Tag Archives: Cerita Perjalanan

https://icecassino.net

Tanpa Mobil Turis! Kota Wisata Ini Tetap Ramai Pengunjung

Spanyol dikenal sebagai negara dengan banyak destinasi wisata menakjubkan, salah satunya Kota Soller. Namun, ada yang unik dari kota ini—wisatawan dilarang membawa mobil ke pusat kota.

Kebijakan ini diterapkan bukan tanpa alasan. Lonjakan jumlah wisatawan yang datang setiap tahun telah menyebabkan kemacetan parah, bahkan pada tahun lalu, antrean kendaraan sempat mencapai 7 kilometer. Hal ini memicu protes dari masyarakat setempat yang merasa terganggu dengan kepadatan lalu lintas.

Kebijakan Baru untuk Mengatasi Kemacetan

Merespons keluhan warga, pemerintah setempat akhirnya menerapkan kebijakan zona emisi rendah di 12 ruas jalan utama. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke pusat kota, terutama mobil sewaan milik wisatawan.

Dengan aturan ini, hanya kendaraan milik penduduk lokal yang diizinkan melintas, sementara turis harus mencari alternatif transportasi lain. Selain itu, area parkir khusus juga disediakan untuk warga, dan wisatawan dilarang keras memanfaatkan tempat tersebut. Jika melanggar, sanksi dan denda akan diberlakukan.

Seorang wisatawan yang sedang berkunjung ke Soller berkomentar, “Selama ada tempat parkir yang cukup, saya rasa ini bukan masalah. Tapi kalau parkir penuh, ini bisa jadi mimpi buruk.”

Dampak Pariwisata Massal bagi Warga Lokal

Gerakan protes lokal SOS Soller menyoroti betapa sulitnya penduduk setempat menjalani aktivitas sehari-hari akibat membludaknya jumlah wisatawan. Salah satu masalah utama adalah kurangnya tempat parkir untuk warga.

“Di kota kami, dalam beberapa tahun terakhir, sangat sulit menemukan tempat parkir di dekat rumah karena begitu banyaknya mobil wisatawan yang memenuhi jalan,” ungkap perwakilan SOS Soller.

Meskipun penduduk membayar biaya parkir tahunan, jumlah kendaraan yang masuk jauh melebihi kapasitas yang tersedia, membuat mereka harus bersaing dengan turis untuk mendapatkan tempat parkir.

Soller, Kota yang Bisa Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Meskipun ada larangan mobil turis, Soller tetap mudah dijelajahi. Wisatawan dapat memarkir kendaraan mereka di luar pusat kota lalu berjalan kaki untuk menikmati keindahan kota ini.

Sebagai alternatif, wisatawan juga bisa menggunakan trem kayu bersejarah yang telah beroperasi sejak tahun 1913. Trem ini menawarkan perjalanan cepat dari pusat kota ke pelabuhan dalam waktu hanya 15 menit.

Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, kereta api juga tersedia dari Palma ke Soller dengan tarif pulang-pergi sekitar 25 euro (Rp 412 ribu).

Upaya Membatasi Pariwisata Massal di Mallorca

Selain kebijakan pembatasan mobil di Soller, pemerintah daerah juga sedang mempertimbangkan langkah lebih jauh untuk mengatasi dampak pariwisata massal di Mallorca. Salah satu usulan yang tengah dibahas adalah pembatasan jumlah mobil sewaan di seluruh pulau serta peningkatan pajak pariwisata.

Kota Soller menjadi contoh bagaimana sebuah destinasi wisata bisa tetap menarik tanpa harus mengorbankan kenyamanan penduduk lokal. Dengan kebijakan yang diterapkan, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan kota ini tanpa menambah kemacetan di pusat kota.

Michelle Ziudith Berikan 4 Tips Wisata Halal di Hong Kong

Aktris Michelle Ziudith berbagi cerita tentang perjalanannya menjelajahi Hong Kong. Sebagai seorang muslim, ia mengaku tidak mengalami kendala dalam menemukan tempat wisata yang ramah muslim serta makanan halal di sana.

“Hong Kong itu destinasi yang praktis. Enggak perlu pesan tiket dari jauh-jauh hari. Bisa langsung beli di tempat tanpa harus antre lama atau menyusun itinerary terlalu detail,” ungkap Michelle saat menghadiri acara buka puasa bersama yang diadakan oleh Hong Kong Tourism Board (HKTB) di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Hong Kong saat ini semakin ramah bagi wisatawan muslim. Tercatat, ada 55 hotel yang mendukung fasilitas untuk muslim serta 153 restoran bersertifikat halal, sehingga para pelancong dari berbagai negara, khususnya Asia Tenggara, dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Hong Kong dengan konsep wisata halal, berikut beberapa tips dari Michelle Ziudith yang bisa jadi referensi!

1. Pilih Destinasi yang Ramah Muslim

Meskipun perjalanan ke Hong Kong tidak memerlukan persiapan yang terlalu rumit, tetap penting untuk memastikan bahwa tempat wisata yang akan dikunjungi memiliki fasilitas yang mendukung kebutuhan muslim, seperti ruang salat dan restoran halal.

