Category Archives: Ulasan & Rekomendasi

https://icecassino.net

Bali Unggul! Dinobatkan sebagai Pulau Terbaik Asia Pasifik

JIMBARAN – Bali kembali menunjukkan taringnya di kancah pariwisata internasional dengan meraih penghargaan bergengsi sebagai The Best Island dalam ajang DestinAsian Readers’ Choice Awards 2025. Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Wakil Menteri Pariwisata Indonesia, Ni Luh Puspa, dalam sebuah acara yang digelar di Ayana Resort Hotel Jimbaran pada Jumat, 7 Maret 2025. Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Bali sebagai destinasi wisata unggulan di dunia.

Dalam sambutannya, Ni Luh Puspa mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para wisatawan yang telah menjadikan Bali sebagai tujuan utama wisata mereka. “Terima kasih atas kepercayaan Anda memilih Bali sebagai ‘The Best Island’. Ini membuktikan bahwa Bali tetap menjadi destinasi yang selalu berada di puncak pilihan wisatawan,” ujarnya pada Sabtu, 8 Maret 2025.

Bali berhasil mengalahkan sejumlah destinasi terkenal lainnya di kawasan Asia Pasifik, seperti Maladewa, Boracay (Filipina), Phuket (Thailand), Phu Quoc (Vietnam), Palawan (Filipina), Koh Samui (Thailand), Langkawi (Malaysia), Penang (Malaysia), hingga Lombok (Indonesia). Keberhasilan ini menegaskan daya tarik Bali yang tak hanya berasal dari keindahan alamnya, tetapi juga dari kekayaan budaya dan keramahan masyarakatnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ni Luh Puspa juga menyampaikan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat Bali, pemerintah daerah, serta seluruh pelaku industri pariwisata yang telah berperan penting dalam menjaga kelestarian dan keindahan Pulau Dewata. “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama. Semoga Bali tetap terjaga dan dapat terus menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di tingkat internasional,” tambahnya.

Selain itu, ia juga berharap pencapaian ini dapat menginspirasi destinasi lain di Indonesia untuk terus mengembangkan potensi wisata mereka. “Mari kita terus bergandengan tangan dalam memajukan pariwisata Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor industri pariwisata, kita dapat memperkenalkan destinasi-destinasi luar biasa Indonesia ke dunia,” ujar Ni Luh Puspa menutup pidatonya.

DestinAsian Readers’ Choice Awards adalah ajang tahunan yang telah berlangsung selama 18 tahun, di mana penghargaan diberikan berdasarkan pilihan langsung dari para pembaca setia majalah DestinAsian yang tersebar di berbagai negara di kawasan Asia Pasifik. Kemenangan Bali di ajang ini semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata yang tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.

Dampak Larangan Study Tour, Wisata Lembang Alami Penurunan

Kebijakan pelarangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mulai berdampak pada sektor pariwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sejumlah pelaku usaha pariwisata mengeluhkan penurunan jumlah kunjungan sejak aturan tersebut diterapkan.

Keputusan ini bukan sekadar wacana, mengingat kebijakan tersebut telah menimbulkan konsekuensi nyata. Salah satu buktinya adalah pemecatan Kepala SMAN 6 Depok yang tetap bersikeras mengadakan study tour meskipun larangan telah diberlakukan sesaat setelah Dedi Mulyadi dilantik.

Pembatalan Kunjungan Sekolah Mulai Terasa

Public Relation Farmhouse Susu Lembang, Intania Setiati, mengungkapkan bahwa beberapa sekolah telah membatalkan kunjungannya demi mematuhi aturan baru ini.

“Pada Februari ini, ada dua sekolah yang membatalkan kunjungan ke Farmhouse dan Floating Market. Mereka berasal dari Bekasi dan memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana study tour karena larangan tersebut,” ujar Intania, Rabu (26/2/2025).

Menurutnya, kunjungan dari pelajar merupakan salah satu faktor penting dalam pemulihan industri wisata pascapandemi COVID-19. Namun, dengan adanya kebijakan ini, pemulihan sektor pariwisata berpotensi terganggu.

“Kami biasanya mengandalkan study tour dan libur sekolah untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Untungnya, menjelang bulan puasa memang biasanya tidak terlalu ramai wisatawan. Tapi setelahnya, kemungkinan besar jumlah wisatawan akan menurun akibat kebijakan ini,” tambahnya.

