Pada tanggal 2 Januari 2025, laporan terbaru menunjukkan bahwa selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Lonjakan kunjungan ini mencerminkan minat yang tinggi terhadap keindahan alam dan budaya yang ditawarkan kedua daerah tersebut.
Bali, sebagai salah satu destinasi pariwisata terpopuler di Indonesia, mencatatkan lonjakan signifikan dalam jumlah wisatawan. Bandara Internasional Ngurah Rai melaporkan kedatangan lebih dari 80.000 wisatawan asing pada bulan Desember 2024. Keindahan pantai, budaya yang kaya, serta infrastruktur pariwisata yang memadai menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Momen libur Nataru ini dimanfaatkan banyak orang untuk menikmati suasana Bali yang khas.
Sementara itu, NTB juga mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan. Destinasi seperti Lombok dan Gili Trawangan menarik perhatian wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dari Bali. Keindahan alam yang masih alami dan budaya lokal yang kental menjadi alasan mengapa NTB semakin populer di kalangan wisatawan. Data menunjukkan bahwa kunjungan ke NTB meningkat hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan jumlah wisatawan di Bali dan NTB memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Sektor pariwisata berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung usaha kecil dan menengah di sekitar destinasi wisata. Pemerintah daerah pun optimis bahwa tren ini akan terus berlanjut, terutama dengan adanya berbagai event pariwisata yang direncanakan sepanjang tahun 2025.
Meskipun ada lonjakan kunjungan, tantangan dalam mengelola arus wisatawan juga muncul. Kepadatan di beberapa lokasi wisata seperti Tanah Lot di Bali menunjukkan perlunya manajemen yang lebih baik untuk memastikan kenyamanan pengunjung. Pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah mitigasi seperti pengaturan lalu lintas dan penambahan fasilitas umum untuk mendukung kenyamanan wisatawan.
Dengan NTB dan Bali sebagai destinasi favorit selama Nataru, semua pihak kini diharapkan untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan pariwisata. Tahun 2025 menjadi kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Melalui upaya kolektif ini, diharapkan sektor pariwisata dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal serta pengunjung dari seluruh dunia.