Salah satu destinasi yang ramah bagi wisatawan muslim adalah Hong Kong Disneyland. Michelle menuturkan bahwa selama berada di Disneyland, ia tidak kesulitan menemukan tempat untuk salat.

“Di Disneyland, ada tempat salat yang nyaman dan pilihan makanan halal juga cukup banyak. Salah satunya ada di restoran Tahitian Terrace,” katanya.

Bagi wisatawan muslim yang ingin tetap menjalankan ibadah dan menikmati makanan halal, memastikan destinasi yang dipilih sudah menyediakan fasilitas tersebut tentu akan membuat perjalanan semakin nyaman.

2. Wajib Coba Dimsum Halal di Islamic Centre Canteen

Berlibur ke Hong Kong belum lengkap tanpa mencicipi dimsum khasnya. Salah satu tempat makan yang menyajikan dimsum halal adalah Islamic Centre Canteen.

“Dimsum di Islamic Centre Canteen itu enak banget, segar, dan pilihan menunya banyak,” ujar Michelle.

Beberapa menu dimsum halal yang bisa dicoba di sini antara lain:
Steamed Chicken and Vegetable Buns
Chicken Siu Mai
Steamed Shrimp Dumplings
Steamed Rice Roll with Chicken

Restoran ini berlokasi di lantai 5 Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick, Wan Chai. Selain makanan halal, tersedia juga ruang salat dan fasilitas wudu yang terpisah untuk pria dan wanita.

3. Kunjungi Masjid Besar di Hong Kong untuk Salat

Salah satu hal yang juga menjadi perhatian wisatawan muslim saat bepergian adalah tempat ibadah. Di Hong Kong, ada beberapa masjid besar yang bisa menjadi pilihan untuk melaksanakan salat.

Salah satu yang paling terkenal adalah Masjid Kowloon. Berlokasi di 105 Nathan Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon, masjid ini memiliki kapasitas hingga 4.000 jamaah dan terdiri dari tiga lantai.

Selain itu, wisatawan juga bisa mengunjungi Masjid Jami’a, masjid tertua di Hong Kong yang telah berdiri sejak tahun 1849. Berada di kawasan Mid-Levels, Hong Kong, masjid ini memiliki arsitektur klasik dengan dominasi warna hijau yang mencolok.

4. Pilih Akomodasi yang Ramah Muslim

Hong Kong menyediakan banyak hotel dengan fasilitas yang mendukung kebutuhan wisatawan muslim. Hingga Maret 2025, terdapat 55 hotel ramah muslim yang bisa dipilih wisatawan.

Michelle sendiri memilih menginap di kawasan Hollywood Road Hong Kong, yang memudahkannya untuk lari pagi setiap hari.

Jika ingin mencari rekomendasi hotel ramah muslim, wisatawan bisa mengeceknya langsung melalui situs resmi Hong Kong Tourism Board. Umumnya, hotel dengan fasilitas muslim-friendly akan menyediakan ruang salat serta menu makanan halal bagi tamunya.

Kesimpulan: Hong Kong Destinasi Muslim-Friendly yang Wajib Dikunjungi

Bagi wisatawan muslim yang ingin berlibur tanpa khawatir soal makanan halal dan tempat ibadah, Hong Kong bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan semakin banyaknya fasilitas yang disediakan, perjalanan di kota ini menjadi lebih mudah dan nyaman.

Mulai dari wisata ke Disneyland, mencicipi dimsum halal di Islamic Centre Canteen, hingga beribadah di Masjid Kowloon, semua bisa dilakukan tanpa hambatan. Jadi, sudah siap merencanakan liburan halal ke Hong Kong seperti Michelle Ziudith? ✈️🎒

Mau Takjil Gratis? Kunjungi 4 Tempat Ini di Jakarta!

Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Selain menikmati hidangan lezat, berburu takjil juga menjadi momen kebersamaan dan bentuk kepedulian terhadap sesama.

Bagi Anda yang ingin menikmati takjil secara gratis, beberapa tempat di Jakarta menyediakan hidangan berbuka puasa tanpa dipungut biaya. Tidak hanya mendapatkan makanan, tetapi di tempat-tempat ini umat Muslim juga bisa sekaligus meningkatkan ibadah dan merasakan suasana Ramadhan yang penuh berkah.

Rekomendasi Lokasi Takjil Gratis di Jakarta

1. Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat

Masjid Cut Meutia menjadi salah satu lokasi berburu takjil gratis yang cukup populer. Setiap hari selama bulan Ramadhan, masjid ini menyediakan sekitar 500 hingga 1.000 porsi takjil gratis untuk masyarakat yang hendak berbuka puasa.

Menu makanan yang disajikan cukup beragam, mulai dari kudapan ringan hingga makanan berat seperti nasi ayam katsu. Meskipun menu dapat berubah setiap hari, namun kelezatan hidangan berbuka tetap terjaga berkat donasi dari para dermawan, pengurus masjid, serta sponsor yang berkontribusi dalam program berbagi.

Masjid Cut Meutia sendiri merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda, yang kini digunakan sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan.

2. Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat

Sebagai masjid terbesar di Indonesia, Masjid Istiqlal juga tak ketinggalan dalam berbagi berkah di bulan suci Ramadhan. Tahun ini, sekitar 4.000 porsi makanan berbuka telah dipersiapkan untuk para jamaah dan masyarakat umum.

Takjil yang diberikan berupa nasi kotak, kurma, dan air mineral, yang didanai oleh berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, sponsor, hingga sumbangan dari masyarakat. Berbuka puasa di Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar menikmati makanan gratis, tetapi juga merasakan kekhidmatan suasana ibadah di salah satu ikon Islam terbesar di Indonesia.

3. Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta

Masjid yang berlokasi di kompleks Balai Kota DKI Jakarta ini juga turut serta dalam menyajikan takjil gratis selama Ramadhan. Setiap hari kerja, mulai Senin hingga Jumat, pengelola masjid menyiapkan sekitar 100 paket takjil gratis bagi para jamaah dan masyarakat sekitar.

Masjid Fatahillah sendiri mulai beroperasi pada tahun 2016 dan dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Meski kapasitasnya tidak sebesar Masjid Istiqlal, tempat ini tetap menjadi pilihan bagi warga sekitar yang ingin berbuka puasa sambil menunaikan ibadah di lingkungan yang nyaman.

4. Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan

Masjid Agung Al Azhar di Jakarta Selatan juga menjadi salah satu lokasi yang rutin menyediakan takjil gratis selama Ramadhan. Setiap harinya, sekitar 700 paket takjil dibagikan kepada para jamaah yang datang untuk berbuka puasa.

Menu yang tersedia terdiri dari jajanan pasar, kurma, dan minuman. Menariknya, pada akhir pekan, jumlah takjil yang disediakan meningkat menjadi 900 hingga 1.000 kotak untuk mengakomodasi lebih banyak jamaah.

Menikmati Keberkahan Ramadhan di Jakarta

Berburu takjil gratis di berbagai masjid bukan hanya sekadar mencari makanan untuk berbuka, tetapi juga merasakan atmosfer kebersamaan dan kepedulian di bulan suci Ramadhan. Dengan adanya program takjil gratis ini, masyarakat dapat berbuka puasa dengan lebih mudah sekaligus meningkatkan ibadah mereka di lingkungan yang penuh berkah.

Bagi Anda yang berada di Jakarta selama Ramadhan, jangan ragu untuk mengunjungi salah satu dari lokasi-lokasi di atas untuk menikmati hidangan berbuka puasa yang disediakan secara gratis. Semoga tradisi berbagi ini terus berlangsung dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Surabi dan Bandrek: Menyantap Kuliner Jadul yang Melekat di Hati Bandung

Saat berbicara tentang kuliner khas Bandung, dua sajian legendaris yang tidak boleh terlewatkan adalah surabi dan bandrek. Kedua hidangan tradisional ini bukan sekadar makanan, melainkan juga bagian dari warisan budaya yang telah bertahan dari generasi ke generasi. Dengan cita rasa khas yang menggugah selera, surabi dan bandrek seolah mengajak siapa pun yang mencicipinya untuk bernostalgia ke masa lalu, menghadirkan kehangatan yang sulit dilupakan.

Kelezatan Surabi dan Hangatnya Bandrek

Surabi, yang dikenal dengan teksturnya yang lembut dan aroma khas dari adonan yang dipanggang di atas tungku tradisional, menjadi favorit banyak orang. Sementara itu, bandrek hadir sebagai pelengkap yang sempurna dengan rasa manis dan sedikit pedas dari jahe, menciptakan sensasi hangat di setiap tegukan. Kombinasi keduanya menjadikan pengalaman bersantap semakin berkesan, terutama saat dinikmati di suasana yang sejuk.

Di tengah pesatnya perkembangan kuliner modern, sajian tradisional ini tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penikmatnya. Salah satu lokasi terbaik untuk mencicipi surabi dan bandrek otentik adalah di Kedai Surabi SFS Family Group, yang mempertahankan resep asli dan proses memasak tradisional untuk menjaga keaslian rasa.

Suasana Tradisional dengan Pemandangan Kota Bandung

Terletak di kawasan Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, tepat di depan Taman KEHATI (Keanekaragaman Hayati), kedai ini menawarkan suasana khas pedesaan yang begitu kental. Dengan bangunan yang didominasi oleh bambu dan kayu, serta meja dan kursi sederhana yang mengingatkan pada masa lalu, tempat ini menghadirkan nuansa klasik yang menenangkan.

Lokasi kedai yang berada di kaki Gunung Manglayang juga memberikan nilai tambah tersendiri. Dari sini, pengunjung bisa menikmati hamparan Kota Bandung yang indah, terutama saat malam hari ketika gemerlap lampu kota terlihat begitu memukau.

Sejarah dan Menu Andalan

Kedai Surabi SFS Family Group didirikan pada tahun 2020 oleh Cahyana (53), warga asli setempat. Nama SFS sendiri merupakan singkatan dari ketiga anaknya, Silvi, Fikri, dan Sofie. Fikri, anak kedua dari pemilik kedai, mengungkapkan bahwa kedai ini dibangun di atas tanah keluarga sehingga hanya perlu membayar pajak.