Dampak Luas bagi Sektor Wisata dan UMKM

Tidak hanya destinasi wisata yang terdampak, sektor kuliner juga mulai merasakan efek dari larangan tersebut. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto, menyebutkan bahwa banyak restoran mengalami pembatalan pesanan dalam jumlah besar.

“Dari catatan kami, ada 18 kunjungan yang dibatalkan pada Februari saja, dengan total pesanan makanan sekitar 4.300 porsi,” kata Eko.

Ia menambahkan bahwa dampak dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh pengelola tempat wisata dan restoran, tetapi juga oleh para pelaku UMKM yang bergantung pada sektor pariwisata.

“Efeknya bukan hanya pada pemilik usaha wisata, tetapi juga pedagang kecil di sekitar destinasi wisata. Ini seperti efek domino yang bisa berimbas ke banyak pihak,” ungkapnya.

PHRI Akan Temui Gubernur untuk Bahas Dampak Larangan

Melihat dampak yang semakin meluas, Eko bersama perwakilan PHRI berencana mengadakan pertemuan dengan Gubernur Dedi Mulyadi untuk membahas nasib sektor pariwisata serta para pekerja yang menggantungkan hidup di dalamnya.

“Kami dan PHRI Jawa Barat berencana menemui Pak Gubernur untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kebijakan ini dan mencari solusi terbaik bagi industri pariwisata,” pungkasnya.

Seiring dengan meningkatnya keluhan dari pelaku industri wisata, masih menjadi tanda tanya apakah kebijakan pelarangan study tour ini akan dievaluasi atau tetap diberlakukan tanpa pengecualian.

Intip Persiapan Ramadan 2025 di Masjidil Haram

Kepresidenan Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tengah menuntaskan berbagai persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M. Berbagai program telah dipersiapkan.

Sebagai bagian dari rencana operasionalnya, kepresidenan menghadirkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan selama Ramadan tahun ini.

Astindo Travel Fair 2025 Hadir! Nikmati Diskon Tur hingga Rp 8,6 Juta

Bagi Anda yang gemar menjelajahi berbagai destinasi, Astindo Travel Fair 2025 adalah ajang yang wajib dikunjungi! Acara tahunan ini kembali digelar dengan beragam penawaran istimewa, mulai dari potongan harga tiket pesawat hingga promo paket tur eksklusif. Berlangsung selama empat hari, mulai 20 hingga 23 Februari 2025 di ICE BSD, Tangerang Selatan, pameran ini menjadi kesempatan emas bagi para pelancong untuk merencanakan liburan impian dengan harga terbaik.

Pentingnya Perencanaan Liburan dengan Agen Terpercaya

Dalam acara pembukaan pada Jumat (21/2/2025), Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno, menekankan pentingnya memilih agen perjalanan resmi untuk memastikan pengalaman liburan yang aman dan nyaman. “Kita perlu lebih sering bepergian, menyisihkan anggaran untuk liburan, serta memastikan perjalanan kita diatur oleh agen yang terpercaya,” ungkapnya.

Partisipasi Puluhan Maskapai dan Agen Perjalanan Ternama

Tahun ini, 21 maskapai penerbangan turut serta, menawarkan harga spesial yang sayang untuk dilewatkan. Di antaranya Air Macau, All Nippon Airways, Asiana Airlines, Cathay Pacific Airways, Citilink, China Airlines, Emirates, EVA Airways, Etihad, Japan Airlines, Korean Air, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Qantas Airways, Qatar Airways, Saudia Airlines, Singapore Airlines, Starlux Airlines, Turkish Airlines, hingga Vietnam Airlines.

Tak hanya itu, berbagai agen perjalanan ternama juga hadir untuk memberikan promo eksklusif, termasuk Obaja Tour, Panorama JTB, Golden Rama, Elok Tour, WITA Tour, Wahana Travel, Tara Tour, Smailing Tour, Pantravel, Bayu Buana, Mutiara Indah Tour & Travel, Dwidaya Tour, serta Jatra Tour.

Promo dan Cashback Fantastis, Jangan Lewatkan!

