wisatawan

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berkomitmen dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang terhubung dengan setiap destinasi unggulan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengungkapkan bahwa tujuan utama mereka adalah membuat setiap perjalanan wisatawan di NTB terasa seperti kunjungan ke tempat wisata yang menarik. Menurutnya, pembangunan ekosistem yang solid harus mencakup aksesibilitas, fasilitas, dan kesiapan sumber daya manusia yang memadai.

Iqbal menyebutkan bahwa banyak destinasi di NTB yang belum terhubung satu sama lain, seperti Agrowisata Tetebatu di Lombok Timur yang tidak terhubung dengan destinasi pantai Mandalika di Lombok Tengah dan kawasan wisata bawah laut Gili di Lombok Utara. Hal ini menyebabkan destinasi baru sering kali mengancam kelangsungan destinasi lama. Oleh karena itu, fokus pemerintah adalah meningkatkan interkonektivitas antar destinasi wisata.

Sektor perhotelan juga memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan pariwisata di NTB. Hotel di NTB diharapkan tidak hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga bagian dari pengalaman wisata yang memberikan kenyamanan dan kesan mendalam. Pemerintah NTB berencana untuk mengembangkan sektor perhotelan melalui program MICE (meeting, incentives, conventions, and exhibitions) pada semester kedua 2025.

Pada tahun 2024, Dinas Pariwisata NTB mencatat ada 3,65 juta wisatawan yang mengunjungi NTB, namun rata-rata lama menginap wisatawan di hotel-hotel di daerah tersebut masih di bawah dua hari. Dengan upaya yang terus digalakkan, NTB bertekad meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih terhubung dan menyeluruh.

Mataram Siap Jadi Pusat Pariwisata dengan Pekan Raya Mataram dan Inovasi Baru

Dinas Pariwisata Kota Mataram terus berinovasi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke kota ini dengan menggelar berbagai acara pariwisata berskala nasional. Salah satu inisiatif penting adalah pemanfaatan bekas Bandara Selaparang di Rembiga yang kini menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif dan hiburan. Salah satu acara unggulan yang dihadirkan adalah Pekan Raya Mataram (PRM), yang bertujuan tidak hanya sebagai hiburan bagi masyarakat tetapi juga sebagai wadah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Acara ini melibatkan UMKM dari seluruh Indonesia, memungkinkan produk-produk unggulan Nusantara diperkenalkan ke masyarakat luas.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, DR. Cahya Samudra, berharap PRM dapat menjadi ikon baru dalam kalender pariwisata Mataram. Dengan lokasi strategis di pusat kota, bekas Bandara Selaparang memiliki potensi besar untuk dijadikan pusat kegiatan tahunan, mirip dengan Pekan Raya Jakarta. Selain itu, Dispar Kota Mataram juga telah menyiapkan kalender pariwisata 2025 dengan 15 acara berskala nasional, termasuk acara besar di Pantai Ampenan, untuk memperkenalkan destinasi wisata Kota Mataram.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan hingga mencapai 800 ribu orang pada tahun 2025. Dispar juga melakukan promosi secara masif melalui digital dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Mataram berharap bisa menjadi kota dengan kegiatan yang terus hidup, dari seni, budaya, hingga ekonomi kreatif, yang tentunya akan menguntungkan UMKM dan industri kreatif di kota ini.

Tanpa Mobil Turis! Kota Wisata Ini Tetap Ramai Pengunjung

Spanyol dikenal sebagai negara dengan banyak destinasi wisata menakjubkan, salah satunya Kota Soller. Namun, ada yang unik dari kota ini—wisatawan dilarang membawa mobil ke pusat kota.

Kebijakan ini diterapkan bukan tanpa alasan. Lonjakan jumlah wisatawan yang datang setiap tahun telah menyebabkan kemacetan parah, bahkan pada tahun lalu, antrean kendaraan sempat mencapai 7 kilometer. Hal ini memicu protes dari masyarakat setempat yang merasa terganggu dengan kepadatan lalu lintas.

