Tag Archives: Rekomendasi

https://icecassino.net

Rute Menuju Pantai Carolina Padang dari Pusat Kota

Jika sedang mencari destinasi wisata pantai yang dekat dengan Kota Padang, Pantai Carolina bisa menjadi pilihan yang tepat. Terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah serta suasananya yang tenang, pantai ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga maupun teman-teman. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Pesona Pantai Carolina

Pantai Carolina menawarkan hamparan pasir putih yang lembut dengan air laut yang jernih. Deburan ombak yang tidak terlalu besar membuat pantai ini aman untuk berenang atau sekadar bermain air. Selain itu, pepohonan rindang di sekitar pantai memberikan suasana yang sejuk dan nyaman bagi wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati panorama alam.

Tak hanya sekadar menikmati pemandangan, di sini juga tersedia berbagai aktivitas menarik seperti naik perahu, snorkeling, hingga berburu kuliner khas Sumatera Barat yang dijual di sekitar area pantai.

Rute Menuju Pantai Carolina dari Kota Padang

Pantai Carolina terletak di Jalan Padang – Painan, Bungus Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat. Lokasinya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Padang dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 35 menit perjalanan.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, berikut adalah rute yang bisa diikuti:

  1. Mulai perjalanan dari pusat Kota Padang, lalu ambil jalur melalui Jalan Bgd Aziz Chan sejauh sekitar 750 meter.
  2. Belok kiri ke Jalan Thamrin, lalu lanjutkan perjalanan hingga mencapai Jalan By Pass.
  3. Dari Jalan By Pass, ambil jalur kanan menuju Jalan Lintas Barat Sumatera, lalu belok kiri ke Jalan Raya Padang – Painan.
  4. Setelah melewati beberapa kilometer, cari jalur untuk putar balik dan belok kiri kembali ke Jalan Raya Padang – Painan.
  5. Teruskan perjalanan sekitar 100 meter, kemudian belok kiri dan lanjutkan perjalanan lurus hingga tiba di Pantai Carolina, yang berada di sebelah kiri jalan.

Rute ini cukup mudah diikuti dan akses jalannya juga relatif baik, sehingga perjalanan menuju pantai akan terasa nyaman. Jika ingin menghindari kemacetan, sebaiknya berangkat lebih pagi agar bisa menikmati suasana pantai yang masih sepi dan udara yang segar.

Tips Berkunjung ke Pantai Carolina

  • Datang di pagi atau sore hari untuk mendapatkan pengalaman terbaik, karena cuaca tidak terlalu terik dan pemandangan matahari terbenam di pantai ini sangat indah.
  • Gunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraan jika ingin perjalanan lebih fleksibel, karena transportasi umum menuju pantai ini masih terbatas.
  • Bawa bekal secukupnya, meskipun terdapat beberapa warung di sekitar pantai, tetapi membawa makanan dan minuman sendiri bisa menjadi pilihan lebih praktis.
  • Jangan lupa membawa pakaian ganti jika ingin berenang atau bermain air.
  • Jaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan agar keindahan Pantai Carolina tetap terjaga.

Pantai Carolina adalah tempat yang sempurna untuk menikmati liburan singkat tanpa harus bepergian jauh dari Kota Padang. Dengan akses yang mudah, pemandangan yang memukau, serta berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan, destinasi ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin melepas penat dan menikmati keindahan alam Sumatera Barat.

Tren Wisata 2025: 7 Destinasi Populer yang Wajib Diketahui

Setiap tahun, perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri perjalanan, seperti Airbnb dan Booking.com, memanfaatkan data dari survei, perilaku pengguna, dan pemesanan untuk memprediksi tren wisata yang akan mendominasi tahun depan. Prediksi tahunan ini memberikan gambaran menarik tentang destinasi baru dan alasan mengapa orang memilih untuk menjelajahi dunia.

Menurut Jenny Southan, CEO Globetrender, “Orang cenderung mengikuti tren.” Dunia yang semakin dinamis ini mendorong orang untuk mencari struktur dan panduan dalam perjalanan mereka. Tren ini, menurut Southan, bukan sekadar mode, tetapi cara untuk memahami interaksi manusia dengan dunia yang terus berubah.

Sementara itu, Jasmine Bina, CEO Concept Bureau, mengungkapkan bahwa tren perjalanan menggambarkan keinginan terdalam dari para pelancong. “Orang-orang kini lebih mencari pengalaman yang dapat memberikan transformasi dalam hidup mereka,” ujarnya. Seiring dengan pemulihan industri pariwisata pasca-pandemi, berbagai faktor eksternal, seperti ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, mempengaruhi arah perjalanan di tahun 2025. Meskipun begitu, Bina percaya bahwa banyak orang kini mencari cara untuk mencari kedamaian dan makna lebih dalam melalui perjalanan mereka.