Sebagai bank mitra resmi, Bank BCA menawarkan beragam promo istimewa bagi pengunjung yang bertransaksi menggunakan kartu kreditnya.

Berikut adalah berbagai promo menarik yang tersedia untuk para pengunjung:

🔹 Cashback Rp 680.000 untuk transaksi minimal Rp 10 juta (tersedia 350 kuota per hari, dibagi dalam dua sesi: pukul 10.00-15.59 WIB & 16.00-21.00 WIB).
🔹 Cashback Rp 1 juta untuk transaksi tertentu (dana cashback dikreditkan dalam dua bulan).
🔹 Cashback Rp 500.000 untuk transaksi minimal Rp 5 juta dengan Paylater BCA (tersedia 25 kuota per hari).
🔹 Voucher diskon Rp 250.000 untuk pembelian paket tur domestik.
🔹 Cicilan 0% hingga 12 bulan dengan Kartu Kredit BCA.
🔹 Cashback 100% saat menukarkan BCA American Express Membership Rewards Points.

Diskon Spesial dari Agen Perjalanan

Selain promo dari penyelenggara, beberapa agen perjalanan juga memberikan potongan harga tambahan. Salah satunya adalah Obaja Tour, yang menawarkan:

Diskon hingga Rp 8,6 juta untuk paket tur tanpa batas kuota.
Potongan harga tiket pesawat hingga Rp 5 juta.
Hadiah tambahan berdasarkan nominal transaksi, mulai dari tumbler hingga diskon Rp 5 juta bagi transaksi di atas Rp 250 juta.

Sementara itu, Bayu Buana memberikan diskon hingga Rp 5 juta per orang bagi 10 pelanggan pertama yang melakukan deposit awal. Berikut rincian cashback berdasarkan destinasi:

🌍 Eropa & Jepang → Cashback hingga Rp 5 juta
✈️ Asia & Turki → Diskon hingga Rp 3 juta
💰 Travel voucher hingga Rp 5 juta untuk 10 transaksi pertama

Keunggulan lainnya, pelanggan dapat memilih tanggal keberangkatan sendiri, memberikan fleksibilitas lebih dalam merencanakan perjalanan.

Jangan Lewatkan Kesempatan Berburu Promo Terbaik!

Dengan sederet penawaran menarik, Astindo Travel Fair 2025 menjadi ajang terbaik untuk mendapatkan tiket pesawat, paket tur, serta berbagai promo cashback dan cicilan 0%. Pastikan Anda datang lebih awal agar tidak kehabisan kuota promo eksklusif!

Siapkan destinasi impian Anda dan manfaatkan kesempatan ini untuk merencanakan liburan tak terlupakan! 🚀✈️

Mau ke Gunung Artapela? Simak Rute Terbaik dari Bandung

Gunung Artapela menjadi salah satu pilihan menarik bagi para pendaki, terutama bagi pemula yang ingin merasakan pengalaman mendaki dengan jalur yang relatif mudah dan datar. Berlokasi tidak jauh dari Kota Bandung, gunung ini juga bisa menjadi tempat wisata alam yang menawarkan ketenangan serta udara segar, cocok untuk melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.

Jika kamu mencari destinasi yang tidak terlalu jauh untuk sekadar refreshing, Gunung Artapela bisa menjadi alternatif yang tepat. Dengan panorama alam yang indah dan jalur pendakian yang tidak terlalu sulit, tempat ini bisa menjadi pengalaman mendaki yang menyenangkan bagi siapa saja.

Rute Menuju Gunung Artapela dari Kota Bandung

Gunung Artapela terletak di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 39,9 kilometer dari pusat Kota Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 43 menit menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk mencapai lokasi ini, kamu bisa mengikuti rute berikut:

  1. Mulai perjalanan dari pusat Kota Bandung dan arahkan kendaraan menuju Jalan Gudang Selatan.
  2. Lanjutkan ke Jalan A. Yani, kemudian belok kanan ke Jalan Laswi.
  3. Teruskan perjalanan ke Jalan Pelajar Pejuang 45, lalu ikuti jalan menuju Jalan Terusan Buah Batu.
  4. Setelah itu, lewati Jalan Raya Bojongsoang, kemudian ambil jalur menuju Jalan Jaksa Naranata.
  5. Lanjutkan ke Jalan Siliwangi, lalu teruskan perjalanan melalui jalur Bojongsoang – Simpangmunjul.
  6. Setelah sampai di Jalan Raya Pacet, belok kanan untuk memasuki kawasan Ciparay Lembur Awi.
  7. Ikuti jalan dengan beberapa belokan ke kanan dan kiri sesuai petunjuk arah hingga akhirnya tiba di Desa Sukapura, yang merupakan titik awal pendakian Gunung Artapela.

