Tag Archives: Perjalanan

Pengguna TikTok Harus Tahu: Hong Kong Batasi Akses ke Aplikasi Ini

Hong Kong sering menjadi destinasi impian banyak wisatawan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan kota yang modern sekaligus tradisional. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang gemar berbagi momen liburan di media sosial, terutama TikTok. Saat berlibur ke Hong Kong, aplikasi TikTok tidak dapat digunakan jika Anda menggunakan kartu SIM lokal.

Hal ini dialami langsung oleh tim Kompas.com saat melakukan perjalanan ke Hong Kong pada Minggu hingga Jumat (12–17 Januari 2025). Meski aplikasi TikTok bisa dibuka dan notifikasi tetap muncul, koneksi internetnya tidak berfungsi. Anehnya, aplikasi media sosial lain seperti Instagram dan Facebook tetap dapat digunakan dengan lancar.

TikTok Tidak Beroperasi di Hong Kong Sejak 2020

TikTok sebenarnya sudah menghentikan operasinya di Hong Kong sejak tahun 2020. Hal ini disampaikan oleh Fabian, seorang pemandu dari Hong Kong Tourism Board (HKTB), kepada Kompas.com pada Senin (13/1/2025).

“Di sini, Anda memang tidak bisa menggunakan TikTok,” ujar Fabian.

Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi wisatawan yang terbiasa menggunakan TikTok untuk membagikan momen perjalanan mereka. Meski begitu, ada alternatif lain untuk tetap eksis di media sosial, seperti menggunakan Instagram atau Facebook.

Solusi untuk Wisatawan Indonesia

Bagi wisatawan asal Indonesia yang tetap ingin mengakses TikTok, solusinya adalah menggunakan kartu SIM dari Indonesia selama di Hong Kong. Dengan begitu, aplikasi ini tetap dapat digunakan. Namun, ada konsekuensinya. Anda perlu mengaktifkan paket roaming atau bergantung pada jaringan Wi-Fi di tempat-tempat tertentu, yang tentunya bisa mengurangi kenyamanan dalam membagikan konten secara bebas.

Tips untuk Tetap Eksis di Media Sosial Selama Liburan

Jika Anda berencana liburan ke Hong Kong, pastikan Anda telah mempersiapkan alternatif media sosial untuk berbagi cerita. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

  1. Gunakan Instagram atau Facebook: Kedua aplikasi ini tetap dapat diakses dengan kartu SIM lokal.
  2. Manfaatkan Wi-Fi Gratis: Banyak tempat di Hong Kong yang menyediakan Wi-Fi gratis, seperti hotel, kafe, atau pusat perbelanjaan.
  3. Simpan Konten untuk Diunggah Nanti: Rekam video atau ambil foto selama perjalanan, lalu unggah ke TikTok setelah kembali ke Indonesia.

Meskipun ada keterbatasan dalam penggunaan TikTok, pengalaman berlibur di Hong Kong tetap menarik dengan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan. Jangan biarkan kendala ini mengurangi semangat Anda untuk menikmati liburan!

1,4 Miliar Wisatawan: Pariwisata Dunia Resmi Pulih dari Krisis

Pada tahun 2024, sektor pariwisata dunia menunjukkan kebangkitan luar biasa dengan mencatatkan 1,4 miliar kedatangan wisatawan internasional, hampir sepenuhnya kembali ke tingkat sebelum pandemi COVID-19. Angka tersebut menandai kenaikan sebesar 11% dibandingkan tahun 2023, atau sekitar 140 juta wisatawan tambahan. Pemulihan ini disertai dengan peningkatan pengeluaran wisatawan, memberikan dampak positif bagi berbagai destinasi di seluruh dunia.

Menurut Barometer Pariwisata Dunia dari UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia PBB), beberapa wilayah mencatatkan performa yang bahkan melampaui tingkat sebelum pandemi. Kawasan Timur Tengah memimpin dengan 95 juta kedatangan internasional, meningkat 32% dibandingkan tahun 2019, meskipun hanya naik 1% dari tahun 2023. Afrika menyusul dengan 74 juta wisatawan, naik 7% dari 2019 dan 12% dari tahun sebelumnya.

