Petualangan Baru! Jelajahi Jalur Treking Kampung Kerora di Pulau Rinca

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) telah membuka jalur treking baru bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jalur ini terletak di Kampung Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca.

Kampung Kerora sebelumnya dikenal karena kasus perdagangan anak komodo. Lokasinya hanya dipisahkan oleh selat dari kawasan The Golo Mori yang saat ini dikelola oleh ITDC di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.

“Kami menggabungkan konsep ekowisata dengan program konservasi. Itulah tujuan utama dari pembukaan jalur ini,” ungkap Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, pada Minggu (9/3/2025).

Hengki, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa jalur treking ini dihadirkan sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat lokal, sehingga mereka mendapatkan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi praktik perdagangan anak komodo yang sempat menjadi perbincangan luas.

“Kami mencari solusi agar masyarakat tidak lagi berpikir untuk menjual anak komodo. Salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi dengan membuka jalur treking,” ujar Hengki.

Jalur treking di Kampung Kerora ini menjadi yang ketujuh di Taman Nasional Komodo. Sebelumnya, telah tersedia jalur treking di Loh Buaya, Loh Liang, Kampung Komodo, Kampung Rinca, Padar Selatan, dan Gililawa.

Daya Tarik

Jalur treking Kampung Kerora resmi dibuka pada 6 Maret 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Taman Nasional Komodo. Paket wisata mulai ditawarkan sehari setelahnya.

Wisatawan yang menjelajahi jalur ini berkesempatan untuk melihat komodo secara langsung, serta menyaksikan berbagai satwa liar seperti kerbau dan kuda liar. Keindahan alam di sekitar jalur juga menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.

“Keanekaragaman hayati di Kampung Kerora cukup menarik, mulai dari komodo, kerbau liar, burung, reptil, hingga berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di sekitar jalur treking,” ujar Hengki.

Selain aktivitas treking, wisatawan juga bisa menikmati pengalaman unik dalam pelepasan tukik (anak penyu), yang menjadi bagian dari paket wisata yang ditawarkan.

“Saat ini, kami juga tengah merancang program pelepasan penyu sebagai bagian dari atraksi wisata. Ke depan, pelepasan tukik akan menjadi salah satu daya tarik utama dan masuk dalam paket wisata yang ditawarkan oleh pelaku wisata,” tambah Hengki.

Manfaat bagi Masyarakat

Diharapkan, pembukaan jalur treking di Kampung Kerora dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan menciptakan peluang kerja baru. Warga setempat bisa ikut berkontribusi dengan menyediakan berbagai layanan, seperti menjual makanan khas daerah, suvenir, hingga transportasi bagi wisatawan.

“Seiring meningkatnya jumlah pengunjung, sektor kuliner, suvenir, dan transportasi di wilayah ini akan berkembang,” kata Hengki.

Harga Paket Wisata dan Rute

Wisata di Kampung Kerora dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di bawah pengawasan Koperasi Komodo Citra Lestari. Pendapatan dari paket wisata dikelola oleh Pokdarwis, sementara tiket masuk kawasan Taman Nasional Komodo dipungut oleh BTNK sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Harga paket wisata Kampung Kerora dibanderol Rp400 ribu untuk lima orang. Paket ini mencakup aktivitas treking dan pelepasan tukik, namun belum termasuk biaya masuk ke Taman Nasional Komodo.

Sebanyak 50 persen dari hasil penjualan paket wisata akan dikelola oleh Pokdarwis, sementara sisanya digunakan untuk kegiatan konservasi di Kampung Kerora.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *