Tren pariwisata terbaru di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan dalam minat terhadap ‘staycation’, yaitu liburan yang dilakukan di tempat tinggal sendiri atau di dekat lokasi rumah, daripada bepergian ke destinasi internasional.
Data terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak warga kota memilih untuk menjelajahi keindahan lokal dan menikmati waktu istirahat tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
Tren staycation ini menjadi populer terutama di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan kenyamanan serta dampak lingkungan dari perjalanan jauh.
Banyak pelancong lokal yang kini lebih memilih untuk mengunjungi destinasi wisata terdekat, menginap di hotel-hotel bintang lima di kota sendiri, atau memanfaatkan fasilitas rekreasi di dekat rumah.
Menurut laporan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), jumlah pemesanan hotel untuk staycation meningkat sebesar 40% dibandingkan tahun lalu. Hal ini mencerminkan perubahan pola liburan masyarakat yang kini lebih mengutamakan kemudahan dan kenyamanan.
Beberapa hotel di Jakarta, Bali, dan Surabaya melaporkan tingkat hunian yang penuh pada akhir pekan dan liburan panjang, menunjukkan tingginya permintaan untuk pengalaman staycation.
Hotel-hotel terkemuka di kota besar seperti Jakarta dan Bali telah menyesuaikan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan staycation ini. Mereka menawarkan paket-paket khusus yang mencakup akomodasi mewah, layanan spa, dan pengalaman kuliner yang unik.
Misalnya, Hotel Grand Jakarta baru-baru ini meluncurkan paket staycation yang termasuk akses ke fasilitas spa dan restoran mewah, yang telah terbukti sangat populer di kalangan pelanggan.
Selain itu, banyak destinasi wisata lokal juga mendapatkan perhatian lebih, seperti taman kota, destinasi wisata alam, dan atraksi budaya. Di Bali, misalnya, tur ke desa-desa tradisional dan kegiatan seperti yoga di pantai semakin diminati oleh wisatawan domestik.
Sementara itu, di Jakarta, banyak keluarga yang memilih untuk mengunjungi museum, pusat hiburan, dan taman bermain.
Dalam wawancara, Direktur Pemasaran Hotel Grand Jakarta, Ria Pratiwi, menjelaskan bahwa mereka melihat peningkatan yang signifikan dalam permintaan staycation.
“Kami sangat senang melihat sebuah tren ini, karena staycation memberikan kesempatan bagi kami untuk menawarkan sebuah pengalaman yang lebih personal serta berkualitas kepada tamu tamu kami.
Kami berusaha untuk menciptakan suasana yang nyaman dan santai sehingga tamu merasa seperti sedang liburan di destinasi internasional, tetapi tanpa harus meninggalkan kota,” ujar Ria.
Tren staycation juga didorong oleh peningkatan kesadaran tentang dampak lingkungan dari perjalanan jauh dan keinginan untuk mendukung ekonomi lokal. Dengan staycation, wisatawan dapat menikmati liburan sambil mengurangi jejak karbon mereka dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
Secara keseluruhan, tren staycation menunjukkan perubahan positif dalam cara masyarakat menikmati liburan mereka, dengan fokus pada pengalaman lokal dan keberlanjutan.
Ini juga membuka peluang baru bagi industri pariwisata untuk mengembangkan penawaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi wisatawan domestik.