Sebagai tujuan wisata terbesar dunia, Eropa menerima 747 juta wisatawan, naik 1% dari 2019 dan 5% dari 2023. Namun, kawasan Eropa Tengah dan Timur masih menghadapi dampak dari perang Rusia-Ukraina. Sementara itu, Amerika mencatat pemulihan hingga 97% dari tingkat pra-pandemi dengan 213 juta kedatangan. Di wilayah Asia dan Pasifik, jumlah wisatawan tumbuh pesat sebesar 33% dibandingkan tahun 2023, mencapai 316 juta kunjungan, meski masih 87% dari angka sebelum pandemi.

Subkawasan seperti Afrika Utara dan Amerika Tengah menunjukkan pertumbuhan tertinggi, masing-masing meningkat 22% dan 17% dibandingkan tingkat 2019. Wilayah Eropa Mediterania Selatan, Karibia, dan Eropa Utara juga mencatatkan pertumbuhan yang solid.

Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, menyatakan bahwa pemulihan ini mencerminkan optimisme dan tanggung jawab besar sektor pariwisata. “Pada 2024, pariwisata global telah pulih dari pandemi. Di banyak tempat, kedatangan wisatawan dan pendapatan bahkan melampaui tahun 2019. Tren ini akan berlanjut pada 2025, didorong oleh permintaan kuat dan kontribusi pariwisata terhadap pembangunan sosial-ekonomi,” ujarnya.

Kinerja Pariwisata Indonesia
Indonesia turut mencatatkan capaian positif dengan 12,66 juta kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang Januari hingga November 2024, naik 20,17% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Meski demikian, angka ini masih di bawah jumlah wisatawan mancanegara pada 2019 yang mencapai 16,11 juta kunjungan. Dengan kondisi global yang terus membaik, sektor pariwisata Indonesia diharapkan terus bertumbuh, memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi nasional.

Prospek 2025
UNWTO memperkirakan bahwa pada 2025, kedatangan wisatawan internasional akan meningkat 3% hingga 5% dibandingkan 2024, dengan asumsi kondisi ekonomi global stabil, inflasi menurun, dan konflik geopolitik tidak memburuk. Tren positif ini memberikan harapan baru bagi pariwisata global untuk terus berkembang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Tren Studi Tur Menurun, Apa yang Terjadi pada Bus Pariwisata?

Penggunaan bus pariwisata sebagai alat transportasi untuk studi tur sekolah dulunya menjadi pemandangan umum, terutama saat musim liburan. Namun kini, tren tersebut mulai berubah. Ketua Bidang Angkutan Orang DPP ORGANDA, Kurnia Lesani Adnan (Sani), mengungkapkan bahwa permintaan untuk bus pariwisata dari grup sekolah mengalami penurunan drastis, sementara pengguna dari kalangan keluarga justru meningkat.

Penurunan Drastis dari Grup Sekolah

Sani menjelaskan bahwa pesanan dari sekolah untuk kegiatan seperti studi tur kini merosot hingga 40%. “Market liburan untuk grup-grup sekolah sudah banyak turun. Jika dulu studi tur cukup masif, sekarang hanya sekitar 60% sekolah yang masih melakukannya, itupun didominasi sekolah swasta. Sekolah negeri hampir tidak ada lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, ada kemungkinan penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan sekolah yang mengurangi kegiatan di luar kelas. Dengan berkurangnya studi tur, segmen keluarga besar justru menjadi ceruk pasar baru bagi layanan bus pariwisata.

Keluarga Jadi Pengguna Utama Bus Pariwisata

Sani mencatat peningkatan signifikan pada pemesanan bus dari keluarga besar. “Sekarang yang meningkat adalah pasar keluarga. Keluarga besar yang ingin bepergian bersama kini menjadi pengguna utama bus pariwisata,” jelasnya. Jika sebelumnya dominasi pengguna adalah anak-anak sekolah, kini tren berubah ke arah penggunaan pribadi untuk liburan keluarga.

