Liburan yang Diselamatkan: Wisatawan RI Luput dari Tragedi Pahalgam karena Perubahan Jadwal

Seorang wisatawan Indonesia berbagi pengalaman saat berlibur di Kashmir. Dia dan rombongan hampir terlibat dalam tragedi penembakan yang terjadi di Pahalgam, namun mereka berhasil menghindar dari kejadian tersebut. Cerita ini dibagikan oleh Dewi Gustiana melalui akun Facebook-nya. detikTravel telah menghubungi dan mendapat izin untuk membagikan kisahnya.

Peristiwa penembakan tragis di Pahalgam terjadi pada Selasa, 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, mayoritasnya adalah wisatawan.

Pahalgam, yang dikenal sebagai destinasi wisata populer, sering disebut “The Little Swiss.” Terletak di kaki pegunungan Himalaya, kota ini berada di wilayah Anantnag, Jammu dan Kashmir, India.

“Dalam peristiwa itu, kami diselamatkan oleh perubahan jadwal. Pada saat penembakan terjadi, kami sedang berada di titik pertama Cable Car di Gulmarg, yang letaknya juga di kaki pegunungan Himalaya, dekat dengan Pahalgam,” tulis Dewi di Facebook-nya.

“Seharusnya kami berada di Pahalgam saat kejadian tersebut, namun karena kami mendapat jadwal VIP untuk naik cable car pada 22 April, tour leader memutuskan untuk mengganti rute dan membawa kami ke Gulmarg terlebih dahulu, baru besoknya ke Pahalgam,” jelas Dewi.

“Syukur Alhamdulillah, Allah melindungi kami dengan perubahan jadwal yang membawa kami selamat dari tragedi itu,” tambahnya.

Gulmarg, yang juga dikenal dengan nama Gulmarag, adalah sebuah kota wisata, tempat ski, dan stasiun bukit yang terletak di distrik Baramulla, Kashmir Utara, wilayah Jammu dan Kashmir yang juga merupakan kawasan yang dipersengketakan.

Dewi, yang pertama kali berkunjung ke Kashmir, mengungkapkan bahwa suasana di Gulmarg pada hari itu cukup tidak aman. Ketika sedang makan siang, dia melihat banyak helikopter militer berputar-putar di sekitar area.

“Saya bertanya mengapa helikopter-helikopter itu terus berkeliling, dan tour leader lokal kami, Nasir, mengatakan itu bukan helikopter militer, melainkan helikopter sewaan,” ungkap Dewi menirukan penjelasan Nasir.

Ternyata, Nasir sudah mengetahui tentang tragedi yang terjadi beberapa menit sebelumnya, namun dia tidak ingin menambah kepanikan pada rombongan. Dia pun segera mengajak rombongan turun lebih awal dengan alasan cuaca buruk. Padahal sebelumnya, mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan naik cable car ke tahap berikutnya. “Saat kami turun dan menuju pintu keluar, kami melihat puluhan mobil tentara memasuki gerbang tempat naik gondola di Gulmarg,” jelas Dewi.

“Kami dalam kondisi aman. Jangan khawatir, kami tidak terjebak dalam peristiwa tersebut karena semuanya baik-baik saja,” ujarnya.

Judul: Makam Syekh Mahmud di Barus: Bukti Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia

Di Indonesia, terdapat sebuah makam bersejarah yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Tanah Air, yakni makam Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal. Terletak di Barus, Sumatera Utara, makam ini diperkirakan berasal dari sekitar tahun 678 Masehi. Barus sendiri merupakan kota yang kaya akan sejarah, terutama dalam perdagangan internasional yang juga menjadi titik awal bagi penyebaran Islam di Indonesia.

Syekh Mahmud datang ke Indonesia pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, membawa ajaran Islam sembari berdagang. Dikenal sebagai seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Syekh Mahmud memilih Barus sebagai tempat berdakwah. Makamnya yang terletak di puncak bukit, panjangnya sekitar 8 meter, dan dikelilingi bebatuan yang bertuliskan hadis-hadis Rasulullah, termasuk ajaran penting tentang silaturahmi dan dakwah.