Kebijakan Baru untuk Mengatasi Kemacetan

Merespons keluhan warga, pemerintah setempat akhirnya menerapkan kebijakan zona emisi rendah di 12 ruas jalan utama. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke pusat kota, terutama mobil sewaan milik wisatawan.

Dengan aturan ini, hanya kendaraan milik penduduk lokal yang diizinkan melintas, sementara turis harus mencari alternatif transportasi lain. Selain itu, area parkir khusus juga disediakan untuk warga, dan wisatawan dilarang keras memanfaatkan tempat tersebut. Jika melanggar, sanksi dan denda akan diberlakukan.

Seorang wisatawan yang sedang berkunjung ke Soller berkomentar, “Selama ada tempat parkir yang cukup, saya rasa ini bukan masalah. Tapi kalau parkir penuh, ini bisa jadi mimpi buruk.”

Dampak Pariwisata Massal bagi Warga Lokal

Gerakan protes lokal SOS Soller menyoroti betapa sulitnya penduduk setempat menjalani aktivitas sehari-hari akibat membludaknya jumlah wisatawan. Salah satu masalah utama adalah kurangnya tempat parkir untuk warga.

“Di kota kami, dalam beberapa tahun terakhir, sangat sulit menemukan tempat parkir di dekat rumah karena begitu banyaknya mobil wisatawan yang memenuhi jalan,” ungkap perwakilan SOS Soller.

Meskipun penduduk membayar biaya parkir tahunan, jumlah kendaraan yang masuk jauh melebihi kapasitas yang tersedia, membuat mereka harus bersaing dengan turis untuk mendapatkan tempat parkir.

Soller, Kota yang Bisa Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Meskipun ada larangan mobil turis, Soller tetap mudah dijelajahi. Wisatawan dapat memarkir kendaraan mereka di luar pusat kota lalu berjalan kaki untuk menikmati keindahan kota ini.

Sebagai alternatif, wisatawan juga bisa menggunakan trem kayu bersejarah yang telah beroperasi sejak tahun 1913. Trem ini menawarkan perjalanan cepat dari pusat kota ke pelabuhan dalam waktu hanya 15 menit.

Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, kereta api juga tersedia dari Palma ke Soller dengan tarif pulang-pergi sekitar 25 euro (Rp 412 ribu).

Upaya Membatasi Pariwisata Massal di Mallorca

Selain kebijakan pembatasan mobil di Soller, pemerintah daerah juga sedang mempertimbangkan langkah lebih jauh untuk mengatasi dampak pariwisata massal di Mallorca. Salah satu usulan yang tengah dibahas adalah pembatasan jumlah mobil sewaan di seluruh pulau serta peningkatan pajak pariwisata.

Kota Soller menjadi contoh bagaimana sebuah destinasi wisata bisa tetap menarik tanpa harus mengorbankan kenyamanan penduduk lokal. Dengan kebijakan yang diterapkan, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan kota ini tanpa menambah kemacetan di pusat kota.

Memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia dan Polandia Perkuat Kerja Sama Pariwisata

Dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Warsawa sukses menggelar acara Table Top/Business Matching yang berfokus pada sektor pariwisata pada 7 Maret 2025. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi dan promosi destinasi wisata Indonesia di pasar Eropa, khususnya Polandia.

Business matching ini mempertemukan 103 peserta, terdiri dari 43 perwakilan dari Indonesia dan 60 peserta dari Polandia. Dalam sesi pertemuan bisnis ini, tercatat sebanyak 273 transaksi potensial dengan nilai mencapai US$4,5 juta. Hal ini menunjukkan tingginya minat pelaku industri pariwisata Polandia untuk menjalin kemitraan dengan mitra dari Indonesia. Kesuksesan ini juga tidak lepas dari upaya promosi yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pelaku industri pariwisata, agen perjalanan, serta pemerintah Indonesia dalam memperkenalkan daya tarik wisata nusantara.

