Tren selfie di kalangan wisatawan kini menjadi perhatian serius UNESCO, terutama terkait dampaknya terhadap situs-situs warisan dunia. Dalam sebuah laporan terbaru, organisasi ini mengeluarkan peringatan mengenai potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh perilaku pengambilan foto yang tidak bertanggung jawab di lokasi-lokasi bersejarah.
Pengambilan selfie di situs-situs warisan dunia sering kali mengabaikan aturan dan pedoman yang ada. Banyak wisatawan berusaha untuk mendapatkan foto terbaik, bahkan hingga melakukan tindakan merusak, seperti menggores, memanjat, atau menginjak-injak area yang dilindungi. Hal ini mengancam keberlangsungan situs yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.
UNESCO menegaskan bahwa perlindungan situs-situs warisan dunia harus menjadi prioritas utama. Mereka mendesak pemerintah negara-negara yang memiliki situs bersejarah untuk meningkatkan pengawasan dan menerapkan aturan yang lebih ketat. Beberapa negara, seperti Italia dan Mesir, telah mulai menerapkan sanksi bagi wisatawan yang melanggar aturan di situs-situs penting mereka.
Pihak berwenang mengajak wisatawan untuk lebih menyadari dampak dari perilaku mereka. Edukasi mengenai pentingnya menjaga situs bersejarah dan budaya lokal sangat diperlukan. Beberapa organisasi pariwisata juga mulai mempromosikan praktik pengambilan foto yang lebih bertanggung jawab dan menghormati lingkungan sekitar.
UNESCO berharap peringatan ini dapat mendorong perubahan positif dalam perilaku wisatawan. Mereka menyerukan kolaborasi antara pemerintah, organisasi pariwisata, dan masyarakat untuk menciptakan pariwisata yang lebih berkelanjutan. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, diharapkan situs-situs warisan dunia dapat tetap terjaga untuk generasi mendatang.