Yogyakarta — Pemerintah Yogyakarta berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan fokus pada kualitas. Hal ini sejalan dengan tren wisata 2024 yang diungkapkan oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang menyatakan bahwa wisatawan semakin mencari pengalaman yang lebih bermakna dan autentik.
Peneliti UGM, Dr. Rina Wulandari, menjelaskan bahwa tren quality tourism akan menjadi fokus utama bagi destinasi wisata di Yogyakarta. “Wisatawan kini lebih memilih pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan nilai edukatif dan sosial. Mereka ingin terlibat langsung dengan budaya lokal,” ujar Rina dalam sebuah seminar pariwisata.
Salah satu contoh implementasi dari tren ini adalah peningkatan program wisata berbasis komunitas. Pemerintah Yogyakarta bersama dengan pelaku industri pariwisata akan mengembangkan paket wisata yang melibatkan masyarakat lokal. Ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada wisatawan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta, termasuk kuliner, seni, dan tradisi lokal.
Selain itu, Rina menambahkan bahwa keberlanjutan lingkungan juga menjadi perhatian utama. Wisatawan semakin sadar akan dampak lingkungan dari aktivitas pariwisata. Oleh karena itu, Yogyakarta sedang merancang strategi untuk mempromosikan destinasi ramah lingkungan, termasuk penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Dari segi teknologi, Rina menyoroti pentingnya digitalisasi dalam promosi pariwisata. “Penggunaan platform digital untuk pemasaran dan interaksi dengan wisatawan sangat penting. Ini tidak hanya memudahkan pengunjung, tetapi juga membantu pelaku pariwisata dalam mengelola layanan mereka,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Yogyakarta berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan berkualitas pada tahun 2024. Ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan.