Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, mengungkapkan bahwa tren pariwisata pascapandemi kini mengalami pergeseran signifikan, yang dikenal dengan istilah intentional travel. Dalam acara The Economic Insight 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (19/2/2025), Widiyanti menjelaskan bahwa meskipun sebelumnya dunia pariwisata dibanjiri dengan tren revenge travel, kini fokus para wisatawan mulai beralih kepada pencarian pengalaman yang lebih mendalam dan autentik. “Setelah pandemi, tren perjalanan wisata akan bergeser dari revenge travel ke intentional travel,” ungkap Widiyanti.
Menurutnya, intentional travel tidak sekadar berkutat pada destinasi yang terkenal, tetapi juga mencakup pengalaman yang lebih personal dan terhubung dengan kehidupan sehari-hari penduduk lokal. “Wisatawan kini cenderung mencari pengalaman yang lebih dekat dengan kehidupan lokal, seperti tinggal bersama penduduk setempat, terlibat dalam komunitas, dan mengunjungi lokasi yang jarang dijamah oleh wisatawan lainnya,” lanjutnya. Tren ini, menurut Widiyanti, akan terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang mencari makna lebih dalam dalam perjalanan mereka.
Pariwisata Berkelanjutan Semakin Digemari
Dalam kesempatan tersebut, Widiyanti juga menyoroti tren pariwisata berkelanjutan yang semakin populer di kalangan wisatawan global. Berdasarkan laporan dari World Travel Market, sekitar 65 persen wisatawan kini semakin menyadari dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan. “Tren ini diprediksi akan terus tumbuh dengan laju 14 persen per tahun hingga tahun 2034,” kata Widiyanti. Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang kaya, berpotensi besar untuk menarik wisatawan yang peduli terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Widiyanti juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki keindahan alam yang luar biasa serta keunikan budaya yang terus menarik perhatian dunia.
Peningkatan Jumlah Wisatawan di Indonesia pada 2024
Pariwisata Indonesia mencatatkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia tercatat mencapai 13,9 juta orang, meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata Indonesia kembali bangkit dengan kuat setelah pandemi. Selain itu, wisatawan domestik juga menunjukkan angka yang menggembirakan, dengan total 1,02 miliar perjalanan yang dilakukan pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 21,7 persen dibandingkan tahun 2023. “Angka ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata Indonesia semakin tumbuh dan pulih dengan cepat,” ujar Widiyanti.
Ke depan, pemerintah menargetkan peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata. Widiyanti berharap jumlah perjalanan wisatawan Nusantara dapat mencapai 1,5 miliar perjalanan pada 2029, sementara target untuk wisatawan mancanegara juga meningkat menjadi 23,6 juta kunjungan pada tahun yang sama.
Dengan perkembangan pesat ini, Widiyanti optimis bahwa Indonesia akan terus menjadi destinasi utama bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. “Potensi pariwisata Indonesia masih sangat besar dan terbuka lebar untuk dimanfaatkan, terutama dalam aspek pariwisata berkelanjutan dan pengalaman autentik yang semakin diminati,” tutupnya.