Sebagai salah satu kota perdagangan tertua di Indonesia, Barus dahulu memiliki hubungan perdagangan yang luas dengan berbagai negara, yang turut memperkenalkan Islam ke wilayah ini. Syekh Mahmud wafat pada usia 51 tahun dan dimakamkan di sana, meninggalkan jejak yang penting dalam sejarah penyebaran agama Islam. Hingga kini, makamnya tetap menjadi salah satu situs sejarah yang mengingatkan kita akan perjalanan panjang agama Islam di Indonesia, lebih dari 400 tahun sebelum kedatangan Belanda.

Kampung Melon Napote: Surga Edukasi dan Petualangan Rasa di Tengah Alam Sampang

Agrowisata Kampung Petik Melon yang berada di Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Madura. Tempat ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata petik melon langsung dari kebun, tetapi juga menyimpan nilai edukatif yang tinggi bagi para pengunjung. Di sini, wisatawan diajak mengenal lebih dekat berbagai jenis melon, sekaligus mempelajari proses budi daya tanaman secara langsung bersama petani lokal.

Kampung Melon Napote sendiri merupakan gagasan dari Mahfud, seorang warga setempat yang memulai inisiatif ini sejak tahun 2016. Bermodal keyakinan dan tekad untuk memberdayakan masyarakat desa, Mahfud membangun agrowisata ini dari nol. Ia berharap kehadiran Kampung Melon dapat memotivasi generasi muda agar lebih peduli terhadap dunia pertanian, sekaligus mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Melalui pendekatan wisata edukatif, ia ingin memperkenalkan bahwa bertani juga bisa menjadi kegiatan yang modern dan menjanjikan.

Tak hanya menyuguhkan pengetahuan, keindahan alam yang mengelilingi Kampung Melon juga memberikan pengalaman berwisata yang menyegarkan. Udara sejuk dan hamparan hijau kebun melon menciptakan suasana yang menenangkan. Dengan total luas mencapai lima hektare, kawasan ini menjadi primadona bagi para pencinta buah dan pelancong yang mencari nuansa alami. Bahkan, beberapa wisatawan dari luar negeri turut datang dan terpikat oleh pesona desa ini.

Kampung Melon Napote kini tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga lambang semangat pemberdayaan berbasis pertanian yang mampu membuka peluang ekonomi dan pengetahuan bagi banyak orang.

Pencarian Warga Rusia yang Hilang di Bali Diperpanjang atas Permintaan Kedutaan Rusia

Proses pencarian Sergei Eliseev (36), warga negara Rusia yang hilang di perairan Amed, Karangasem, Bali sejak Kamis (17/4/2025), telah diperpanjang. Keputusan ini diambil setelah Kedutaan Besar Rusia mengajukan permohonan kepada Basarnas Karangasem untuk melanjutkan pencarian yang semula dijadwalkan berakhir pada Rabu (23/4/2025).

I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, menyampaikan bahwa menurut prosedur operasional standar (SOP), pencarian terhadap Eliseev harusnya dihentikan pada hari ini, karena pria asal Rusia tersebut sudah tujuh hari hilang dan belum ditemukan.

“Kedutaan Besar Rusia mengirimkan surat permohonan untuk memperpanjang proses pencarian terhadap warganya,” ujar Wiadnyana pada hari kemarin.

Dengan adanya permohonan itu, Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian selama tiga hari lagi.

“Kami bersama Tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan pencarian pada pagi hari besok,” tambah Wiadnyana.

Selama pencarian, tim menghadapi berbagai tantangan cuaca buruk, termasuk angin kencang, hujan lebat disertai petir, dan gelombang tinggi. Tim juga melakukan penyisiran di perairan Seraya dan menggunakan drone untuk memantau kondisi laut, namun sejauh ini tidak ada hasil yang membuahkan temuan.

