Category Archives: Home

https://icecassino.net

Nunukan Genjot Pariwisata Lokal Lewat Event-Event Kreatif

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan terus mengupayakan peningkatan sektor pariwisata dengan memperbanyak penyelenggaraan event sebagai strategi pemasaran. Langkah ini diharapkan mampu menarik wisatawan dari luar daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Plt. Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disbudporapar Nunukan, Sahar, menyatakan bahwa event-event pariwisata memberikan efek domino terhadap berbagai sektor usaha seperti perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM.

Menurut Sahar, event menjadi salah satu pemantik utama dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, karena dampaknya bisa langsung dirasakan oleh pelaku usaha di sekitar destinasi wisata. Beberapa destinasi yang tengah dikembangkan antara lain Sae Lanuka di kawasan Lapas Nunukan, serta Mangrove Belagaone dan Air Terjun Binusan yang kini sudah dikelola pemerintah daerah. Sedangkan Pantai Indah dan Mangrove Bebatu Bais di Pulau Sebatik masih berada dalam pengelolaan pemerintah desa setempat.

Selain mengadakan event, Disbudporapar juga memanfaatkan kegiatan komunitas seperti senam massal di kawasan Mangrove Belagaone, Sedadap, Nunukan Selatan, untuk memperkenalkan keindahan wisata alam kepada masyarakat luas. Meski diakui daya saing destinasi wisata Nunukan masih tertinggal dibandingkan daerah lain di Kalimantan Utara, upaya ini diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan wisatawan. Salah satu event yang akan digelar dalam waktu dekat adalah lomba burung kicau, yang ditargetkan menarik peserta dari wilayah sekitar seperti Tarakan, Bulungan, dan Malinau.

Bontang Siap Jadi Kota Wisata Industri Berbasis Pengetahuan

Dalam upaya menyongsong program unggulan Wisata Industri, Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) terus mengintensifkan persiapan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang adaptif dan kompetitif. Ketua MASATA Kota Bontang, Eko Satrya, menyatakan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, yang menekankan pentingnya peran BLK dalam membentuk SDM unggul, khususnya di sektor pariwisata.

Pertemuan antara MASATA Bontang dengan Disnakertrans Kaltim digelar pada Rabu, 23 April 2025, di BLKI Bontang, dengan dihadiri langsung oleh Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltim dan Kepala BLKI Bontang. Eko menyebutkan bahwa agenda ini menjadi momen strategis untuk menyusun rencana kerja sama konkret sekaligus memperkuat support system guna mendukung visi Bontang sebagai “Kota Industri dan Jasa”. Ia menegaskan bahwa Bontang kini diproyeksikan menjadi pilot project destinasi Wisata Industri di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) dengan mengusung konsep City of Knowledge.

Dalam pengembangan ini, aspek kearifan lokal, budaya, serta nilai sosial masyarakat akan tetap dijunjung tinggi. MASATA juga berkomitmen membangun jaringan lintas sektor, termasuk kerja sama dengan DPRD Kota Bontang dan berbagai perusahaan industri hilir di wilayah tersebut. Harapannya, BLKI Bontang bersama Balikpapan dan Samarinda dapat menjadi pusat pelatihan pariwisata unggulan di Kalimantan Timur, sekaligus mencetak SDM pariwisata industri yang handal, inovatif, dan siap menghadapi dinamika perkembangan sektor pariwisata di kawasan IKN.

“Misteri Danau Toba: Letusan Dahsyat yang Mengubah Dunia dan Menjadi Warisan Budaya”

Danau Toba, yang terkenal dengan keindahannya, sebenarnya menyimpan sejarah geologi yang mengejutkan. Sekitar 74.000 tahun lalu, gunung super di Sumatera meletus dengan kekuatan luar biasa, menciptakan dampak yang terasa hingga ke seluruh dunia. Letusan tersebut diperkirakan merupakan letusan gunung berapi terbesar dalam 25 juta tahun terakhir, mengakibatkan musim dingin vulkanik yang merambat hingga ke Kutub Utara. Selain itu, letusan itu mengurangi populasi manusia sekitar 60 persen.

Akibat dari letusan ini, terbentuklah kaldera raksasa yang kemudian terisi air dan menjadi Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Menariknya, Samosir, sebuah pulau di tengah danau, dianggap sebagai “bonus” dari letusan tersebut karena pembentukan pulau ini dipengaruhi oleh tekanan magma yang belum keluar sepenuhnya.

Di sekitar danau, hidup masyarakat yang sebagian besar berasal dari suku Batak. Budaya mereka sangat erat kaitannya dengan Danau Toba, termasuk rumah adat khas yang atapnya menyerupai tanduk kerbau atau perahu. Kehidupan mereka juga bergantung pada perikanan air tawar yang melimpah di danau ini.

Pada 2020, UNESCO mengakui Danau Toba sebagai bagian dari Global Geopark Network, yang menunjukkan bahwa danau ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga situs geologi penting yang perlu dilestarikan. Cerita rakyat tentang ikan mas yang berubah menjadi manusia atau Pulau Samosir yang dianggap sebagai anak ikan semakin menambah keunikan dan nilai sejarah Danau Toba. Keindahan alam dan warisan budaya ini patut dijaga, bukan hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk masa depan.

Judul: Makam Syekh Mahmud di Barus: Bukti Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia

Di Indonesia, terdapat sebuah makam bersejarah yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Tanah Air, yakni makam Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muadz bin Jabal. Terletak di Barus, Sumatera Utara, makam ini diperkirakan berasal dari sekitar tahun 678 Masehi. Barus sendiri merupakan kota yang kaya akan sejarah, terutama dalam perdagangan internasional yang juga menjadi titik awal bagi penyebaran Islam di Indonesia.

Syekh Mahmud datang ke Indonesia pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, membawa ajaran Islam sembari berdagang. Dikenal sebagai seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Syekh Mahmud memilih Barus sebagai tempat berdakwah. Makamnya yang terletak di puncak bukit, panjangnya sekitar 8 meter, dan dikelilingi bebatuan yang bertuliskan hadis-hadis Rasulullah, termasuk ajaran penting tentang silaturahmi dan dakwah.

Sebagai salah satu kota perdagangan tertua di Indonesia, Barus dahulu memiliki hubungan perdagangan yang luas dengan berbagai negara, yang turut memperkenalkan Islam ke wilayah ini. Syekh Mahmud wafat pada usia 51 tahun dan dimakamkan di sana, meninggalkan jejak yang penting dalam sejarah penyebaran agama Islam. Hingga kini, makamnya tetap menjadi salah satu situs sejarah yang mengingatkan kita akan perjalanan panjang agama Islam di Indonesia, lebih dari 400 tahun sebelum kedatangan Belanda.

Kampung Melon Napote: Surga Edukasi dan Petualangan Rasa di Tengah Alam Sampang

Agrowisata Kampung Petik Melon yang berada di Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Madura. Tempat ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata petik melon langsung dari kebun, tetapi juga menyimpan nilai edukatif yang tinggi bagi para pengunjung. Di sini, wisatawan diajak mengenal lebih dekat berbagai jenis melon, sekaligus mempelajari proses budi daya tanaman secara langsung bersama petani lokal.

Kampung Melon Napote sendiri merupakan gagasan dari Mahfud, seorang warga setempat yang memulai inisiatif ini sejak tahun 2016. Bermodal keyakinan dan tekad untuk memberdayakan masyarakat desa, Mahfud membangun agrowisata ini dari nol. Ia berharap kehadiran Kampung Melon dapat memotivasi generasi muda agar lebih peduli terhadap dunia pertanian, sekaligus mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Melalui pendekatan wisata edukatif, ia ingin memperkenalkan bahwa bertani juga bisa menjadi kegiatan yang modern dan menjanjikan.

Tak hanya menyuguhkan pengetahuan, keindahan alam yang mengelilingi Kampung Melon juga memberikan pengalaman berwisata yang menyegarkan. Udara sejuk dan hamparan hijau kebun melon menciptakan suasana yang menenangkan. Dengan total luas mencapai lima hektare, kawasan ini menjadi primadona bagi para pencinta buah dan pelancong yang mencari nuansa alami. Bahkan, beberapa wisatawan dari luar negeri turut datang dan terpikat oleh pesona desa ini.

Kampung Melon Napote kini tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga lambang semangat pemberdayaan berbasis pertanian yang mampu membuka peluang ekonomi dan pengetahuan bagi banyak orang.

Klarifikasi Manajemen Living World Kota Wisata Terkait Kebakaran pada 21 April 2025

Manajemen Living World Kota Wisata memberikan klarifikasi resmi mengenai insiden kebakaran yang terjadi pada Senin, 21 April 2025. General Manager Operasional Living World Kota Wisata, Budi Santoso, menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek pada instalasi listrik yang terjadi di lantai 3 mal pada pukul 15.24 WIB. Kejadian ini sempat menghentikan sementara operasional mal dan memicu kepanikan di kalangan pengunjung dan karyawan. Namun, berkat penanganan cepat dan tepat, situasi dapat segera diatasi.

