Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia memprediksi empat tren utama dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk tahun 2024. Dalam sebuah konferensi yang diadakan di Jakarta, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, membagikan wawasan mengenai tren-tren tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi perjalanan dan industri kreatif di tanah air.
1. Tren Bleisure (Business and Leisure)
Angela menjelaskan bahwa kebangkitan perjalanan bisnis pascapandemi memberikan peluang bagi wisatawan untuk menggabungkan kegiatan bisnis dengan liburan. “Tren ini akan terus meningkat, di mana pekerja bisa mengintegrasikan waktu bersantai di lokasi dengan wisata pekerjaan mereka,” ungkap Angela. Jakarta, sebagai pusat bisnis, diharapkan bisa menjadi jembatan bagi pelaku usaha untuk menikmati pengalaman wisata di tempat-tempat menarik seperti Bali dan Labuan Bajo.
2. Pengalaman Wellness (Wellness Experience)
Tren berikutnya yang diprediksi akan naik daun adalah pengalaman kebugaran. Mengingat munculnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental dan fisik, Kemenparekraf sedang mengembangkan destinasi wisata kesehatan, termasuk proyek kesehatan di Bali. “Wellness experience menjadi penting untuk memenuhi permintaan wisatawan yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka melalui perjalanan,” tambah Angela.
3. Wisata Bermakna
Angela juga menyoroti semakin banyaknya wisatawan yang menginginkan pengalaman perjalanan yang berkualitas dan bermakna. Dengan kekayaan budaya dan alamnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga mendalam dan penuh makna.
4. Set-Jetting (Wisata Tempat Syuting)
Tren set-jetting, yang melibatkan kunjungan ke lokasi syuting film atau serial TV, juga diprediksi akan semakin populer. Penggemar film kini lebih tertarik untuk menjelajahi tempat-tempat yang pernah mereka lihat di layar kaca.
Di sisi ekonomi kreatif, terdapat empat tren yang juga menarik perhatian, yaitu:
1. Audio Visual
Generasi muda saat ini semakin terhubung dengan konten kreatif, sehingga sektor audio visual diperkirakan akan terus berkembang pesat.
2. Mobile Game
Industri game di Indonesia diprediksi akan mengalami transformasi besar, dengan perhatian khusus terhadap pengembangan game lokal yang dapat bersaing di pasar global.
3. Musik
Dengan adanya platform baru, musisi semakin memiliki kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan bakat mereka.
4. Kolaborasi Antar Subsektor
Pentingnya kolaborasi antar subsektor seperti kuliner dan fesyen dengan film untuk menciptakan produk-produk yang lebih beragam dan menarik.
Angela menekankan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen untuk mendorong pembangunan sektor ini dengan prinsip yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan industri pariwisata serta ekonomi kreatif di Indonesia.