Ia menambahkan, informasi dari operator bus juga mengindikasikan peningkatan permintaan dari segmen keluarga, meskipun belum sepenuhnya mampu mengkompensasi penurunan dari grup sekolah.

Dampak Kecelakaan dan Ekonomi

Penurunan pemesanan dari sekolah juga diduga dipengaruhi oleh sejumlah insiden kecelakaan bus pariwisata yang melibatkan anak-anak. Sani mengaku belum dapat memastikan apakah kejadian tersebut memberikan dampak besar atau justru disebabkan oleh faktor ekonomi. “Kami tidak bisa membaca apakah ini akibat kecelakaan bus pariwisata pada Juli lalu atau karena alasan ekonomi. Yang jelas, aktivitas pemesanan dari sekolah tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Pemesanan Bus AKAP saat Libur Nataru

Sementara itu, untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), tren pemesanan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menunjukkan grafik yang mulai meningkat sejak 15 Desember. Namun, kenaikan ini dinilai masih serupa dengan tahun lalu tanpa lonjakan signifikan. “Puncaknya diprediksi pada 23 Desember, bertepatan dengan libur nasional dan perayaan Natal. Arus balik kemungkinan besar akan terjadi pada 1-2 Januari,” tambahnya.

Sani menyebut, pada periode 20-23 Desember, reservasi bus AKAP telah mencapai 75%, sementara pada 24-26 Desember, kapasitas hampir penuh dengan rata-rata 90%. “Meski begitu, sektor pariwisata masih lambat. Banyak operator yang melaporkan tanggal kosong untuk bus mereka,” tutupnya.

Perubahan ini menunjukkan dinamika baru dalam industri transportasi bus, dengan keluarga besar mengambil alih pangsa pasar yang sebelumnya didominasi oleh grup sekolah. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi operator bus untuk menyesuaikan layanan mereka dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.

Rayakan Imlek di Surabaya: 4 Tempat Wisata yang Menyuguhkan Kemegahan Budaya Tionghoa

Libur Imlek yang jatuh di akhir bulan ini bisa menjadi momen yang sempurna untuk berwisata bersama keluarga. Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Jawa Timur, menawarkan berbagai objek wisata menarik yang cocok untuk merayakan Imlek dengan penuh kemeriahan. Dari klenteng-klenteng yang indah hingga kawasan Pecinan yang penuh warna, Surabaya memiliki beragam pilihan destinasi yang akan memperkaya pengalaman liburan Anda. Berikut beberapa tempat wisata di Surabaya yang wajib dikunjungi untuk merayakan Imlek.

1. Klenteng Sanggar Agung: Beribadah dan Menikmati Keindahan Laut

Terletak di Sukolilo, Klenteng Sanggar Agung merupakan tempat ibadah umat Tri Darma sekaligus destinasi wisata yang menarik. Klenteng ini memiliki arsitektur khas Tiongkok yang dipadukan dengan elemen budaya Jawa dan Bali, menciptakan suasana yang sangat khas. Salah satu daya tarik utamanya adalah patung naga raksasa dan patung Dewi Kwan Im yang terletak di tepi laut Kenjeran. Selama perayaan Imlek, Klenteng Sanggar Agung menjadi pusat keramaian dengan dekorasi dan ritual yang meriah. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 20.00 WIB dengan biaya masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp 2.500.

2. Kampung Pecinan Kapasan Dalam: Menyatu dengan Budaya Tionghoa

Kampung Pecinan Kapasan Dalam adalah kawasan pecinan yang kaya akan budaya Tionghoa di Surabaya. Terletak di Jalan Kapasan Dalam, kampung ini menjadi tujuan wisata favorit saat Imlek. Wisatawan bisa menikmati suasana autentik dengan bangunan dan ornamen khas Tionghoa yang sangat fotogenik. Selain itu, kampung ini juga dikenal dengan kuliner khas Tionghoa yang lezat dan beragam. Kampung Pecinan Kapasan Dalam buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB, siap menyambut Anda dengan suasana Imlek yang meriah.

