Pascapandemi COVID-19, dunia pariwisata mengalami transformasi signifikan. Tren pariwisata 2024 diprediksi akan menjadi momen kebangkitan bagi sektor pariwisata global, dengan fokus yang lebih besar pada perjalanan yang lebih mindful dan berkesan. Tahun 2024 menunjukkan perubahan besar dalam cara wisatawan merencanakan liburan mereka, dengan lebih mengutamakan pengalaman yang memiliki makna dan kualitas tinggi.
Sebelumnya, banyak wisatawan mengandalkan itinerary yang padat dan sibuk, tetapi kini mereka lebih memilih perjalanan yang memberi waktu untuk refleksi dan menikmati setiap momen. Tren ini diyakini akan mendorong wisatawan untuk mengeksplorasi destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan, tetapi juga pengalaman yang mendalam dan penuh makna.
Menurut Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), ada empat tren utama dalam pariwisata 2024 yang diperkirakan akan mendorong peningkatan jumlah wisatawan. Keempat tren tersebut adalah Bleisure, Wellness Experience, Deep and Meaningful, dan Set-Jetting.
1. Bleisure: Kombinasi Bisnis dan Wisata yang Semakin Populer
Setelah pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang memberi kebebasan lebih kepada karyawannya untuk bekerja dari mana saja. Kebijakan ini memungkinkan karyawan untuk menggabungkan pekerjaan dengan liburan singkat, menciptakan tren baru bernama bleisure (business + leisure). Konsep ini semakin populer di kalangan wisatawan yang ingin merasakan perjalanan yang lebih fleksibel dan efisien.
Destinasi-destinasi populer seperti Bali, Labuan Bajo, dan Borobudur kini menjadi pilihan utama bagi para pekerja yang ingin merasakan keseimbangan antara pekerjaan dan liburan. Industri pariwisata diharapkan dapat menyesuaikan penawaran mereka dengan menyediakan paket bleisure, misalnya, paket MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang dilengkapi dengan rekomendasi destinasi wisata di sekitar lokasi acara bisnis.
2. Wellness Experience: Fokus pada Kesehatan Mental dan Fisik
Tren wellness experience atau pengalaman wisata kebugaran diperkirakan akan terus berkembang pada tahun 2024. Wisatawan kini semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik selama berlibur, yang mendorong pencarian pengalaman wisata yang mendukung kesehatan dan ketenangan pikiran.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali sebagai destinasi unggulan untuk wellness tourism. Di sini, wisatawan dapat menikmati berbagai fasilitas kebugaran yang menyatu dengan alam, menciptakan pengalaman yang menyegarkan tubuh dan pikiran.
3. Deep and Meaningful: Pengalaman Wisata yang Penuh Makna
Tren deep and meaningful mencerminkan keinginan wisatawan untuk mencari pengalaman wisata yang lebih mendalam dan bermakna. Selama pandemi, banyak orang mulai merenung dan mencari makna yang lebih dalam dalam hidup mereka. Tren ini menjadi semakin populer karena wisatawan tidak hanya ingin melihat tempat-tempat indah, tetapi juga memahami sejarah dan budaya yang mendalam dari destinasi yang mereka kunjungi.
Indonesia, dengan kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan yang mencari pengalaman yang penuh makna. Melalui konsep storynomics tourism, yang mengajak wisatawan untuk memahami cerita di balik setiap objek wisata, Indonesia dapat menjadi tujuan utama bagi mereka yang mencari pengalaman lebih mendalam.
4. Set-Jetting: Berwisata ke Lokasi Syuting Film Populer
Tren set-jetting mengacu pada kegiatan wisata yang mengunjungi lokasi syuting film, yang kini semakin populer di kalangan wisatawan. Banyak destinasi wisata di Indonesia yang telah menjadi tempat syuting film lokal, dan hal ini mendorong terciptanya tren baru. Wisatawan yang mengunjungi lokasi-lokasi ini merasa bangga karena dapat merasakan pengalaman berlibur yang berhubungan langsung dengan film atau serial favorit mereka.
Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga dapat merasakan sensasi menjadi bagian dari cerita yang ada dalam film. Destinasi-destinasi seperti Bali dan Yogyakarta kini semakin populer berkat tren ini, yang menggabungkan kecantikan alam dengan nilai budaya dan sejarah yang mendalam.
Kesimpulan: Tren Pariwisata 2024 Menandai Perubahan Besar dalam Industri
Tren pariwisata 2024 mencerminkan pergeseran besar dalam cara wisatawan memandang perjalanan. Dengan lebih mengutamakan pengalaman yang lebih berkualitas, bermakna, dan mindful, industri pariwisata harus siap beradaptasi untuk memenuhi permintaan ini. Dari bleisure yang memadukan bisnis dengan liburan hingga wellness experience yang menekankan pada kesehatan mental, perjalanan yang penuh makna akan menjadi pilihan utama wisatawan di tahun 2024.
Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan tren ini, mengingat kekayaan alam dan budayanya yang memikat. Untuk itu, penting bagi pelaku industri pariwisata untuk menyesuaikan penawaran mereka dengan kebutuhan dan harapan wisatawan modern, yang mencari pengalaman yang lebih dalam dan tak terlupakan.