Dengan akses yang cukup mudah dan jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrem, Gunung Artapela bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam tanpa harus menghadapi jalur pendakian yang terlalu berat. Apakah kamu tertarik untuk menjelajahinya?

Tetap Asyik Glamping Meski Cuaca Hujan dan Berangin, Simak Tipsnya!

Bulan Februari 2025 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga 17 Februari mendatang. Bagi yang sudah merencanakan aktivitas berkemah atau glamping bersama keluarga, cuaca yang tidak menentu, dengan angin kencang dan hujan lebat, bisa menjadi tantangan. Agar pengalaman glamping tetap menyenankan dan aman, simak beberapa tips penting berikut untuk mempersiapkan diri dengan tepat.

  1. Pilih Lokasi yang Aman dan Terlindungi Ketika cuaca sedang tidak bersahabat, hindari memilih lokasi yang rentan terhadap angin kencang atau banjir, seperti bukit, tebing, atau pantai. Pilihlah tempat yang lebih terlindungi dan jauh dari potensi bahaya, seperti daerah yang tidak terlalu tinggi dan tidak langsung terkena dampak angin atau hujan badai. Sebisa mungkin, pilih area yang dekat dengan bangunan atau perlindungan alami seperti pohon besar.
  2. Posisi Tenda yang Tepat Menentukan posisi tenda juga sangat penting. Hindari mendirikan tenda di atas bukit yang tinggi, karena angin bisa lebih kencang di daerah tersebut. Pilih tempat yang lebih rendah dan pastikan tenda menghadap ke arah yang terlindung dari angin. Pastikan juga dinding tenda yang terendah dan sempit menghadap angin untuk mengurangi risiko kerusakan akibat tiupan angin kencang.
  3. Periksa Kekuatan Tenda Sebelum memasang tenda, pastikan tenda glamping yang akan digunakan cukup kuat untuk menghadapi cuaca ekstrem. Periksa pasak tenda dan pastikan dipasang pada sudut sekitar 45 derajat untuk memastikan tenda tetap kokoh. Selain itu, lakukan pengecekan menyeluruh pada setiap sudut dan pastikan tidak ada kerusakan atau celah yang dapat menyebabkan kebocoran saat hujan deras.
  4. Jaga Bagian Tenda yang Longgar Pada tenda glamping, bagian yang longgar atau menggantung bisa menjadi lebih rentan robek akibat angin kencang. Pastikan semua pintu, jendela, dan bagian yang bisa tertiup angin tertutup rapat. Jika ada bagian penutup yang longgar, pastikan untuk menekannya dengan aman agar tidak terbawa angin.
  5. Cek Informasi Cuaca Secara Berkala Sebelum memutuskan untuk berangkat, selalu cek informasi cuaca dari sumber yang terpercaya. Jika cuaca diprediksi akan sangat ekstrem, lebih baik menunda rencana glamping dan memilih tanggal lain. Prioritaskan keselamatan dan kenyamanan keluarga Anda, daripada memaksakan diri untuk tetap berangkat dalam cuaca yang tidak aman.

Dengan persiapan yang matang dan perhatian terhadap cuaca, aktivitas glamping Anda tetap dapat berjalan lancar meskipun cuaca sedang tidak mendukung. Selalu utamakan keselamatan dan jangan ragu untuk menyesuaikan rencana jika cuaca terlalu berisiko.

Kesuksesan Festival Musim Semi China di UNESCO, Turis Langsung Serbu Destinasi!

Setelah resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda, Festival Musim Semi China semakin menunjukkan pesonanya sebagai salah satu perayaan terbesar dan paling menarik di dunia. Keputusan UNESCO ini seolah menjadi pengakuan internasional terhadap kemegahan dan tradisi yang terkandung dalam perayaan Tahun Baru Imlek di China. Hal ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi masyarakat China, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Selama liburan Festival Musim Semi yang berlangsung selama delapan hari, tercatat lebih dari 14,36 juta perjalanan lintas batas di China, sebuah lonjakan signifikan sebesar 6,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Data Badan Administrasi Imigrasi Nasional China mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung internasional terus mengalami kenaikan yang luar biasa, menunjukkan minat besar terhadap keunikan budaya China yang dihadirkan pada festival ini.

Sebagai contoh, Trip.com mencatatkan peningkatan pemesanan wisata yang mencengangkan hingga 203%, sedangkan Qunar juga mencatatkan lonjakan 70% pada pemesanan penerbangan domestik dari wisatawan dengan paspor non-China. Peningkatan ini semakin menguatkan bahwa Festival Musim Semi tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh para wisatawan asing yang ingin merasakan kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh warna dan kebersamaan.

Xi’an, salah satu kota dengan kekayaan sejarah luar biasa, menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan internasional. Kota ini mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah perjalanan masuk dan keluar, mencapai 47.000 pergerakan, dengan lonjakan harian hingga 84%. Di sana, wisatawan dapat menikmati keindahan dekorasi lampion megah yang menghiasi kota serta pertunjukan seni yang memukau, menambah daya tarik wisata bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer Tahun Baru Imlek yang sesungguhnya.

Tidak hanya Xi’an, Provinsi Henan juga menjadi tujuan yang banyak dikunjungi, dengan kota-kota seperti Kaifeng, Zhengzhou, dan Luoyang menyaksikan lonjakan kunjungan wisatawan internasional yang tak kalah pesat. Zhengzhou, misalnya, mencatatkan kenaikan 132% pada pemesanan pariwisata dibandingkan tahun lalu, dengan pengunjung terbanyak berasal dari negara-negara seperti Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura, dan Thailand.

Bagi wisatawan internasional seperti Areanna Haz asal Ekuador, perayaan Festival Musim Semi di Shanghai menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ia mengungkapkan bahwa perayaan tersebut membantunya memahami budaya China secara lebih mendalam. “Melihat kota yang dipenuhi lentera merah, mencicipi makanan khas seperti pangsit dan nian’gao, serta menyaksikan kembang api yang meriah di Kuil Longhua memberikan pengalaman budaya yang sangat istimewa,” ujar Areanna.

Tak hanya turis, Festival Musim Semi juga menciptakan peluang bagi para wisatawan asing untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat China, dengan banyak yang memilih untuk menginap di rumah-rumah penduduk melalui platform pemesanan homestay seperti Tujia. Peningkatan permintaan homestay ini tercatat 3,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, dengan 51 kota baru menerima pemesanan homestay dari wisatawan asing untuk pertama kalinya.

Festival Musim Semi China kini bukan hanya menjadi simbol perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam budaya dan tradisi China. Dengan semakin banyaknya pengunjung dari seluruh dunia, perayaan ini semakin memperkenalkan kekayaan budaya China kepada dunia, menjadikannya salah satu festival terbesar yang patut dirayakan oleh seluruh umat manusia.

Wisata 2025: Fenomena Solo Traveler Laki-Laki dan Destinasi Alam Populer di Mata Turis

Memasuki tahun 2025, tren perjalanan mengalami pergeseran besar dengan penekanan pada pengalaman yang lebih santai, dekat dengan alam, serta berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Berbagai platform pemesanan perjalanan seperti Expedia, Omio, dan Vrbo mencatat bahwa wisatawan kini lebih memilih destinasi yang menawarkan ketenangan, keindahan alam, serta pengalaman yang lebih personal.

Apa saja tren wisata yang akan mendominasi di tahun 2025? Simak prediksi berikut!

1. Peningkatan Perjalanan Solo Pria

Salah satu tren menarik di tahun 2025 adalah meningkatnya jumlah pelancong solo, terutama dari kalangan pria. Berdasarkan data dari Omio, sebanyak 30% pria berencana bepergian sendiri, dibandingkan dengan 23% wanita. Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan dalam pola perjalanan, di mana semakin banyak pria yang memilih eksplorasi solo untuk menemukan jati diri, meningkatkan kemandirian, dan menikmati kebebasan tanpa batasan grup perjalanan.