Selain itu, jumlah wisatawan asal Polandia yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat secara signifikan. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 53.907 wisatawan asal Polandia yang memilih Indonesia sebagai destinasi liburan mereka. Angka ini menjadikan Polandia sebagai pasar wisatawan Eropa terbesar kesembilan bagi Indonesia, memperlihatkan potensi besar bagi industri pariwisata tanah air. Keindahan alam, kekayaan budaya, serta berbagai fasilitas wisata yang semakin berkembang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan Polandia untuk mengunjungi Indonesia.

Acara ini juga diisi dengan presentasi mengenai berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia, mulai dari Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, hingga destinasi yang tengah berkembang seperti Danau Toba dan Likupang. Pelaku usaha dari kedua negara juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi mengenai peluang kerja sama di bidang perhotelan, transportasi, serta paket wisata yang disesuaikan dengan minat wisatawan Polandia.

Kesuksesan acara ini semakin menegaskan eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Polandia, terutama dalam bidang pariwisata dan ekonomi. Ke depan, diharapkan kerja sama yang telah terjalin ini dapat terus berkembang dan membuka peluang lebih luas bagi kedua negara dalam meningkatkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Dengan semakin eratnya hubungan antara kedua negara, Indonesia berpotensi menarik lebih banyak wisatawan dari Polandia dan kawasan Eropa Timur, sekaligus memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan di tingkat global.

Tokio Marine Perkuat Kemitraan dengan Agen Perjalanan di Travel Agent Kick Off 2025

Permintaan akan asuransi perjalanan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan selama bepergian. Asuransi ini menjadi solusi bagi para pelancong dalam menghadapi kemungkinan keterlambatan penerbangan, kecelakaan, maupun situasi darurat medis. Menanggapi tren ini, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) menggelar acara Travel Agent Kick Off 2025 bertema Growing Stronger Together di The Terrace Senayan Avenue, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri lebih dari 50 perwakilan agen perjalanan serta jajaran direksi dan manajemen TMI, di antaranya Sancoyo Setiabudi selaku President Director, Ahmad Khomaini sebagai Head of Affinity & Financial Institution, Djoko Mulyono sebagai Head of Product Development, Hafizh Prasetya sebagai Head of Affinity, Foster Kurniawan sebagai Chief Technology Officer, serta Edward Jusuf, CEO PT Reka Sinergi Pratama (OPSIGO).

Dalam sambutannya, Sancoyo Setiabudi menegaskan komitmen TMI dalam mendukung industri perjalanan melalui produk Tokio Marine Travel Partner (TMTP). Untuk meningkatkan pelayanan, TMI juga menjalin kemitraan dengan OPSIGO, perusahaan rintisan di bidang teknologi perjalanan. Telah beroperasi sejak 1975 dan memasuki usia emas ke-50, TMI mencatatkan premi bruto Rp2,3 triliun pada Desember 2024, dengan pertumbuhan 3,1% dari tahun sebelumnya. Hingga kini, TMI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 80 agen perjalanan dan memiliki lebih dari 200 ribu pelanggan aktif. Sepanjang perjalanannya, TMI telah memproses 655 ribu klaim dengan total pembayaran mencapai Rp1,15 triliun.

Ahmad Khomaini mengungkapkan bahwa TMI juga menjalin kemitraan dengan All Nippon Airways (ANA), memungkinkan pelanggan membeli asuransi perjalanan langsung melalui situs resmi ANA. Ke depan, TMI berencana mengembangkan fitur khusus untuk proses klaim digital, sehingga pelanggan dapat mengajukan klaim secara online hanya dengan mengunggah dokumen pendukung serta memantau status klaim secara real-time. Djoko Mulyono menambahkan bahwa produk TMTP memiliki berbagai keunggulan, termasuk kemudahan klaim keterlambatan kurang dari empat jam, jaminan tambahan selama 24 jam, serta cakupan perlindungan global kecuali Amerika Serikat dan Kanada. Selain itu, TMTP telah terdaftar sebagai asuransi perjalanan untuk negara-negara Schengen dengan perlindungan kondisi medis sebelum perjalanan. Inovasi terbaru lainnya mencakup perluasan visa serta Benefit Missed Event, yang memungkinkan penggantian tiket acara yang tidak dapat dihadiri.