“Kami berharap selama perpanjangan pencarian ini akan ada keajaiban dan korban bisa ditemukan,” harap Wiadnyana.

Eliseev sebelumnya dilaporkan hilang pada Kamis (17/4) sore. Pria berusia 36 tahun itu diduga terjatuh dari jukung saat memancing di perairan Amed, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.

Menurut Wiadnyana, Eliseev diketahui pergi memancing sejak Rabu (16/4) namun tidak kembali hingga Kamis (17/4). Jukung yang dibawanya ditemukan di Desa Seraya Timur tanpa awak.

“Kami menerima laporan tentang hilangnya warga negara Rusia tersebut pada Kamis sore dan segera melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum ada hasil. Oleh karena itu, kami lanjutkan pencarian hari ini,” jelas Wiadnyana pada Jumat (18/4).

Klarifikasi Manajemen Living World Kota Wisata Terkait Kebakaran pada 21 April 2025

Manajemen Living World Kota Wisata memberikan klarifikasi resmi mengenai insiden kebakaran yang terjadi pada Senin, 21 April 2025. General Manager Operasional Living World Kota Wisata, Budi Santoso, menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek pada instalasi listrik yang terjadi di lantai 3 mal pada pukul 15.24 WIB. Kejadian ini sempat menghentikan sementara operasional mal dan memicu kepanikan di kalangan pengunjung dan karyawan. Namun, berkat penanganan cepat dan tepat, situasi dapat segera diatasi.

Budi Santoso menegaskan bahwa pihak manajemen bersama instansi terkait segera bertindak sigap untuk menangani situasi tersebut. Setelah mendapatkan laporan, tim keamanan mal langsung melakukan evakuasi yang terorganisir dengan baik, memastikan seluruh pengunjung dan karyawan keluar dengan aman. Proses evakuasi berjalan lancar tanpa ada korban jiwa atau luka-luka. Berkat kerja sama yang baik antara pihak mal, petugas pemadam kebakaran, dan instansi terkait, kebakaran dapat dikendalikan dan situasi terkendali pada pukul 19.30 WIB pada hari yang sama.

Pada keesokan harinya, Selasa, 22 April 2025, pukul 10.00 WIB, Living World Kota Wisata kembali beroperasi normal. Semua area mal telah melalui pengecekan menyeluruh untuk memastikan tidak ada kerusakan lebih lanjut dan untuk memastikan bahwa standar keselamatan dan keamanan tetap terjaga. Pengecekan ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur keamanan internal untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Budi juga menekankan bahwa manajemen Living World Kota Wisata berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh pengunjung, tenant, serta karyawan. Langkah-langkah perbaikan telah dilakukan, termasuk memperbarui sistem pemantauan dan prosedur keselamatan yang berlaku, untuk menjaga kepercayaan dan kenyamanan para pengunjung serta menjaga reputasi pusat perbelanjaan ini sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk berbelanja.

9 Kota Eropa yang Paling Nyaman untuk Berjalan Kaki Menurut Warga Lokal

Menjelajahi kota dengan berjalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan dan lingkungan, tetapi juga memberi kesempatan untuk merasakan suasana kota secara langsung. Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan daftar kota di Eropa yang dianggap paling nyaman untuk pejalan kaki menurut penduduk setempat. Survei ini memberikan penilaian berdasarkan walking score, yang menunjukkan seberapa mudah dan nyaman warga untuk bergerak di sekitar kota hanya dengan berjalan kaki.