Budi Santoso menegaskan bahwa pihak manajemen bersama instansi terkait segera bertindak sigap untuk menangani situasi tersebut. Setelah mendapatkan laporan, tim keamanan mal langsung melakukan evakuasi yang terorganisir dengan baik, memastikan seluruh pengunjung dan karyawan keluar dengan aman. Proses evakuasi berjalan lancar tanpa ada korban jiwa atau luka-luka. Berkat kerja sama yang baik antara pihak mal, petugas pemadam kebakaran, dan instansi terkait, kebakaran dapat dikendalikan dan situasi terkendali pada pukul 19.30 WIB pada hari yang sama.

Pada keesokan harinya, Selasa, 22 April 2025, pukul 10.00 WIB, Living World Kota Wisata kembali beroperasi normal. Semua area mal telah melalui pengecekan menyeluruh untuk memastikan tidak ada kerusakan lebih lanjut dan untuk memastikan bahwa standar keselamatan dan keamanan tetap terjaga. Pengecekan ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur keamanan internal untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Budi juga menekankan bahwa manajemen Living World Kota Wisata berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh pengunjung, tenant, serta karyawan. Langkah-langkah perbaikan telah dilakukan, termasuk memperbarui sistem pemantauan dan prosedur keselamatan yang berlaku, untuk menjaga kepercayaan dan kenyamanan para pengunjung serta menjaga reputasi pusat perbelanjaan ini sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk berbelanja.

9 Kota Eropa yang Paling Nyaman untuk Berjalan Kaki Menurut Warga Lokal

Menjelajahi kota dengan berjalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan dan lingkungan, tetapi juga memberi kesempatan untuk merasakan suasana kota secara langsung. Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan daftar kota di Eropa yang dianggap paling nyaman untuk pejalan kaki menurut penduduk setempat. Survei ini memberikan penilaian berdasarkan walking score, yang menunjukkan seberapa mudah dan nyaman warga untuk bergerak di sekitar kota hanya dengan berjalan kaki.

Brighton, kota pantai di Inggris, menempati posisi pertama sebagai kota paling nyaman untuk berjalan kaki di Eropa. Meskipun kota ini berbukit, 88 persen penduduknya menganggap Brighton sangat ramah bagi pejalan kaki. Tempat-tempat terkenal seperti Brighton Palace Pier dan Royal Pavilion bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki beberapa menit. Bilbao, di Spanyol, meraih posisi kedua dengan tingkat kenyamanan 86 persen dari warganya. Kota ini dikenal dengan trotoar luas dan tata kota yang tertata rapi, menjadikannya tempat yang sangat bersahabat untuk berjalan kaki. Edinburgh, ibu kota Skotlandia, berada di posisi ketiga dengan 85 persen warga menyatakan bahwa kota ini nyaman untuk pejalan kaki. Arsitektur menawan dan jalanan yang menarik di sekitar kastil serta taman-taman kota menjadi daya tarik utama bagi pejalan kaki.

Selain ketiga kota tersebut, ada beberapa kota lain yang juga masuk dalam daftar ini, seperti Cardiff, Paris, Oslo, Stockholm, London, dan Lyon. Kota-kota ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan budaya, tetapi juga memberi pengalaman menyenangkan bagi mereka yang ingin menjelajahi kota dengan berjalan kaki. Dengan walking score yang tinggi, kota-kota ini layak menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menikmati kota secara lebih dekat dan otentik.

Keindahan Tersembunyi di Kaki Tebing: Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu

Berlibur ke tempat wisata bernuansa alam menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin menyegarkan pikiran dari rutinitas harian. Hanya dengan mendengarkan suara gemericik air dan merasakan sejuknya angin alami, tubuh dan pikiran bisa kembali rileks, mengurangi stres, dan menemukan ketenangan. Salah satu destinasi alam yang tengah menjadi sorotan adalah Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu yang terletak di Desa Tampa Batu, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una. Tempat ini menawarkan panorama hijau nan asri dengan udara yang begitu sejuk dan menyegarkan.

