Tahun 2024 membawa perubahan signifikan dalam dunia penerbangan internasional, dengan sejumlah rute menjadi yang paling sibuk dan menunjukkan peningkatan kapasitas yang pesat. Melalui data terbaru dari OAG, beberapa rute penerbangan kini mendominasi dengan jumlah kursi yang mencapai angka luar biasa, mencerminkan kebangkitan industri pascapandemi.
Rute Hong Kong (HKG) ke Taipei (TPE) kembali menjadi yang tersibuk di dunia pada 2024, dengan total kapasitas mencapai 6,8 juta kursi. Rute ini melampaui posisi ketiga yang ditempati pada tahun 2023 dan kembali ke puncak setelah sempat menduduki posisi pertama pada 2019. Peningkatan kapasitas rute ini mencapai 48 persen dibandingkan tahun 2023, meskipun masih 15 persen di bawah level sebelum pandemi. Dengan angka yang mendekati tingkat popularitasnya sebelum pandemi, Hong Kong-Taipei menjadi simbol pemulihan cepat di Asia.
Di urutan kedua, rute Kairo (CAI) ke Jeddah (JED) mencatatkan 5,5 juta kursi, mencatatkan kenaikan sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan 62 persen dibandingkan tahun 2019. Rute ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam lima tahun terakhir, menandai peningkatan besar dalam konektivitas antarnegara di Timur Tengah. Posisi ketiga ditempati oleh rute Seoul Incheon (ICN) ke Tokyo Narita (NRT), yang juga mengalami lonjakan kapasitas sebesar 30 persen dibandingkan 2023 dan 68 persen lebih tinggi dari 2019.
Selain rute-rute yang mendominasi di Asia, salah satu jalur penerbangan paling sibuk di Indonesia, yakni Jakarta (CGK) ke Singapura (SIN), berhasil menembus daftar 10 besar dunia, dengan 3,9 juta kursi. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya jalur ini bagi konektivitas di kawasan Asia Tenggara.
Secara keseluruhan, Asia menjadi benua yang mendominasi daftar penerbangan tersibuk, dengan bandara Changi Singapura mencatatkan tiga rute utama dalam daftar tersebut. Rute-rute ini meliputi penerbangan ke Kuala Lumpur, Jakarta, dan Bangkok, menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan perjalanan udara di kawasan ini. Meski rute Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara masing-masing memiliki satu perwakilan, dominasi Asia sangat terasa dalam peningkatan kapasitas dan permintaan.
Pertumbuhan signifikan pada rute-rute ini menandakan kebangkitan sektor penerbangan global setelah pandemi. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait isu emisi karbon yang masih menjadi perhatian utama dalam industri penerbangan. Dengan permintaan yang terus meningkat, bagaimana industri ini akan menangani masalah lingkungan dan kapasitas yang semakin besar menjadi pertanyaan besar untuk tahun-tahun mendatang.
Seiring dengan peningkatan jumlah kursi dan destinasi populer, tahun 2024 menunjukkan optimisme yang besar bagi industri penerbangan, dengan harapan bahwa tren pertumbuhan ini akan terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi pelancong dan industri terkait di seluruh dunia.