Menariknya, pelancong solo pria juga cenderung mengalokasikan anggaran lebih besar untuk pengalaman mereka. Sekitar 28% di antaranya berencana menghabiskan lebih dari 2.400 Euro (Rp40,8 juta) dalam sekali perjalanan, menunjukkan bahwa mereka lebih fokus pada kenyamanan dan eksplorasi menyeluruh di destinasi pilihan mereka.

2. Destinasi Alternatif Semakin Diminati

Wisatawan kini mulai menghindari lokasi wisata yang terlalu ramai dan beralih ke destinasi alternatif yang menawarkan suasana lebih tenang. Expedia mencatat peningkatan pencarian untuk tempat-tempat yang berdekatan dengan kota wisata populer, tetapi memiliki daya tarik tersendiri.

Beberapa contoh destinasi alternatif yang mulai naik daun meliputi:

  • Reims sebagai alternatif Paris
  • Brescia untuk menggantikan Milan
  • Girona yang lebih tenang dibandingkan Barcelona

Tren ini memperlihatkan bahwa wisatawan semakin menghargai pengalaman eksklusif yang lebih otentik tanpa harus berdesakan dengan turis lain di tempat wisata utama.

3. Kebangkitan Restoran Hotel dengan Kuliner Eksklusif

Selain destinasi wisata, pengalaman kuliner juga menjadi faktor penting dalam tren perjalanan 2025. Hotels.com melaporkan bahwa wisatawan tidak hanya mencari penginapan yang nyaman, tetapi juga restoran hotel dengan standar tinggi.

Restoran yang dipimpin oleh koki berbintang Michelin serta menawarkan menu musiman menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini terbukti dari meningkatnya ulasan positif tentang pengalaman bersantap di restoran hotel, yang naik hingga 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

4. Fenomena Alam Jadi Daya Tarik Utama

Minat wisatawan terhadap keajaiban alam semakin meningkat. Berdasarkan data dari Vrbo, destinasi yang menawarkan pengalaman melihat fenomena alam unik seperti Northern Lights (Aurora Borealis), letusan gunung berapi, dan geyser menjadi incaran utama pelancong.

Dua pertiga wisatawan dari Inggris bahkan menegaskan bahwa mereka lebih memilih menginap di lokasi yang memberikan pemandangan langsung ke fenomena alam tersebut. Tren ini mencerminkan keinginan wisatawan untuk semakin terkoneksi dengan alam serta mencari pengalaman yang lebih otentik dan mengesankan.

5. Tren JOMO: Perjalanan untuk Relaksasi dan Menjauh dari Hiruk Pikuk

Berbeda dengan tren FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat orang berlomba-lomba mengunjungi tempat populer, konsep JOMO (Joy of Missing Out) kini semakin diminati. Perjalanan dengan konsep JOMO berfokus pada ketenangan, istirahat, dan menjauh dari kesibukan dunia digital.

Beberapa fasilitas penginapan yang paling dicari untuk perjalanan JOMO meliputi:
Taman yang tenang
Kolam renang pribadi
Teras dengan pemandangan alam yang menenangkan

Beberapa destinasi yang menjadi pilihan favorit untuk tren ini adalah Taman Nasional Laut Wadden di Denmark dan Reykjavík di Islandia yang menawarkan keindahan fenomena alam spektakuler serta lingkungan yang menenangkan.

Pariwisata 2025: Lebih Personal dan Berkelanjutan

Di Indonesia, tren wisata juga mengalami perubahan signifikan menuju pengalaman yang lebih personal, berbasis komunitas, serta berfokus pada keberlanjutan. Berdasarkan laporan Indonesia Tourism Outlook 2025, wisatawan kini lebih memilih destinasi yang menerapkan prinsip sustainability dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal.

Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah dampak pariwisata terhadap lingkungan. Dengan kontribusi 8% dari total emisi karbon global, industri pariwisata harus menemukan cara untuk menjadi lebih ramah lingkungan.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menggandeng Jejakin untuk mengembangkan Carbon Footprint Calculator. Alat ini digunakan untuk menghitung dan memonitor jejak karbon dari aktivitas wisata guna mendorong praktik perjalanan yang lebih bertanggung jawab.

Mendorong Pariwisata Berkelanjutan dengan Blue-Green-Circular Economy (BGCE)

Untuk menciptakan pariwisata yang lebih ramah lingkungan, pemerintah menerapkan konsep Blue-Green-Circular Economy (BGCE) yang mencakup tiga aspek utama:
🔹 Blue Economy – Menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi lingkungan di kawasan pesisir dan laut.
🔹 Green Economy – Menggabungkan aspek ekonomi dengan kepedulian terhadap lingkungan secara keseluruhan.
🔹 Circular Economy – Mendorong pemanfaatan kembali sumber daya untuk mengurangi limbah dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Meskipun kesadaran tentang pariwisata berkelanjutan mulai meningkat, pemahaman konsep ini masih perlu lebih ditekankan, terutama di kalangan pelaku industri wisata. Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menekankan bahwa pariwisata adalah industri yang mengandalkan alam dan budaya lokal, sehingga keberlanjutan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaannya.

“Destinasi wisata adalah anugerah yang diberikan. Tugas kita adalah mengelolanya dengan bijak agar tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” ujar Agustini dalam Seminar Indonesia Tourism Outlook 2025.

Kesimpulan: Tren Wisata 2025 Lebih Santai dan Bertanggung Jawab

Tren wisata di tahun 2025 menunjukkan pergeseran besar dari sekadar perjalanan eksploratif menjadi pengalaman yang lebih personal dan bermakna. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang memprioritaskan relaksasi, koneksi dengan alam, serta keberlanjutan lingkungan, industri pariwisata dituntut untuk beradaptasi dan menghadirkan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dari peningkatan wisata solo pria, destinasi alternatif, hingga kebangkitan restoran hotel dan fenomena alam, tahun 2025 akan menjadi era perjalanan yang lebih beragam dan bertanggung jawab.

Jadi, destinasi mana yang sudah masuk dalam daftar perjalanan Anda tahun depan? 🚀🌿

Eksplorasi Goa Safar Wadi di Tasikmalaya, Apakah Benar Tembus ke Mekkah?

Terletak di Desa Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, Gua Safar Wadi, atau yang lebih dikenal dengan nama Gua Pamijahan, merupakan sebuah tempat yang sarat dengan sejarah dan spiritualitas. Gua ini konon memiliki hubungan yang erat dengan Mekkah, Arab Saudi, dan menyimpan kisah perjuangan serta kedekatan para wali Allah dengan Sang Pencipta.

Gua Pamijahan terletak di kaki Gunung Mujarod, sebuah gunung yang memiliki makna mendalam dalam sejarah spiritual Indonesia. Nama Gunung Mujarod sendiri berarti “tempat penenangan”, merujuk pada aktivitas Syekh H. Abdul Qadir Djaelani, seorang tokoh besar dalam dunia Islam, yang sering kali mendekatkan diri kepada Allah SWT di tempat ini. Namun, ada pula yang menyebut gunung ini dengan nama Gunung Mujarob, yang berarti “tempat mencoba”. Sebelumnya, Syekh H. Abdul Qadir Djaelani dikenal melakukan berbagai percobaan untuk menemukan lokasi gua ini berdasarkan petunjuk dari gurunya, Imam Sanusi. Salah satu petunjuknya adalah menanam biji padi, yang jika hasilnya sesuai dengan yang ditanam, menjadi tanda adanya gua yang dimaksud.

Gua Pamijahan memiliki daya tarik spiritual yang kuat, terutama dengan adanya mata air jernih yang disebut “air zam-zam Pamijahan”. Air ini, yang dianggap memiliki kekuatan spiritual, dipercaya dapat memberikan berkah dan keberuntungan bagi siapa saja yang meminumnya. Selain itu, di dalam gua ini terdapat pula peci haji yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Jika kepala pengunjung cocok dengan peci tersebut, ada keyakinan bahwa orang tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Buku “Sejarah Perjuangan Syekh H. Abdul Muhyi Waliyullah Pamijahan” yang ditulis oleh Drs. H. AA. Khaerussalam menyebutkan bahwa Gua Pamijahan memiliki fungsi yang berbeda sepanjang sejarahnya. Pada masa Syekh H. Abdul Qadir Djaelani hingga Syekh H. Abdul Muhyi, gua ini tidak hanya menjadi tempat ibadah dan meditasi, tetapi juga digunakan sebagai pusat pendidikan dan kaderisasi dalam menyebarluaskan ajaran Islam. Gua ini diyakini sebagai tempat pertemuan para wali, dengan jalan rahasia yang menghubungkannya ke berbagai wilayah, seperti Banten, Cirebon, Surabaya, hingga Mekkah.