Menawarkan berbagai varian rasa, surabi di sini hadir dalam pilihan manis, asin, hingga pedas. Menu favorit yang paling banyak diminati adalah Surabi Telur Oncom, yang memiliki cita rasa gurih dan sedikit pedas. Selain itu, pilihan lainnya mencakup:

  • Surabi Polos
  • Surabi Oncom Coklat
  • Surabi Gula Aren
  • Surabi Keju Susu
  • Surabi Telur Cengek
  • Surabi Telur Seblak
  • Surabi Telur Sosis
  • Surabi Telur Oncom Seblak

Harga surabi di kedai ini cukup terjangkau, berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 8.000 per porsi.

Sementara itu, untuk minuman, selain bandrek, tersedia juga berbagai pilihan lain seperti jeruk lemon hangat/dingin, kelapa muda, susu jahe, kopi, serta minuman kemasan, dengan harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 6.000 tergantung ukuran dan jenisnya.

Sensasi Bersantap yang Tak Terlupakan

Salah satu keistimewaan Kedai Surabi SFS Family Group adalah metode memasaknya yang masih mempertahankan cara tradisional. Surabi di sini dipanggang menggunakan arang kelapa dan kayu bakar, yang memberikan aroma khas dan cita rasa autentik yang sulit ditandingi oleh metode modern.

Tak hanya menyajikan makanan lezat, kedai ini juga menjadi tempat yang cocok untuk bersantai. Buka hingga pukul 22.00 WIB, tempat ini menawarkan pengalaman unik menikmati city light Kota Bandung sambil menyeruput bandrek hangat dan menyantap surabi lezat.

Bagi para pencinta kuliner tradisional yang ingin merasakan suasana nostalgia di tengah kesejukan Bandung, Kedai Surabi SFS Family Group adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Apalagi, pada akhir pekan, tempat ini semakin ramai dikunjungi oleh para pelancong, pesepeda, hingga mereka yang sekadar ingin beristirahat sejenak dari aktivitas harian.

Jadi, jika ingin menikmati sajian klasik dengan suasana khas pedesaan yang menenangkan, jangan ragu untuk datang dan mencicipi sendiri kelezatan surabi dan bandrek di tempat ini!

Bali Unggul! Dinobatkan sebagai Pulau Terbaik Asia Pasifik

JIMBARAN – Bali kembali menunjukkan taringnya di kancah pariwisata internasional dengan meraih penghargaan bergengsi sebagai The Best Island dalam ajang DestinAsian Readers’ Choice Awards 2025. Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Wakil Menteri Pariwisata Indonesia, Ni Luh Puspa, dalam sebuah acara yang digelar di Ayana Resort Hotel Jimbaran pada Jumat, 7 Maret 2025. Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Bali sebagai destinasi wisata unggulan di dunia.

Dalam sambutannya, Ni Luh Puspa mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para wisatawan yang telah menjadikan Bali sebagai tujuan utama wisata mereka. “Terima kasih atas kepercayaan Anda memilih Bali sebagai ‘The Best Island’. Ini membuktikan bahwa Bali tetap menjadi destinasi yang selalu berada di puncak pilihan wisatawan,” ujarnya pada Sabtu, 8 Maret 2025.

Bali berhasil mengalahkan sejumlah destinasi terkenal lainnya di kawasan Asia Pasifik, seperti Maladewa, Boracay (Filipina), Phuket (Thailand), Phu Quoc (Vietnam), Palawan (Filipina), Koh Samui (Thailand), Langkawi (Malaysia), Penang (Malaysia), hingga Lombok (Indonesia). Keberhasilan ini menegaskan daya tarik Bali yang tak hanya berasal dari keindahan alamnya, tetapi juga dari kekayaan budaya dan keramahan masyarakatnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ni Luh Puspa juga menyampaikan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat Bali, pemerintah daerah, serta seluruh pelaku industri pariwisata yang telah berperan penting dalam menjaga kelestarian dan keindahan Pulau Dewata. “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama. Semoga Bali tetap terjaga dan dapat terus menjadi contoh bagi destinasi wisata lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di tingkat internasional,” tambahnya.

Selain itu, ia juga berharap pencapaian ini dapat menginspirasi destinasi lain di Indonesia untuk terus mengembangkan potensi wisata mereka. “Mari kita terus bergandengan tangan dalam memajukan pariwisata Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor industri pariwisata, kita dapat memperkenalkan destinasi-destinasi luar biasa Indonesia ke dunia,” ujar Ni Luh Puspa menutup pidatonya.

DestinAsian Readers’ Choice Awards adalah ajang tahunan yang telah berlangsung selama 18 tahun, di mana penghargaan diberikan berdasarkan pilihan langsung dari para pembaca setia majalah DestinAsian yang tersebar di berbagai negara di kawasan Asia Pasifik. Kemenangan Bali di ajang ini semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata yang tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.

Banjir di Bekasi, Perjalanan DAMRI ke Bandara Soekarno-Hatta Terhambat

Perjalanan DAMRI rute Bekasi-Bandara Soekarno-Hatta mengalami keterlambatan yang signifikan akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bekasi, Jawa Barat. Keterlambatan ini mempengaruhi jadwal operasional bus DAMRI yang berangkat dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Atikah Abdullah, Kepala Komunikasi Korporat DAMRI, menjelaskan bahwa meski pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari keterlambatan, kondisi banjir memaksa kendaraan DAMRI melewati jalur alternatif yang lebih memakan waktu. “Walaupun kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari keterlambatan, jalur alternatif yang dilalui mempengaruhi durasi perjalanan, sehingga waktu tempuhnya lebih lama dari biasanya,” ungkap Atikah dalam konfirmasi kepada Kompas.com pada Selasa (4/3/2025) malam.

Biasanya, durasi perjalanan DAMRI dari Bekasi menuju Bandara Soekarno-Hatta memakan waktu sekitar 60 menit, namun dengan kondisi saat ini, durasi tersebut dapat lebih lama tergantung pada tingkat banjir di jalur yang dilalui. Belum ada perkiraan pasti mengenai waktu tempuh perjalanan ke bandara mengingat banjir yang masih menggenang beberapa titik rute tersebut.

Namun, Atikah menegaskan bahwa loket pemasaran DAMRI yang terletak di Kayuringin Bekasi tidak terdampak banjir, dan hanya beberapa titik di sepanjang rute Bekasi-Bandara yang mengalami genangan air. “Walaupun kami mengalihkan jalur, tantangan yang dihadapi adalah kemacetan akibat kendaraan lain yang juga menggunakan jalan tersebut,” ujar Atikah.

DAMRI melalui akun Instagram resminya juga telah memberikan imbauan kepada penumpang untuk mengantisipasi keterlambatan dengan datang lebih awal. Peringatan ini diberikan melalui fitur cerita Instagram agar penumpang dapat menyesuaikan waktu kedatangan mereka ke bandara.

Banjir yang terjadi di Bekasi pada awal Maret 2025 disebut-sebut sebagai yang terparah dalam sejarah. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa total tujuh kecamatan di Bekasi terdampak banjir, yaitu Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu. “Banjir kali ini sangat luar biasa dan di luar prediksi kami,” ungkap Tri Adhianto pada Selasa (4/3/2025). Banjir ini tentunya memberikan dampak yang sangat besar, baik bagi warga setempat maupun aktivitas transportasi di wilayah Bekasi.

Sleep Tourism: Wisata Tidur yang Akan Ramai di 2025

Wisata tidur, atau yang sering disebut sebagai sleep tourism, diprediksi akan menjadi salah satu tren utama di industri pariwisata pada tahun 2025. Fenomena ini pertama kali muncul sejak pandemi Covid-19 pada 2020, di mana banyak orang mulai menyadari pentingnya waktu tidur yang berkualitas. Alih-alih berlibur dengan menjelajahi tempat baru, mereka lebih memilih untuk fokus pada perawatan diri dan beristirahat di rumah.

Dikutip dari Real Simple, wisata tidur diyakini akan menjadi daya tarik utama dalam dunia perjalanan pada tahun 2025, dan ini diprediksi akan memengaruhi industri perhotelan secara signifikan. Kementerian Pariwisata Indonesia juga mencatatkan tren ini melalui akun Instagram resminya, menyebutkan bahwa wisata tidur adalah jenis liburan yang berfokus pada kualitas tidur dan relaksasi, bukan pada aktivitas eksplorasi atau petualangan.

Apa Itu Wisata Tidur?

Berbeda dengan jenis wisata tradisional yang biasanya berfokus pada menjelajah tempat-tempat baru, wisata tidur bertujuan untuk memberikan pengalaman tidur yang sangat berkualitas. Liburan ini sangat cocok bagi mereka yang sering merasa kelelahan akibat rutinitas harian yang padat, kurang tidur, atau sekadar ingin menikmati liburan tanpa harus merasa lelah.

Para wisatawan yang memilih wisata tidur umumnya akan menghindari aktivitas fisik yang berat dan lebih memilih untuk tidur nyenyak atau sekadar bersantai. Dengan demikian, wisata tidur bisa menjadi pilihan yang ideal bagi mereka yang membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran setelah periode kerja yang panjang.

Manfaat dari Wisata Tidur

Salah satu manfaat utama dari wisata tidur adalah kemampuannya untuk membantu mengurangi stres. Suasana baru yang ditawarkan oleh tempat wisata tidur sangat mendukung untuk menciptakan rasa tenang dan nyaman. Banyak orang yang merasa sulit tidur di rumah karena terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang penuh tekanan. Di tempat baru, mereka dapat lebih mudah melepaskan ketegangan dan menikmati tidur yang lebih baik.

Selain itu, wisata tidur juga dapat membantu membentuk pola tidur yang lebih sehat. Bagi mereka yang sering begadang atau memiliki masalah tidur, fasilitas seperti kamar yang tenang dan berbagai layanan relaksasi, seperti spa, akan membantu tubuh kembali ke ritme tidur normalnya. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu mereset pola tidur yang kurang teratur menjadi lebih sehat.

Meningkatkan Produktivitas

Tak hanya memberikan manfaat fisik, wisata tidur juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan produktifitas seseorang. Tidur yang cukup dapat menyegarkan pikiran, meningkatkan daya konsentrasi, dan memberi energi yang lebih untuk memulai aktivitas sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk menciptakan ide-ide baru dan meningkatkan kinerja di tempat kerja. Setelah tidur yang berkualitas, tubuh pun merasa lebih segar dan penuh energi.

Dengan berbagai manfaat ini, tak heran jika wisata tidur akan menjadi pilihan populer bagi para wisatawan yang menginginkan pengalaman liburan yang lebih santai dan penuh relaksasi di masa depan.

Dampak Larangan Study Tour, Wisata Lembang Alami Penurunan

Kebijakan pelarangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mulai berdampak pada sektor pariwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sejumlah pelaku usaha pariwisata mengeluhkan penurunan jumlah kunjungan sejak aturan tersebut diterapkan.

Keputusan ini bukan sekadar wacana, mengingat kebijakan tersebut telah menimbulkan konsekuensi nyata. Salah satu buktinya adalah pemecatan Kepala SMAN 6 Depok yang tetap bersikeras mengadakan study tour meskipun larangan telah diberlakukan sesaat setelah Dedi Mulyadi dilantik.

Pembatalan Kunjungan Sekolah Mulai Terasa

Public Relation Farmhouse Susu Lembang, Intania Setiati, mengungkapkan bahwa beberapa sekolah telah membatalkan kunjungannya demi mematuhi aturan baru ini.

“Pada Februari ini, ada dua sekolah yang membatalkan kunjungan ke Farmhouse dan Floating Market. Mereka berasal dari Bekasi dan memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana study tour karena larangan tersebut,” ujar Intania, Rabu (26/2/2025).

Menurutnya, kunjungan dari pelajar merupakan salah satu faktor penting dalam pemulihan industri wisata pascapandemi COVID-19. Namun, dengan adanya kebijakan ini, pemulihan sektor pariwisata berpotensi terganggu.

“Kami biasanya mengandalkan study tour dan libur sekolah untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Untungnya, menjelang bulan puasa memang biasanya tidak terlalu ramai wisatawan. Tapi setelahnya, kemungkinan besar jumlah wisatawan akan menurun akibat kebijakan ini,” tambahnya.

Dampak Luas bagi Sektor Wisata dan UMKM

Tidak hanya destinasi wisata yang terdampak, sektor kuliner juga mulai merasakan efek dari larangan tersebut. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto, menyebutkan bahwa banyak restoran mengalami pembatalan pesanan dalam jumlah besar.

“Dari catatan kami, ada 18 kunjungan yang dibatalkan pada Februari saja, dengan total pesanan makanan sekitar 4.300 porsi,” kata Eko.

Ia menambahkan bahwa dampak dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh pengelola tempat wisata dan restoran, tetapi juga oleh para pelaku UMKM yang bergantung pada sektor pariwisata.

“Efeknya bukan hanya pada pemilik usaha wisata, tetapi juga pedagang kecil di sekitar destinasi wisata. Ini seperti efek domino yang bisa berimbas ke banyak pihak,” ungkapnya.

PHRI Akan Temui Gubernur untuk Bahas Dampak Larangan

Melihat dampak yang semakin meluas, Eko bersama perwakilan PHRI berencana mengadakan pertemuan dengan Gubernur Dedi Mulyadi untuk membahas nasib sektor pariwisata serta para pekerja yang menggantungkan hidup di dalamnya.

“Kami dan PHRI Jawa Barat berencana menemui Pak Gubernur untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kebijakan ini dan mencari solusi terbaik bagi industri pariwisata,” pungkasnya.

Seiring dengan meningkatnya keluhan dari pelaku industri wisata, masih menjadi tanda tanya apakah kebijakan pelarangan study tour ini akan dievaluasi atau tetap diberlakukan tanpa pengecualian.

Inovasi Fesyen Berkelanjutan: Adrie Basuki Hadirkan Wastra Indonesia dari Kain Marmer

Adrie Basuki, seorang perancang busana yang memiliki kecintaan mendalam terhadap wastra Indonesia, selalu merasa cemas ketika melihat tumpukan kain sisa dari koleksi busana yang ia buat. Sebagai seorang profesional di dunia mode, Adrie sangat sadar bahwa dalam setiap proses pembuatan pakaian, terutama dalam membuat pola, banyak sekali kain yang terbuang begitu saja. Namun, dari kegelisahan itulah muncul sebuah inovasi yang kini menjadi ciri khasnya—kain marmer. Inovasi ini berhasil mengubah limbah kain menjadi bahan baku baru yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, sekaligus memperkenalkan konsep fesyen berkelanjutan yang semakin diminati.

