Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, secara resmi membuka acara International Tourism Investment Forum 2024, yang digelar di Swissôtel Jakarta PIK Avenue, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (5/6/2024). Dalam sambutannya, Sandiaga mengungkapkan berbagai tren terbaru yang sedang berkembang di industri pariwisata global dan nasional, serta perubahan besar yang terjadi pasca-pandemi Covid-19.
Sandiaga memulai dengan menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam industri pariwisata. Menurutnya, saat ini semakin banyak orang yang menyadari dan membutuhkan praktik pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Kami menyaksikan perubahan cepat dalam industri ini, yang bukan hanya dipengaruhi oleh persyaratan sertifikasi, tetapi juga oleh permintaan masyarakat yang semakin besar,” ungkap Sandiaga dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
Sandiaga menambahkan bahwa masyarakat kini menginginkan fasilitas seperti hotel yang ramah lingkungan dan berharap pada praktik pariwisata yang lebih bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Transformasi ini juga dipicu oleh dampak pandemi Covid-19 yang telah memengaruhi seluruh sektor pariwisata di dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, sektor pariwisata kini harus bergerak menuju arah yang lebih personal, lokal, dan customized, dengan melibatkan masyarakat lokal secara lebih mendalam dan memberikan dampak positif yang lebih besar kepada mereka.
Selain itu, Menteri Sandiaga menekankan pentingnya kolaborasi dan investasi dalam memperkuat pariwisata yang berkelanjutan. Ia percaya bahwa untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan sektor pariwisata, semua pemangku kepentingan harus bekerja sama dengan mengedepankan prioritas utama yaitu melibatkan masyarakat lokal dan memperhatikan dampak lingkungan. “Bumi kita membutuhkan kolaborasi dan investasi, dan itu harus menjadi prioritas utama dari setiap pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri pariwisata,” tegasnya.
Sandiaga juga mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Indonesia di kancah internasional. Ia menyoroti perkembangan yang signifikan dalam Travel and Tourism Development Index, di mana Indonesia berhasil naik 10 peringkat pada tahun lalu. “Ini adalah pencapaian yang sangat berarti. Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai 20 besar dalam Travel and Tourism Development Index, dan saya berharap ini menjadi tonggak penting bagi kemajuan pariwisata Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Sandiaga menyebutkan bahwa Indonesia juga mendapatkan pengakuan internasional sebagai destinasi ramah Muslim. Berdasarkan Global Crescent Rating, Indonesia kini dikenal sebagai salah satu destinasi perjalanan ramah Muslim terbaik di dunia, sebuah prestasi yang turut mendukung sektor pariwisata Indonesia. “Kami bangga Indonesia telah diakui sebagai destinasi ramah Muslim terbaik berdasarkan Global Crescent Rating, yang merupakan bagian dari Mastercard dan indeks perjalanan Muslim global,” jelasnya.
Pencapaian-pencapaian luar biasa ini, menurut Sandiaga, telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan industri pariwisata Indonesia, menjadikan Indonesia lebih dikenal di kancah internasional dan memperkuat posisi negara sebagai tujuan wisata utama di Asia. Dengan fokus pada keberlanjutan, pengakuan internasional, dan keterlibatan masyarakat lokal, Indonesia siap untuk menghadapi tantangan masa depan dalam dunia pariwisata yang terus berkembang.