Keunikan tempat ini terletak pada tebing tinggi yang megah dengan aliran sungai jernih di bawahnya. Air sungai yang mengalir di antara bebatuan cadas menjadi daya tarik tersendiri, membuat siapa pun yang datang merasa betah untuk berlama-lama. Tak heran, lokasi ini kini menjadi viral di kalangan wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Salah seorang pengunjung, Buang Lakoro, mengungkapkan bahwa keindahan alami di tempat ini menjadi alasan mengapa banyak orang datang. Ia pun berharap para wisatawan dapat menjaga kebersihan lingkungan agar pesona alamnya tetap terjaga. Meski ada aktivitas perusahaan di sekitar area, hal tersebut tidak mengurangi keelokan alam yang ditawarkan.

Untuk menuju ke destinasi ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan akses yang cukup mudah. Wisata Alam Air Tawar Cadas Tampa Batu sangat cocok sebagai tujuan liburan bersama keluarga maupun teman.

Pesona Pulau Samosir: Keindahan Alam dan Budaya yang Memikat

Pulau Samosir adalah permata tersembunyi yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatra Utara. Keunikannya terletak pada fakta bahwa di dalam pulau ini terdapat dua danau, yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Itulah mengapa Samosir sering disebut sebagai “danau di atas danau.” Luasnya hampir setara dengan Jakarta, namun suasana yang terasa jauh berbeda: bukit hijau yang menyejukkan, air danau yang tenang, serta kehidupan desa yang damai dan penuh kebersamaan.

Sebagian besar penduduk Samosir adalah suku Batak Toba, yang sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Mereka hidup dengan semboyan “sa tahi sa oloan” yang berarti “satu hati satu pikiran.” Masyarakat di sini saling mendukung dalam suka dan duka, menjadikan kehidupan sehari-hari penuh kehangatan. Bagi yang ingin menikmati budaya lokal, ada banyak desa wisata yang dapat dikunjungi, seperti Tomok, Tuktuk, Ambarita, dan Simanindo, di mana pengunjung bisa melihat rumah adat, mencicipi makanan lokal, atau menikmati pemandangan sambil ngopi.

Pulau Samosir sendiri terbentuk akibat letusan gunung raksasa sekitar 74.000 tahun yang lalu, yang menciptakan kaldera besar yang sekarang menjadi Danau Toba. Suhu di Samosir cukup sejuk, dengan kisaran antara 17 hingga 29 derajat Celcius, menjadikannya tempat yang nyaman untuk berlibur. Untuk mencapai pulau ini, wisatawan bisa terbang ke bandara Silangit atau Kualanamu, lalu melanjutkan perjalanan darat dan menyebrang menggunakan kapal tradisional yang membawa ke desa-desa di sekitar Danau Toba.

Samosir adalah tempat yang sempurna bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kota. Alamnya yang menawan, penduduknya yang ramah, serta kekayaan budaya yang kental membuat pulau ini selalu meninggalkan kesan yang mendalam.

Batu Caves: Pesona Spiritual dan Warna-warni di Jantung Malaysia

Batu Caves merupakan destinasi yang memadukan keajaiban alam dan nilai spiritual, terletak di kawasan Gombak, Selangor, Malaysia. Kompleks gua batu kapur ini telah menjadi tempat peribadatan penting umat Hindu sekaligus magnet bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dengan dinding-dinding gua yang menjulang dan ruangan luas di dalamnya, tempat ini menghadirkan suasana yang memukau. Di balik keheningan gua, berdirilah Kuil Sri Subramaniar Swamy yang didedikasikan untuk Dewa Murugan, pusat kegiatan keagamaan utama di lokasi ini.

Ikon paling mencolok dari Batu Caves adalah patung emas raksasa Dewa Murugan yang berdiri megah di pintu masuk. Dengan ketinggian mencapai lebih dari 40 meter, patung ini menjadi daya tarik utama yang memikat para pengunjung untuk berswafoto atau sekadar mengaguminya. Untuk mencapai kuil utama, pengunjung harus menaiki 272 anak tangga yang dicat warna-warni, menjadikan tangga tersebut salah satu spot paling fotogenik dan ikonik di Malaysia.

Pada momen tertentu, suasana religius di Batu Caves terasa sangat kuat, terutama saat perayaan Thaipusam berlangsung. Ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam semangat doa dan pengabdian. Di sisi lain, monyet liar yang bebas berkeliaran di sekitar tangga dan gua juga menambah warna dalam pengalaman berkunjung ke sini. Dengan perpaduan budaya, alam, dan spiritualitas, Batu Caves menjadi simbol keberagaman dan daya tarik tak terlupakan bagi siapa saja yang datang.