Kain marmer adalah hasil olahan limbah kain yang diubah menjadi bahan baru dengan pola yang menyerupai batu marmer, memberikan sentuhan estetika yang unik. Adrie dan timnya melakukan riset dan pengembangan intensif sejak 2019 untuk menemukan metode terbaik dalam mengolah kain perca, agar tetap mempertahankan identitas wastra Indonesia yang kaya akan nilai budaya. “Awalnya, kami mencoba membuat patchwork, tetapi kami terus mengembangkan kain marmer sebagai bentuk baru dari wastra daur ulang,” ungkap Adrie. Proses ini tidak hanya memberikan kualitas tinggi pada kain yang sebelumnya dianggap limbah, tetapi juga menciptakan produk fesyen yang eksklusif dan penuh makna. Setiap lembar kain marmer memiliki pola yang berbeda, membuat setiap produk yang dihasilkan benar-benar unik, mencerminkan craftsmanship yang tinggi dan dedikasi terhadap kualitas.

Selain karya-karya inovatifnya, Adrie juga berperan penting dalam memajukan fesyen berkelanjutan. Dengan menggandeng brand ternama seperti Jeffry Tan dan Olmovra, ia sukses memperkenalkan koleksi “Askara Raya” pada bulan Februari 2025. Koleksi ini menyatukan busana Adrie yang menggunakan kain marmer, sepatu artisan dari Jeffry Tan, serta parfum dari Olmovra, yang mengusung konsep fesyen yang ramah lingkungan. Koleksi tersebut dapat ditemukan baik secara online maupun langsung di beberapa toko terkemuka, seperti Alun-Alun Indonesia dan Central Grand Indonesia, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendukung produk fesyen yang berkelanjutan.

Namun, kepedulian Adrie terhadap keberlanjutan tidak hanya terbatas pada karyanya saja. Pada 2020, bersama Yane Ardian, istri Wali Kota Bogor Bima Arya, ia menggagas program pemberdayaan perempuan di Desa Sindangsari, Bogor, yang dihuni oleh banyak korban pinjaman online (pinjol). Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu di desa tersebut, agar mereka dapat mengolah kain perca menjadi produk bernilai jual. Dengan program tersebut, Adrie tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga turut mengangkat kain perca sebagai bagian dari budaya Indonesia yang berkelanjutan. Kampung Perca Bogor, yang kini telah berkembang menjadi destinasi wisata kreatif berbasis wastra daur ulang, menjadi contoh nyata bagaimana fesyen dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kampung ini kini memiliki 35 ibu-ibu yang aktif berkarya, menciptakan produk kreatif dari kain perca, dan membantu pemberdayaan ekonomi lokal.

Adrie juga terus berkomitmen untuk melestarikan wastra Nusantara dalam karyanya, seperti batik, tenun, dan songket, yang semuanya memerlukan ketelatenan dan keterampilan tinggi dalam proses pembuatannya. Selain itu, ia menyadari bahwa untuk mengembangkan karya-karyanya, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Salah satu bentuk dukungan tersebut datang dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang memberikan kesempatan kepada Adrie untuk memamerkan karyanya di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Di acara tersebut, Adrie menjadi salah satu dari seribu UMKM yang terpilih untuk unjuk gigi, sebuah peluang besar untuk memperkenalkan produk fesyen berkelanjutan ke pasar yang lebih luas.

Kehadiran Adrie di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 memberikan platform bagi UMKM untuk menunjukkan produk mereka, dan membuka peluang baru untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Dengan meningkatnya partisipasi dan antusiasme, BRI UMKM EXPO(RT) telah menjadi ajang yang sangat penting bagi pengusaha lokal, dan semakin memperlihatkan potensi besar dari sektor UMKM di Indonesia.

Dengan dedikasinya terhadap fesyen berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya Indonesia, Adrie Basuki terus menunjukkan bahwa fesyen tidak hanya soal estetika, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Inovasi kain marmer adalah bukti bahwa fesyen bisa menjadi alat untuk menciptakan perubahan yang positif, baik bagi industri mode itu sendiri maupun bagi masyarakat luas.

Mengungkap Keunikan Singapura: Negara Singa yang Penuh Pesona

Singapura, meski tergolong negara kecil di Asia Tenggara, telah menjelma menjadi pusat ekonomi, teknologi, dan keberagaman budaya yang mengundang perhatian dunia. Dengan luas hanya sekitar 728 km persegi, negara ini mampu memaksimalkan setiap jengkal tanahnya untuk menciptakan kota yang futuristik, sekaligus kaya akan warisan budaya. Mari kita telusuri berbagai aspek menarik yang menjadikan Singapura begitu unik dan berbeda dari negara lainnya.

Sejarah Singapura: Dari Pelabuhan Kecil Menjadi Kota Global

Nama Singapura sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “Kota Singa.” Meski sudah dikenal sejak abad ke-3 Masehi, Singapura mulai berkembang pesat setelah Sir Stamford Raffles menjadikannya pos perdagangan Inggris pada 1819. Seiring waktu, negara ini mengalami berbagai transformasi, termasuk bergabung dengan Malaysia pada 1963 dan merdeka pada 1965. Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura tumbuh menjadi salah satu negara paling maju di dunia dalam waktu yang relatif singkat.

Arsitektur Futuristik dan Infrastruktur Canggih

Salah satu daya tarik utama Singapura adalah lanskap kota yang luar biasa. Bangunan ikonik seperti Marina Bay Sands yang memukau dengan desain menyerupai kapal di puncaknya, serta Gardens by the Bay yang dipenuhi dengan pohon-pohon raksasa buatan (Supertree), menjadi bukti nyata inovasi arsitektur yang tiada banding. Tak hanya itu, jembatan Henderson Waves yang elegan dan apartemen The Interlace yang unik turut menambah pesona kota ini.

Singapura juga dikenal memiliki sistem transportasi yang sangat efisien. Mass Rapid Transit (MRT) menjangkau hampir seluruh penjuru kota, sementara Bandara Changi terus meraih predikat sebagai bandara terbaik dunia. Berbagai taman kota seperti Singapore Botanic Gardens dan East Coast Park menunjukkan bahwa negara ini berhasil menggabungkan elemen modernitas dengan alam yang asri.

Keberagaman Budaya yang Menyatu dalam Harmoni

Keberagaman etnis yang ada di Singapura menjadikan negara ini sebagai miniatur dunia. Dengan populasi yang mayoritas terdiri dari etnis Tionghoa (sekitar 74%), Melayu (13%), India (9%), serta komunitas Eurasia, Singapura menjadi contoh bagaimana berbagai budaya dapat hidup berdampingan secara harmonis. Perayaan keagamaan seperti Tahun Baru Imlek, Deepavali, Hari Raya Idul Fitri, dan Natal tidak hanya dirayakan dengan semangat, tetapi juga menjadi hari libur nasional.

Bahasa juga mencerminkan keragaman ini, dengan empat bahasa resmi: Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Kawasan seperti Chinatown, Little India, dan Kampong Glam tetap mempertahankan identitas budayanya, dan menjadi tempat wisata yang sangat menarik bagi pengunjung.

Ekonomi Singapura: Teknologi dan Inovasi sebagai Pendorong Utama

Meski tidak memiliki banyak sumber daya alam, Singapura berhasil menjadi pusat ekonomi global berkat fokusnya pada teknologi, inovasi, dan pendidikan. Negara ini telah menjadi pusat keuangan dunia, dengan sektor-sektor seperti teknologi, bioteknologi, dan kecerdasan buatan yang berkembang pesat.

Pemerintah Singapura juga sangat mendukung pertumbuhan startup melalui kawasan seperti one-north, yang dirancang sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Berkat fleksibilitasnya dalam beradaptasi dengan tren global, Singapura telah menjadi salah satu ekonomi paling kompetitif di dunia.

Sistem Pendidikan Singapura yang Mendunia

Salah satu faktor penting yang menyokong kesuksesan Singapura adalah sistem pendidikannya yang luar biasa. Fokus pada penguasaan matematika, sains, dan teknologi serta pengajaran dalam dua bahasa (Inggris dan bahasa ibu) membuat Singapura memiliki salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia.

Institusi seperti National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) terus masuk dalam peringkat universitas terbaik dunia. Selain itu, program SkillsFuture yang diselenggarakan pemerintah memberikan kesempatan bagi setiap warga untuk terus mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka.

Singapura: Kota Bersih, Tertib, dan Aman

Singapura terkenal sebagai salah satu kota terbersih di dunia, berkat penegakan aturan yang ketat, seperti denda tinggi bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Bahkan permen karet pun dilarang untuk menjaga kebersihan fasilitas umum. Ini semua berkontribusi pada kenyamanan kota yang tak hanya bersih, tetapi juga sangat tertib dan aman.

Tingkat kejahatan di Singapura sangat rendah, berkat penegakan hukum yang tegas dan stabilitas politik yang kuat. Hal ini membuat Singapura menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk tinggal serta berinvestasi.

Kuliner Singapura: Surga Makanan yang Menggoda

Keberagaman budaya juga tercermin dalam kuliner Singapura. Makanan khas seperti Nasi Ayam Hainan, Chili Crab, Laksa, hingga Roti Prata menjadi hidangan favorit banyak orang. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati makanan Singapura adalah di hawker centers—pusat jajanan yang menawarkan hidangan lezat dengan harga terjangkau. Bahkan beberapa gerai makanan di sini telah mendapatkan bintang Michelin, membuktikan bahwa makanan enak tidak harus mahal.

Inovasi dan Masa Depan Singapura

Singapura terus berupaya untuk menjadi pemimpin global dalam bidang inovasi. Melalui inisiatif Smart Nation, negara ini berusaha mengintegrasikan teknologi digital ke berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga layanan publik. Singapura juga berinvestasi besar dalam kecerdasan buatan, energi terbarukan, dan bioteknologi untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Singapura adalah contoh nyata bahwa ukuran bukanlah penghalang untuk menjadi negara maju. Dengan arsitektur futuristik, masyarakat yang multikultural, ekonomi berbasis teknologi, sistem pendidikan berkelas dunia, serta kebersihan dan keamanan yang luar biasa, Singapura terus menjadi model pembangunan yang diakui oleh dunia.

Meski tantangan tetap ada, seperti populasi yang menua dan tekanan dari ekonomi global, Singapura telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dan berinovasi. Dengan visi yang jelas dan kebijakan yang tepat, negara kecil ini siap terus berkembang dan menjadi pusat pengaruh global di masa depan.