Seiring berjalannya waktu, meskipun fungsi gua ini telah berubah, keberadaannya tetap menjadi simbol penting dalam mengenang perjuangan para wali yang telah menyebarkan agama Islam ke seluruh Indonesia. Kini, Gua Pamijahan lebih banyak digunakan sebagai tempat ziarah dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Air zam-zam Pamijahan yang masih mengalir hingga kini, semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa gua ini merupakan tempat yang penuh berkah.

Sebagai salah satu destinasi spiritual yang kental dengan nilai sejarah, Gua Pamijahan bukan hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi mereka yang mencari kedamaian batin dan kedekatan dengan Tuhan.

Turyapada Tower Bali Hadirkan Event Menarik dengan Musik dan Seni

Turyapada Tower yang terletak di Buleleng, Bali, bukan sekadar menara komunikasi biasa. Destinasi ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, menghadirkan beragam acara menarik yang mampu memikat wisatawan. Berada di ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut, tempat ini menawarkan pengalaman unik dengan suasana pegunungan yang sejuk serta pemandangan menakjubkan.

Agenda Menarik di Turyapada Tower

Berbagai acara digelar di Turyapada Tower setiap minggunya, menjadikannya tempat yang cocok bagi pecinta seni dan budaya. Salah satu acara unggulan yang selalu dinantikan adalah Pesta Musik Sunset, yang berlangsung setiap Sabtu pukul 16.00 – 20.00 WITA. Dalam acara ini, para musisi lokal akan menghibur pengunjung dengan alunan musik yang merdu, ditemani panorama matahari terbenam yang mempesona.

Bagi yang lebih tertarik dengan seni rupa, Pameran Kesenian II dapat menjadi pilihan. Acara ini berlangsung Rabu hingga Minggu pukul 19.00 – 23.00 AWITA, menghadirkan berbagai karya seniman Bali, mulai dari lukisan, patung, hingga instalasi seni yang sarat makna budaya.

Tak hanya itu, pengunjung yang ingin menambah wawasan dapat mengikuti Seminar Teknologi dan Budaya, yang digelar setiap Senin hingga Rabu pukul 11.00 – 15.00 WITA. Dalam seminar ini, berbagai pakar akan membahas perkembangan budaya Bali serta penerapan teknologi modern dalam melestarikannya.

Cara Reservasi Tiket

Karena jumlah pengunjung dibatasi, reservasi tiket wajib dilakukan secara online melalui situs resmi turyapada.baliprov.go.id. Tiket hanya tersedia untuk kunjungan hari Sabtu dan Minggu, dengan kapasitas maksimal 60 orang per hari.

Untuk memastikan mendapatkan tempat, disarankan memesan tiket jauh-jauh hari. Setelah pemesanan berhasil, pengunjung akan menerima e-ticket dengan kode QR, yang harus ditunjukkan saat memasuki area tower.

Tips Berkunjung ke Turyapada Tower

Mengunjungi Turyapada Tower tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kunjungan lebih nyaman:

  1. Gunakan pakaian hangat – Suhu di area ini cukup dingin, terutama pada sore dan malam hari, sehingga disarankan mengenakan jaket atau pakaian tebal.
  2. Kenakan alas kaki yang nyaman – Jika berencana mengeksplorasi skywalk, pastikan menggunakan sepatu atau sandal yang nyaman agar lebih leluasa bergerak.
  3. Perhatikan aturan usia – Demi alasan keamanan, anak-anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan memasuki area tower.
  4. Pertimbangkan kondisi kesehatan – Bagi yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, sebaiknya mempertimbangkan kondisi sebelum berkunjung, mengingat angin di ketinggian cukup kencang.

Dengan berbagai acara menarik dan pemandangan alam yang spektakuler, Turyapada Tower menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menikmati sisi lain Bali yang kaya akan budaya.