Malaysia mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan asal China. Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 3.725.894 turis China berkunjung ke Negeri Jiran, meningkat 130,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan Malaysia, peningkatan ini dipicu oleh kebijakan bebas visa bagi warga negara China yang diperpanjang hingga Desember 2026.

Selain kebijakan tersebut, peningkatan konektivitas penerbangan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan jumlah wisatawan. “Ketersediaan rute penerbangan yang lebih luas diperkirakan semakin mempercepat tren positif ini,” ujar pihak kementerian dalam pernyataan resmi, Minggu (23/2).

Sebagai bagian dari tren positif ini, China Eastern Airlines pada Minggu (23/2) resmi meluncurkan penerbangan perdana yang menghubungkan Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, dengan Kuala Lumpur melalui Kota Kunming.

“Xi’an merupakan salah satu pusat perkotaan utama di China barat laut dengan pertumbuhan populasi yang pesat, terutama dari kalangan kelas menengah yang memiliki daya beli tinggi. Kelompok ini menjadi sasaran utama dalam strategi promosi pariwisata internasional,” tulis laporan Xinhua.

Sementara itu, Indonesia juga mengalami peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Sepanjang tahun 2024, total kunjungan mencapai 13.902.420 atau naik 19,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan pencapaian tertinggi sejak tahun 2020,” ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Dari sisi asal wisatawan, turis Malaysia masih menjadi yang terbanyak berkunjung ke Indonesia, diikuti oleh wisatawan asal Singapura dan Australia. “Wisatawan Malaysia mayoritas masuk melalui Batam, sedangkan wisatawan Australia paling banyak melalui Bandara Ngurah Rai,” tambahnya.