Brighton, kota pantai di Inggris, menempati posisi pertama sebagai kota paling nyaman untuk berjalan kaki di Eropa. Meskipun kota ini berbukit, 88 persen penduduknya menganggap Brighton sangat ramah bagi pejalan kaki. Tempat-tempat terkenal seperti Brighton Palace Pier dan Royal Pavilion bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki beberapa menit. Bilbao, di Spanyol, meraih posisi kedua dengan tingkat kenyamanan 86 persen dari warganya. Kota ini dikenal dengan trotoar luas dan tata kota yang tertata rapi, menjadikannya tempat yang sangat bersahabat untuk berjalan kaki. Edinburgh, ibu kota Skotlandia, berada di posisi ketiga dengan 85 persen warga menyatakan bahwa kota ini nyaman untuk pejalan kaki. Arsitektur menawan dan jalanan yang menarik di sekitar kastil serta taman-taman kota menjadi daya tarik utama bagi pejalan kaki.

Selain ketiga kota tersebut, ada beberapa kota lain yang juga masuk dalam daftar ini, seperti Cardiff, Paris, Oslo, Stockholm, London, dan Lyon. Kota-kota ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan budaya, tetapi juga memberi pengalaman menyenangkan bagi mereka yang ingin menjelajahi kota dengan berjalan kaki. Dengan walking score yang tinggi, kota-kota ini layak menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menikmati kota secara lebih dekat dan otentik.

Keindahan Tersembunyi di Kaki Tebing: Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu

Berlibur ke tempat wisata bernuansa alam menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin menyegarkan pikiran dari rutinitas harian. Hanya dengan mendengarkan suara gemericik air dan merasakan sejuknya angin alami, tubuh dan pikiran bisa kembali rileks, mengurangi stres, dan menemukan ketenangan. Salah satu destinasi alam yang tengah menjadi sorotan adalah Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu yang terletak di Desa Tampa Batu, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una. Tempat ini menawarkan panorama hijau nan asri dengan udara yang begitu sejuk dan menyegarkan.

Keunikan tempat ini terletak pada tebing tinggi yang megah dengan aliran sungai jernih di bawahnya. Air sungai yang mengalir di antara bebatuan cadas menjadi daya tarik tersendiri, membuat siapa pun yang datang merasa betah untuk berlama-lama. Tak heran, lokasi ini kini menjadi viral di kalangan wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Salah seorang pengunjung, Buang Lakoro, mengungkapkan bahwa keindahan alami di tempat ini menjadi alasan mengapa banyak orang datang. Ia pun berharap para wisatawan dapat menjaga kebersihan lingkungan agar pesona alamnya tetap terjaga. Meski ada aktivitas perusahaan di sekitar area, hal tersebut tidak mengurangi keelokan alam yang ditawarkan.

Untuk menuju ke destinasi ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan akses yang cukup mudah. Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu sangat cocok sebagai tujuan liburan bersama keluarga maupun teman.

Turis Korea Selatan Tewas Ditembak Saat Berlibur di Pantai Filipina

Seorang wisatawan asal Korea Selatan tewas akibat penembakan saat berlibur di pantai yang baru saja mendapatkan penghargaan dunia. Wisatawan yang identitasnya tidak diumumkan tersebut sedang berada di Angeles City, Filipina, ketika insiden tersebut terjadi. Pada sore hari di hari Minggu, wisatawan tersebut dirampok oleh seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor.

Pelaku menodongkan senjata api kepada wisatawan itu. Ketika korban mencoba melawan, pelaku langsung menembaknya, seperti yang dilaporkan oleh Yonhap pada Rabu (23/4).

Korban dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah meminta agar pihak berwenang setempat segera menyelidiki kejadian ini.

Angela, destinasi wisata yang terletak di utara Manila, mengalami peningkatan kejahatan terhadap warga Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir, demikian laporan dari The Korea Times.

Pada Mei tahun lalu, seorang pria Korea Selatan tewas dalam insiden pencopetan, dan pada bulan Agustus, seorang wisatawan Korea Selatan lainnya terluka akibat serangan dua perampok bersenjata.

Filipina baru-baru ini dinobatkan sebagai “Destinasi Pantai Terbaik di Asia” dalam ajang World Travel Awards 2024. Negara ini juga mencatatkan 1,65 juta kedatangan wisatawan internasional pada kuartal pertama tahun ini, meskipun ada penurunan 0,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Korea Selatan tetap menjadi penyumbang terbesar wisatawan internasional dengan 395.059 kedatangan, menurut data Departemen Pariwisata.