Ajak Anak ke Kampoeng Wisata Cinangneng, Rasakan Sensasi Hidup di Desa

Liburan yang menyenangkan tidak selalu harus jauh dari rumah atau hanya sekadar bersantai. Kampoeng Wisata Cinangneng yang terletak di Kabupaten Bogor, hanya beberapa jam dari Jakarta, menawarkan pengalaman liburan yang menggabungkan kesenangan dengan edukasi. Di sini, anak-anak dan keluarga dapat merasakan kehidupan ala pedesaan dengan berbagai aktivitas tradisional yang menyenangkan.

Pengalaman Pedesaan yang Unik di Kampoeng Wisata Cinangneng

Kampoeng Wisata Cinangneng memiliki konsep wisata yang memperkenalkan budaya Sunda melalui pengalaman langsung. Dari menanam padi di sawah, memandikan kerbau, hingga bermain alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan, tempat ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan kehidupan pedesaan yang sebenarnya.

Salah satu kegiatan yang paling populer adalah memandikan kerbau setelah mereka selesai membajak sawah. Selain itu, anak-anak dapat belajar memainkan angklung, yang menjadi pengalaman budaya yang menyenangkan dan mendidik. Dengan berbagai kegiatan ini, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar mengenai pentingnya alam dan budaya Indonesia.

Sejarah dan Penghargaan Kampoeng Wisata Cinangneng

Kampoeng Wisata Cinangneng didirikan oleh Hester Basoeki, seorang pegiat pariwisata yang memiliki visi untuk mengenalkan budaya Sunda kepada generasi muda. Dengan program “Pulang Kampoeng”, tempat ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan bahkan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata sebagai pionir wisata desa di Indonesia. Konsep unik ini terus mendapatkan apresiasi karena tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga nilai-nilai budaya yang sangat penting.

Fasilitas dan Aktivitas yang Menarik di Cinangneng

Kampoeng Wisata Cinangneng menawarkan berbagai paket wisata edukatif untuk semua kalangan. Pengunjung dapat menikmati aktivitas outbound yang telah dirancang khusus untuk anak-anak, serta berbagai kegiatan lain seperti menanam padi dan belajar gamelan. Selain itu, kegiatan memandikan kerbau adalah salah satu aktivitas yang paling dinantikan oleh banyak wisatawan.

Untuk para orang tua, tempat ini juga menyediakan fasilitas kolam renang yang cocok untuk keluarga. Kolam renang ini bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk beristirahat setelah beraktivitas seharian. Kampoeng Wisata Cinangneng juga dilengkapi dengan restoran, area parkir, dan kamar bilas yang memberikan kenyamanan tambahan bagi pengunjung.

Pilihan Penginapan dan Destinasi Wisata Sekitar

Bagi yang ingin merasakan suasana pedesaan lebih lama, Kampoeng Wisata Cinangneng menyediakan bungalow dengan fasilitas lengkap. Suasana yang tenang dan asri menjadikan penginapan ini pilihan yang sempurna untuk beristirahat. Jika pengunjung ingin mencari alternatif penginapan, terdapat berbagai pilihan hotel dan penginapan di sekitar Bogor dengan harga yang beragam.

Di sekitar Cinangneng, terdapat beberapa tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi, seperti Wisata Ciseeng yang terkenal dengan pemandian air panas alami yang menenangkan dan Curug Cinangneng, sebuah air terjun yang menawarkan pemandangan alam yang masih alami.