3. Kya-kya Kembang Jepun: Wisata Budaya dan Kuliner

Kya-kya Kembang Jepun adalah destinasi wisata di Surabaya yang dikenal dengan bangunan ikonik berwarna merah dengan gerbang bertema naga. Terletak di Jalan Kembang Jepun, kawasan ini menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati sepanjang hari. Wisatawan dapat menikmati kuliner lezat, berfoto di spot-spot menarik, atau beribadah di Klenteng terdekat. Suasana meriah akan terasa lebih intens saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, menjadikan Kya-kya Kembang Jepun sebagai tempat yang wajib dikunjungi saat liburan.

4. Klenteng Hong Tiek Hian: Sejarah dan Pertunjukan Budaya

Klenteng Hong Tiek Hian, yang terletak di Jalan Dukuh, adalah klenteng tertua di Surabaya yang sudah berdiri sejak zaman Majapahit, tepatnya pada tahun 1293. Klenteng ini memiliki arsitektur klasik dengan warna merah yang mencolok dan patung naga besar yang menjadi simbol ikonik di kawasan Pecinan. Selain beribadah, pengunjung dapat menikmati pertunjukan Wayang Potehi yang menjadi daya tarik budaya di klenteng ini. Berkunjung ke Klenteng Hong Tiek Hian akan membawa Anda pada perjalanan sejarah yang kaya dan mendalam tentang budaya Tionghoa di Surabaya.

Mengisi Liburan Imlek dengan Wisata Budaya di Surabaya

Surabaya dengan berbagai tempat wisata menarik dan penuh sejarah adalah pilihan sempurna untuk mengisi liburan Imlek kali ini. Baik untuk berwisata religi, berburu kuliner, atau sekadar menikmati suasana perayaan Imlek yang meriah, kota ini menawarkan banyak pilihan yang akan membuat liburan Anda semakin berkesan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi destinasi-destinasi budaya dan sejarah yang memukau di Surabaya!

Rante Kalimbuang Bori’ Toraja: Panduan Lengkap Tiket, Jam Operasional, dan Lokasi

Rante Kalimbuang Bori’ di Toraja Utara merupakan salah satu destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Situs ini baru-baru ini diakui sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO, berkat kompleks megalitnya yang memukau. Rante Kalimbuang Bori’ menjadi tempat sakral bagi masyarakat Toraja, terutama dalam upacara pemakaman Rambu Solo, yang diadakan untuk mereka yang memiliki status sosial tinggi.

Situs ini sudah ada sejak tahun 1718, dan kompleks megalitnya diperkirakan memiliki lebih dari 100 batu menhir. Batu-batu tersebut terbagi dalam tiga ukuran, yaitu 54 batu kecil, 24 batu sedang, dan 24 batu besar. Menhir-menhir ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol penghormatan kepada orang yang telah meninggal, tetapi juga menjadi saksi bisu dari tradisi pemakaman yang masih berlangsung hingga kini.

Harga Tiket Masuk yang Terjangkau

Untuk dapat mengunjungi Rante Kalimbuang Bori’, wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. Harga ini cukup terjangkau dan memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk menikmati keindahan serta sejarah yang tersimpan di situs ini. Namun, perlu dicatat bahwa harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan kebijakan pengelola objek wisata.

Jam Operasional dan Lokasi yang Mudah Dicapai

Rante Kalimbuang Bori’ buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WITA, memberikan waktu yang cukup bagi pengunjung untuk mengeksplorasi area tersebut. Lokasinya yang terletak di Desa Bori, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dapat dijangkau dengan perjalanan darat. Keindahan alam sekitar dan kedalaman makna budaya yang ada menjadikan Rante Kalimbuang Bori’ sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi, terutama bagi mereka yang tertarik dengan warisan budaya dan sejarah Toraja.

Rante Kalimbuang Bori’ tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, tetapi juga mengajak pengunjung untuk lebih memahami dan mengapresiasi tradisi serta kehidupan masyarakat Toraja yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dengan keindahan alam dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, situs ini menjadi salah satu tempat yang paling banyak dicari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pesona Alam Pantai Sine, Destinasi Tersembunyi di Tulungagung

Terletak di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Pantai Sine menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jarang tersentuh wisatawan. Dengan hamparan pasir putih bersih dan deburan ombak khas pantai selatan, Pantai Sine menjadi tempat yang ideal bagi pencinta wisata alam yang mendambakan ketenangan.

Keindahan pantai ini semakin sempurna dengan keberadaan tebing-tebing tinggi yang memagari sisi utara, menciptakan pemandangan eksotis yang memanjakan mata. Kini, Pantai Sine mulai menjadi destinasi favorit di kawasan Tulungagung berkat keindahannya yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar daerah.

Akses Mudah Melalui Jalur Lintas Selatan

Dengan adanya Jalur Lintas Selatan (JLS), perjalanan menuju Pantai Sine menjadi lebih mudah. Salah satu wisatawan, Piah (48), rela menempuh perjalanan dari Blitar bersama keluarganya untuk menikmati keindahan pantai ini. “Awalnya hanya penasaran karena banyak yang bilang bagus. Ternyata memang benar, pantainya indah sekali,” ujarnya pada Rabu (15/1/2025).

Di sepanjang perjalanan menuju pantai, wisatawan juga dapat menikmati wisata kuliner yang berlokasi di tebing-tebing pinggir pantai. Tempat ini menawarkan beragam hidangan seafood, seperti kepiting, udang, lobster, dan ikan segar, dengan pemandangan laut lepas yang memukau. “Tempat kuliner di tebing ini jadi daya tarik utama, anginnya sejuk dan pemandangannya luar biasa,” tambah Piah.

Spot Foto Instagramable

Pantai Sine tidak hanya menawarkan pemandangan pantai, tetapi juga berbagai spot foto menarik yang dirancang khusus untuk wisatawan. Beberapa kafe dan warung di sekitar pantai menyediakan rooftop serta area selfie dengan latar belakang laut dan tebing yang indah. Menurut Ida (28), pengunjung lain, keindahan Pantai Sine semakin memukau saat pagi hari dengan sunrise dan sore hari menjelang sunset. “Spot fotonya instagramable banget, terutama saat matahari terbenam,” katanya.

Rute Perjalanan dan Fasilitas

Perjalanan menuju Pantai Sine dari pusat Kota Tulungagung dapat ditempuh sekitar satu jam menggunakan kendaraan pribadi. Pantai ini berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota, dengan rute yang mudah diikuti melalui Kecamatan Kalidawir. Bagi wisatawan dari Blitar, Malang, atau daerah timur lainnya, perjalanan bisa dilakukan melalui JLS yang juga menyuguhkan pemandangan bukit dan Samudra Hindia.

Pantai Sine juga menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari kafe, pasar ikan, hingga area parkir yang luas. Bagi pengunjung yang ingin menikmati malam di pantai, tersedia persewaan alat camping untuk pengalaman berkemah di tepi pantai. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang, ditambah biaya parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor.

Wisata yang Wajib Dikunjungi

Dengan segala daya tariknya, Pantai Sine menjadi destinasi wisata yang patut Anda kunjungi. Suasana yang tenang, pemandangan alam yang indah, serta fasilitas yang memadai menjadikan pantai ini pilihan ideal untuk liburan bersama keluarga maupun teman. Jika Anda mencari tempat untuk menyegarkan pikiran, Pantai Sine adalah jawabannya.

Panduan Perjalanan Aman Ke Uganda: Tips Dan Trik Untuk Wisatawan

Banyak wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Uganda, dikenal sebagai “Pearl of Africa,” diimbau untuk memperhatikan beberapa tips penting agar perjalanan mereka aman dan menyenangkan. Dengan keindahan alam yang menakjubkan dan keanekaragaman hayati yang kaya, Uganda menawarkan pengalaman unik bagi para pelancong. Namun, persiapan yang matang sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama berada di negara ini.

Sebelum berangkat, wisatawan harus memastikan bahwa mereka memiliki vaksinasi Yellow Fever, yang merupakan syarat wajib untuk memasuki Uganda. Tanpa sertifikat vaksinasi ini, pengunjung tidak akan bisa mendapatkan visa. Proses permohonan visa juga dapat dilakukan secara online, sehingga memudahkan perjalanan. Ini menunjukkan pentingnya memahami regulasi kesehatan dan imigrasi sebelum melakukan perjalanan internasional.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Uganda adalah selama musim kering dari bulan Juni hingga Agustus serta Desember hingga Februari. Pada periode ini, kondisi cuaca lebih baik dan satwa liar lebih mudah terlihat. Sebaliknya, bulan Maret hingga Mei adalah musim hujan yang dapat menyulitkan perjalanan. Ini menunjukkan bahwa pemilihan waktu yang tepat sangat berpengaruh terhadap pengalaman wisata.

Di Uganda, terdapat berbagai pilihan transportasi, mulai dari taksi online seperti Uber dan Bolt hingga moda transportasi lokal seperti Boda Boda (motor taxi). Meskipun Boda Boda menawarkan pengalaman yang menarik, wisatawan disarankan untuk menggunakan taksi online demi keamanan. Ini mencerminkan pentingnya memilih moda transportasi yang aman saat menjelajahi kota-kota besar.

Wisatawan disarankan untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan menghindari daerah-daerah yang dianggap berisiko tinggi. Menggunakan pemandu lokal saat menjelajahi area terpencil atau taman nasional juga sangat dianjurkan untuk memastikan keselamatan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan keamanan pribadi adalah hal yang krusial dalam perjalanan.

Uganda menawarkan banyak atraksi menarik seperti trekking gorila di Bwindi Impenetrable Forest, menjelajahi Danau Bunyonyi, serta mengunjungi Murchison Falls. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati kekayaan budaya lokal melalui kuliner dan interaksi dengan masyarakat setempat. Ini menunjukkan bahwa pengalaman budaya dapat menjadi bagian penting dari perjalanan.

Dengan mengikuti tips perjalanan ini, wisatawan diharapkan dapat menikmati pengalaman yang aman dan menyenangkan di Uganda. Diharapkan bahwa setiap pengunjung akan membawa pulang kenangan indah dari “Pearl of Africa” serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara baru. Keberhasilan dalam merencanakan perjalanan dengan baik akan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pelancong.

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terpopuler di Asia untuk 2025

Indonesia kembali membuktikan keunggulannya di kancah pariwisata internasional dengan Pulau Bali sebagai bintang utama. Pulau Dewata berhasil meraih pengakuan sebagai salah satu dari 20 destinasi wisata terbaik di Asia tahun 2025.

Prestasi ini tak berhenti di situ. Pada Oktober 2024, Bali dinobatkan sebagai pulau terindah di Asia oleh para pembaca Condé Nast Traveler dalam ajang bergengsi Reader’s Choice Awards. “Bali adalah perpaduan harmoni antara keindahan alam dan budaya yang membuatnya layak disebut sebagai surga dunia,” tulis laporan tersebut.

Keajaiban Bali yang Memikat Dunia

Bali menawarkan berbagai keunikan alam, mulai dari hutan tropis yang asri, pegunungan menjulang, hingga pantai-pantai eksotis yang menjadi daya tarik utama wisatawan. Tak ketinggalan, pura-pura ikonik seperti Uluwatu dan Tanah Lot menjadi magnet bagi para pengunjung yang ingin menikmati panorama matahari terbenam yang memukau.

Sebagai destinasi budaya, Bali juga menyajikan pengalaman tak terlupakan melalui tradisi lokalnya, seperti tari kecak, upacara adat, dan kerajinan tangan khas masyarakat setempat. Keunikan inilah yang menjadikan Bali tak hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga pusat pengalaman budaya.

Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi

Setelah terpukul keras oleh pandemi Covid-19, pariwisata Bali menunjukkan pemulihan signifikan. Pada 2023, tercatat kunjungan wisatawan mencapai 15,5 juta, mendekati angka sebelum pandemi pada 2019. Bahkan, dalam tujuh bulan pertama 2024, Bali menerima 3,89 juta wisatawan, menunjukkan peningkatan pesat dibandingkan tahun sebelumnya.

Bersaing dengan Destinasi Asia Lainnya

Dalam daftar destinasi wisata terbaik di Asia untuk 2025, Bali bersanding dengan tempat-tempat terkenal lainnya seperti Gunung Fuji di Jepang, Pulau Palawan di Filipina, dan Maladewa. Gunung Fuji berhasil menduduki peringkat pertama sebagai destinasi yang paling direkomendasikan untuk dikunjungi.

Berikut daftar lengkap 14 destinasi wisata terbaik di Asia 2025:

  1. Maladewa
  2. Bhutan
  3. Kuala Lumpur, Malaysia
  4. Sri Lanka
  5. Phuket, Thailand
  6. Jaipur, India
  7. Siem Reap, Kamboja
  8. Hanoi, Vietnam
  9. Seoul, Korea Selatan
  10. Osaka, Jepang
  11. Sagarmatha National Park, Nepal
  12. Pantai Railay, Thailand
  13. Kyoto, Jepang
  14. Hong Kong

Bali di Puncak Pariwisata Asia

Dengan pengakuan internasional yang terus berdatangan, Bali memperkuat posisinya sebagai ikon pariwisata Indonesia. Dukungan infrastruktur, promosi global, dan daya tarik alam maupun budaya yang autentik menjadikan Bali destinasi wajib bagi wisatawan dunia.

Pulau Dewata kini tak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga salah satu alasan utama wisatawan memilih Asia sebagai tujuan liburan mereka. Bali adalah bukti nyata bahwa keindahan dan budaya lokal dapat membawa dampak besar pada pariwisata global.

Cultural Immersion, Wellness, dan Eco-Tourism: Tren Wisata Utama Indonesia 2025

Survei yang dilakukan para pakar selama 2023-2024 menunjukkan bahwa sektor pariwisata Indonesia terus berkembang pesat. Dengan fokus utama pada pengalaman budaya mendalam (cultural immersion), wisata kesehatan dan kebugaran, serta pariwisata ramah lingkungan (eco-tourism), sektor ini diproyeksikan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada 2023, pariwisata menyumbang 3,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), naik dari 3,6 persen pada tahun sebelumnya. Selain itu, nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia tercatat mencapai USD 23,96 miliar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa sektor ini tetap menjadi pilar strategis dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Tren Pariwisata Masa Depan

Hasil survei mengungkapkan beberapa tren utama yang diprediksi akan mendominasi pariwisata hingga 2025.

  1. Cultural Immersion
    Sebanyak 58,97 persen ahli sepakat bahwa wisatawan semakin mencari pengalaman budaya otentik, seperti tinggal di desa adat atau mengikuti upacara tradisional.
  2. Health and Wellness Tourism
    Sebesar 56,41 persen ahli menyebut wisata kesehatan dan kebugaran akan menjadi tren utama, terutama setelah pandemi yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan fisik dan mental.
  3. Eco-Tourism
    Sebanyak 46,15 persen ahli memprediksi wisata berbasis keberlanjutan akan terus berkembang, seiring meningkatnya kesadaran lingkungan. Aktivitas seperti star bathing, gig-tripping, dan coolcations menjadi pilihan wisatawan untuk mendekatkan diri dengan alam.