Pesona Pulau Samosir: Keindahan Alam dan Budaya yang Memikat

Pulau Samosir adalah permata tersembunyi yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatra Utara. Keunikannya terletak pada fakta bahwa di dalam pulau ini terdapat dua danau, yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Itulah mengapa Samosir sering disebut sebagai “danau di atas danau.” Luasnya hampir setara dengan Jakarta, namun suasana yang terasa jauh berbeda: bukit hijau yang menyejukkan, air danau yang tenang, serta kehidupan desa yang damai dan penuh kebersamaan.

Sebagian besar penduduk Samosir adalah suku Batak Toba, yang sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Mereka hidup dengan semboyan “sa tahi sa oloan” yang berarti “satu hati satu pikiran.” Masyarakat di sini saling mendukung dalam suka dan duka, menjadikan kehidupan sehari-hari penuh kehangatan. Bagi yang ingin menikmati budaya lokal, ada banyak desa wisata yang dapat dikunjungi, seperti Tomok, Tuktuk, Ambarita, dan Simanindo, di mana pengunjung bisa melihat rumah adat, mencicipi makanan lokal, atau menikmati pemandangan sambil ngopi.

Pulau Samosir sendiri terbentuk akibat letusan gunung raksasa sekitar 74.000 tahun yang lalu, yang menciptakan kaldera besar yang sekarang menjadi Danau Toba. Suhu di Samosir cukup sejuk, dengan kisaran antara 17 hingga 29 derajat Celcius, menjadikannya tempat yang nyaman untuk berlibur. Untuk mencapai pulau ini, wisatawan bisa terbang ke bandara Silangit atau Kualanamu, lalu melanjutkan perjalanan darat dan menyebrang menggunakan kapal tradisional yang membawa ke desa-desa di sekitar Danau Toba.

Samosir adalah tempat yang sempurna bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kota. Alamnya yang menawan, penduduknya yang ramah, serta kekayaan budaya yang kental membuat pulau ini selalu meninggalkan kesan yang mendalam.

Batu Caves: Pesona Spiritual dan Warna-warni di Jantung Malaysia

Batu Caves merupakan destinasi yang memadukan keajaiban alam dan nilai spiritual, terletak di kawasan Gombak, Selangor, Malaysia. Kompleks gua batu kapur ini telah menjadi tempat peribadatan penting umat Hindu sekaligus magnet bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dengan dinding-dinding gua yang menjulang dan ruangan luas di dalamnya, tempat ini menghadirkan suasana yang memukau. Di balik keheningan gua, berdirilah Kuil Sri Subramaniar Swamy yang didedikasikan untuk Dewa Murugan, pusat kegiatan keagamaan utama di lokasi ini.

Ikon paling mencolok dari Batu Caves adalah patung emas raksasa Dewa Murugan yang berdiri megah di pintu masuk. Dengan ketinggian mencapai lebih dari 40 meter, patung ini menjadi daya tarik utama yang memikat para pengunjung untuk berswafoto atau sekadar mengaguminya. Untuk mencapai kuil utama, pengunjung harus menaiki 272 anak tangga yang dicat warna-warni, menjadikan tangga tersebut salah satu spot paling fotogenik dan ikonik di Malaysia.

Pada momen tertentu, suasana religius di Batu Caves terasa sangat kuat, terutama saat perayaan Thaipusam berlangsung. Ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam semangat doa dan pengabdian. Di sisi lain, monyet liar yang bebas berkeliaran di sekitar tangga dan gua juga menambah warna dalam pengalaman berkunjung ke sini. Dengan perpaduan budaya, alam, dan spiritualitas, Batu Caves menjadi simbol keberagaman dan daya tarik tak terlupakan bagi siapa saja yang datang.