Tag Archives: Ekonomi Kreatif

https://icecassino.net

Libur Lebaran Jadi Waktu Tepat Promosikan Produk Lokal

Momentum libur Lebaran menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang, Endah Nursiskawati, menegaskan pentingnya memanfaatkan momen ini guna meningkatkan pemasaran produk asli daerah.

Menurut Endah, berbagai produk lokal seperti makanan khas, pakaian, dan kerajinan tangan dapat dijual di toko-toko serta lokasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini sejalan dengan kebiasaan para wisatawan yang kerap membeli oleh-oleh khas daerah saat berkunjung ke tempat wisata selama libur Lebaran.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dari luar daerah yang datang ke Sampang, promosi produk lokal menjadi semakin relevan. Endah mengajak para pelaku usaha untuk lebih aktif memasarkan produk unggulan daerah guna meningkatkan daya tarik dan perekonomian lokal. Selain itu, pihaknya juga mendorong kerja sama antara pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata agar produk lokal semakin mudah ditemukan oleh wisatawan.

“Kami menekankan agar produk lokal Sampang jangan sampai terlewat untuk diperkenalkan secara maksimal selama libur Lebaran ini,” ujar Endah, Kamis (27/3/2025). Ia berharap upaya ini dapat membantu mengembangkan sektor ekonomi kreatif di daerah serta memberikan manfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang tepat, produk lokal Sampang diharapkan dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Lebaran 2025: Sinergi Pariwisata dan UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, berharap sektor pariwisata dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama momen libur Lebaran 2025. Dengan melibatkan UMKM di sekitar destinasi wisata, diharapkan perekonomian lokal semakin berkembang. Program yang dijalankan oleh Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) melalui InJourney Destination Management (IDM) memberikan dampak positif bagi lebih dari 2.500 UMKM serta melibatkan 150 seniman lokal selama periode liburan ini.

Kehadiran UMKM dan komunitas seni dalam industri pariwisata tidak hanya meningkatkan daya tarik destinasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat rantai ekosistem pariwisata serta menjaga nilai-nilai budaya dan keramahan khas Indonesia. Keterlibatan UMKM dan seniman dalam destinasi heritage seperti ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang kaya, memungkinkan wisatawan menikmati pertunjukan dengan suasana yang lebih autentik dan berkesan.

Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, mengungkapkan bahwa momen Lebaran tahun ini mengusung tema “Lebaran di Candi Kembali Fitri Sepenuh Hati”, dengan beragam kegiatan yang diadakan di Taman Wisata Candi. Di Prambanan, digelar Pasar Medang yang berkolaborasi dengan Jumbo, karakter animasi dari film petualangan produksi Indonesia. Sementara itu, pengunjung Kampung Bocah Pasar Medang dapat merasakan pengalaman budaya melalui Bhuvana Java, yang mengenalkan penanggalan Jawa serta pakaian tradisional yang dapat dikenakan untuk berfoto.

Di berbagai area wisata lainnya, pengunjung dapat belajar menulis aksara Jawa dengan bahan daur ulang, bermain permainan tradisional, hingga memberi makan hewan di loka satwa. Destinasi Keraton Ratu Boko menghadirkan permainan seperti egrang dan gangsing, dengan hiburan musik Srandul serta Gejog Lesung dari seniman setempat. Di Borobudur, tersedia Panggung Rakyat Borobudur dengan pertunjukan seni seperti tari Soreng, Dayakan, dan jathilan, serta aktivitas membuat kerajinan gerabah dan anyaman.

The Manohara Hotel Yogyakarta turut menghadirkan pengalaman kuliner dengan paket spesial “Rantangan Tradisi Manohara” dan Halal Bihalal. Kolaborasi ini melibatkan 2.500 UMKM, 1.500 seniman, serta 9.000 tenaga kerja lokal. Upaya ini merupakan langkah keberlanjutan untuk menjaga budaya, memperkuat ekosistem ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar serta generasi mendatang.

Mataram Siap Jadi Pusat Pariwisata dengan Pekan Raya Mataram dan Inovasi Baru

Dinas Pariwisata Kota Mataram terus berinovasi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke kota ini dengan menggelar berbagai acara pariwisata berskala nasional. Salah satu inisiatif penting adalah pemanfaatan bekas Bandara Selaparang di Rembiga yang kini menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif dan hiburan. Salah satu acara unggulan yang dihadirkan adalah Pekan Raya Mataram (PRM), yang bertujuan tidak hanya sebagai hiburan bagi masyarakat tetapi juga sebagai wadah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Acara ini melibatkan UMKM dari seluruh Indonesia, memungkinkan produk-produk unggulan Nusantara diperkenalkan ke masyarakat luas.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, DR. Cahya Samudra, berharap PRM dapat menjadi ikon baru dalam kalender pariwisata Mataram. Dengan lokasi strategis di pusat kota, bekas Bandara Selaparang memiliki potensi besar untuk dijadikan pusat kegiatan tahunan, mirip dengan Pekan Raya Jakarta. Selain itu, Dispar Kota Mataram juga telah menyiapkan kalender pariwisata 2025 dengan 15 acara berskala nasional, termasuk acara besar di Pantai Ampenan, untuk memperkenalkan destinasi wisata Kota Mataram.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan hingga mencapai 800 ribu orang pada tahun 2025. Dispar juga melakukan promosi secara masif melalui digital dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Mataram berharap bisa menjadi kota dengan kegiatan yang terus hidup, dari seni, budaya, hingga ekonomi kreatif, yang tentunya akan menguntungkan UMKM dan industri kreatif di kota ini.