Kesimpulan: Liburan yang Berkesan dan Mendalam

Dengan berbagai aktivitas seru dan edukatif, Kampoeng Wisata Cinangneng menjadi destinasi liburan yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang mendalam tentang budaya dan alam Indonesia. Dengan fasilitas yang lengkap dan suasana pedesaan yang alami, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk keluarga yang ingin menikmati liburan yang lebih berkesan.

Sleep Tourism: Wisata Tidur yang Akan Ramai di 2025

Wisata tidur, atau yang sering disebut sebagai sleep tourism, diprediksi akan menjadi salah satu tren utama di industri pariwisata pada tahun 2025. Fenomena ini pertama kali muncul sejak pandemi Covid-19 pada 2020, di mana banyak orang mulai menyadari pentingnya waktu tidur yang berkualitas. Alih-alih berlibur dengan menjelajahi tempat baru, mereka lebih memilih untuk fokus pada perawatan diri dan beristirahat di rumah.

Dikutip dari Real Simple, wisata tidur diyakini akan menjadi daya tarik utama dalam dunia perjalanan pada tahun 2025, dan ini diprediksi akan memengaruhi industri perhotelan secara signifikan. Kementerian Pariwisata Indonesia juga mencatatkan tren ini melalui akun Instagram resminya, menyebutkan bahwa wisata tidur adalah jenis liburan yang berfokus pada kualitas tidur dan relaksasi, bukan pada aktivitas eksplorasi atau petualangan.

Apa Itu Wisata Tidur?

Berbeda dengan jenis wisata tradisional yang biasanya berfokus pada menjelajah tempat-tempat baru, wisata tidur bertujuan untuk memberikan pengalaman tidur yang sangat berkualitas. Liburan ini sangat cocok bagi mereka yang sering merasa kelelahan akibat rutinitas harian yang padat, kurang tidur, atau sekadar ingin menikmati liburan tanpa harus merasa lelah.

Para wisatawan yang memilih wisata tidur umumnya akan menghindari aktivitas fisik yang berat dan lebih memilih untuk tidur nyenyak atau sekadar bersantai. Dengan demikian, wisata tidur bisa menjadi pilihan yang ideal bagi mereka yang membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran setelah periode kerja yang panjang.

Manfaat dari Wisata Tidur

Salah satu manfaat utama dari wisata tidur adalah kemampuannya untuk membantu mengurangi stres. Suasana baru yang ditawarkan oleh tempat wisata tidur sangat mendukung untuk menciptakan rasa tenang dan nyaman. Banyak orang yang merasa sulit tidur di rumah karena terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang penuh tekanan. Di tempat baru, mereka dapat lebih mudah melepaskan ketegangan dan menikmati tidur yang lebih baik.

Selain itu, wisata tidur juga dapat membantu membentuk pola tidur yang lebih sehat. Bagi mereka yang sering begadang atau memiliki masalah tidur, fasilitas seperti kamar yang tenang dan berbagai layanan relaksasi, seperti spa, akan membantu tubuh kembali ke ritme tidur normalnya. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu mereset pola tidur yang kurang teratur menjadi lebih sehat.

Meningkatkan Produktivitas

Tak hanya memberikan manfaat fisik, wisata tidur juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan produktifitas seseorang. Tidur yang cukup dapat menyegarkan pikiran, meningkatkan daya konsentrasi, dan memberi energi yang lebih untuk memulai aktivitas sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk menciptakan ide-ide baru dan meningkatkan kinerja di tempat kerja. Setelah tidur yang berkualitas, tubuh pun merasa lebih segar dan penuh energi.

Dengan berbagai manfaat ini, tak heran jika wisata tidur akan menjadi pilihan populer bagi para wisatawan yang menginginkan pengalaman liburan yang lebih santai dan penuh relaksasi di masa depan.