Destinasi Wisata dan Aktivitas Populer

Indonesia memiliki banyak destinasi yang cocok untuk memenuhi tren tersebut. Beberapa di antaranya:

  • Coolcations: Desa Wisata Les dan Pemuteran di Bali Utara, Taman Nasional Bali Barat, serta Desa Wisata Kemiren di Banyuwangi.
  • Star Bathing: Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo, Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Desa Wae Rebo di Flores, dan Taman Nasional Gede Pangrango di Jawa Barat.

Agenda konser musik dunia sepanjang 2025, seperti Maroon 5, Green Day, dan Boyz II Men, juga diprediksi menarik wisatawan internasional ke Indonesia.

Target Ambisius 2025

Kemenparekraf menargetkan 14,6-16 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2025, meningkat dari target 2024 sebesar 14,3 juta kunjungan. Untuk wisatawan domestik, targetnya mencapai 1,08 miliar perjalanan.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB diperkirakan naik menjadi 4,6 persen, dengan nilai devisa mencapai USD 19-22,1 miliar. Sektor ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja bagi 25,8 juta orang.

Dengan strategi yang tepat dan promosi yang konsisten, Indonesia siap memanfaatkan momentum ini untuk mengukuhkan diri sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dunia.

Thailand Siapkan Langkah Besar: Judi Kasino Akan Dilegalkan untuk Dukung Pariwisata

Pemerintah Thailand tengah merancang langkah besar dengan merencanakan legalisasi judi kasino sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan menggenjot perekonomian nasional. Menurut laporan Euro News, rancangan undang-undang (RUU) terbaru ini akan mengatur bahwa aktivitas perjudian dapat dilakukan di kompleks hiburan terpadu yang mencakup berbagai fasilitas lain, seperti hotel, pusat perbelanjaan, gedung pertemuan, dan taman hiburan.

Turis asing yang berusia 20 tahun ke atas akan diizinkan mengakses area judi tersebut secara gratis. Namun, bagi warga lokal Thailand, akses ini dikenakan biaya sebesar 5.000 baht atau sekitar Rp2,3 juta. RUU ini sedang dalam proses untuk diserahkan kepada Kantor Dewan Negara guna ditinjau sebelum akhirnya dibahas dan diputuskan oleh parlemen Thailand.

Juru bicara pemerintah, Jirayu Hoangsub, menjelaskan urgensi proyek ini. “Bukankah sudah saatnya Thailand mengakui keberadaan tempat perjudian, baik yang legal maupun ilegal, di dalam negeri maupun di negara tetangga? Proyek ini bertujuan untuk mendukung pendapatan sektor pariwisata kami,” ungkapnya.

Jika RUU ini disahkan, Thailand akan bergabung dengan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Filipina, Kamboja, dan Laos, yang lebih dulu melegalkan kasino sebagai bagian dari strategi pariwisata. Pemerintah Thailand juga merencanakan penerbitan lima lisensi kasino sebagai permulaan, dengan lokasi utama di Bangkok, Pattaya, Chiang Mai, dan Phuket. Targetnya, judi kasino legal bisa mulai beroperasi pada pertengahan 2025.

Perubahan Regulasi Perjudian Thailand

Sebelum 2024, perjudian kasino di Thailand tergolong ilegal berdasarkan Undang-Undang Perjudian 1935. Pemerintah hanya mengizinkan pacuan kuda dan lotre resmi yang dikelola negara. Meski demikian, aktivitas judi ilegal tetap marak ditemukan.

RUU ini merupakan salah satu dari sekian banyak strategi pemerintah Thailand untuk memperkuat sektor pariwisata, yang menyumbang sekitar 12% dari produk domestik bruto (PDB) negara dan hampir 20% lapangan kerja nasional. Selain legalisasi kasino, pemerintah juga melonggarkan aturan visa bagi turis, memperpanjang durasi tinggal dari 30 menjadi 60 hari, dan meluncurkan visa digital nomad untuk menarik profesional asing.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong Thailand menjadi destinasi wisata utama dengan menawarkan pengalaman hiburan yang lebih beragam dan legal, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi.