Padukuhan Wotawati, sebuah permukiman yang terletak di Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyimpan keunikan yang memikat. Keunikan ini bukan hanya terletak pada sejarah atau budaya yang kaya, tetapi juga pada lanskap alamnya yang menawan. Terletak di lembah Bengawan Solo Purba, Wotawati seolah dikelilingi oleh dua bukit besar yang memanjang, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Karena letaknya yang berada di lembah, Padukuhan Wotawati mengalami fenomena alam yang cukup menarik, yaitu matahari yang hanya bersinar untuk waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan daerah lainnya. Kepala Dukuh Wotawati, Robby Sugihastanto, menjelaskan bahwa waktu matahari terbit di sana biasanya mulai sekitar jam 8 pagi dan sudah mulai tertutup bukit di sekitar jam 4 sore. Hal ini tentu memberikan kesan berbeda bagi para pengunjung yang datang, seolah berada di sebuah tempat yang terlindung dari terik matahari sepanjang hari.

Pada saat Kompas.com mengunjungi Padukuhan Wotawati pada bulan Desember 2024, terlihat adanya sejumlah proyek pembangunan yang sedang berlangsung. Salah satu yang paling mencolok adalah pembangunan pagar batu bata berwarna oranye yang memberikan nuansa kerajaan masa lalu, sehingga menambah daya tarik visual kawasan ini. Pembangunan ini dilakukan oleh pihak provinsi melalui dana keistimewaan dan akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi pembangunan pagar dan fasilitas tambahan seperti joglo, sementara tahap kedua akan fokus pada infrastruktur jalan.

Meski sedang dalam tahap pembangunan, Padukuhan Wotawati masih belum membuka kawasan ini untuk wisatawan. Robby menjelaskan bahwa pembangunan yang belum selesai membuat tempat ini belum siap untuk dikunjungi. “Kami belum buka untuk wisata karena masih dalam proses pembangunan. Kami khawatir pengunjung akan kecewa jika datang terlalu cepat,” ujar Robby.

Ia memperkirakan bahwa pariwisata di Padukuhan Wotawati baru akan dapat dimulai pada tahun 2026, setelah semua pembangunan selesai dan fasilitas pendukung siap digunakan. Meskipun demikian, bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Wotawati, menunggu hingga saat yang tepat akan memberikan pengalaman yang lebih maksimal dan memuaskan.