Tren yang muncul pada tahun 2025 mencerminkan harapan akan pengalaman yang lebih mendalam dan penuh makna. Berikut adalah beberapa tren perjalanan yang diprediksi akan berkembang pesat:

1. Wisata Malam yang Memikat
Wisata malam atau noctourism kini semakin populer, dengan para pelancong yang tertarik menjelajahi destinasi di malam hari. Dari mengunjungi museum yang buka hingga larut malam hingga menikmati keindahan alam yang hanya bisa dilihat pada malam hari, seperti pantai yang bersinar dalam gelap berkat bioluminesensi atau fenomena aurora borealis. Lapland di Finlandia dan Kepulauan Lofoten di Norwegia diprediksi menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan cahaya utara yang menakjubkan.

2. Eskapisme untuk Merasakan Kedamaian
Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak pelancong yang mencari ketenangan. Konsep “calmcations” menjadi pilihan utama, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman liburan yang bebas dari gangguan digital dan kebisingan kota. Di Norwegia, perusahaan pelayaran Havila Voyages menawarkan perjalanan yang dirancang khusus untuk memberikan ketenangan, menjauhkan pelancong dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Resor-resor yang menawarkan kabin tanpa akses internet, seperti Unplugged di Inggris dan Finlandia, juga semakin diminati.

3. Kecerdasan Buatan dalam Perencanaan Perjalanan
Teknologi kecerdasan buatan (AI) akan memainkan peran besar dalam perencanaan perjalanan pada tahun 2025. Dengan bantuan AI generatif, pelancong dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efisien. Perusahaan seperti Byway, yang berfokus pada perjalanan lintas negara di Eropa, telah mengembangkan sistem AI untuk menyederhanakan perjalanan. Bahkan di hotel dan bandara, teknologi ini digunakan untuk meningkatkan pengalaman tamu dan efisiensi operasional.

4. Romansa Liburan yang Kembali Meningkat
Setelah berfokus pada hubungan virtual, Generasi Z kini mencari cara untuk bertemu orang baru secara langsung. Liburan akan menjadi kesempatan untuk bertemu dengan sesama pelancong, baik dalam kelompok maupun secara individu. Dengan peningkatan kelelahan digital, banyak yang beralih dari kencan online menuju romansa liburan yang lebih autentik.

5. Destinasi Tersembunyi yang Semakin Populer
Tempat-tempat wisata yang sudah terlalu ramai dengan pengunjung kini memberi ruang bagi destinasi yang lebih terpencil dan jarang dikunjungi. Kota-kota yang lebih kecil, seperti Milton Keynes di Inggris, menjadi alternatif untuk mereka yang ingin menghindari keramaian. Uzbekistan, Zanzibar, dan Madagaskar diprediksi akan menjadi tempat tujuan baru yang sedang naik daun.

6. Safari di Kawasan Sejuk
Perubahan iklim mempengaruhi pilihan destinasi wisata, dengan pelancong yang mulai mencari tempat-tempat yang lebih sejuk. Eropa Utara, khususnya Finlandia dan Norwegia, diperkirakan akan menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melarikan diri dari suhu panas yang meningkat di Eropa Selatan.

7. Wisata Nostalgia yang Menyentuh Hati
Tren wisata nostalgia semakin populer seiring dengan kebangkitan pariwisata yang terinspirasi oleh kenangan masa lalu. Penggemar musik, seperti tur dunia Taylor Swift, telah membawa dorongan bagi wisatawan untuk mencari pengalaman yang membangkitkan kenangan lama. Misalnya, kamp-kamp musim panas yang mengingatkan pada masa kecil, atau berkemah di lokasi-lokasi ikonik Eropa, akan semakin menarik perhatian di tahun 2025.

Semua tren ini menunjukkan bahwa perjalanan di masa depan akan lebih berfokus pada pengalaman mendalam, baik itu menjelajahi keindahan alam malam hari, mencari ketenangan dari dunia digital, atau menemukan makna dalam kenangan dan hubungan pribadi. Tahun 2025 tampaknya akan menjadi tahun di mana wisatawan berusaha untuk terhubung kembali dengan dunia, alam, dan diri mereka sendiri dengan cara yang lebih otentik dan bermakna.

Festival Sungai Musi 2025: Aisar Khaled Dapatkan Kehormatan Sebagai Tamu Spesial

Pemerintah Kota Palembang resmi menggelar Festival Sungai Musi 2025 pada 15 Februari 2025, sebagai langkah inovatif untuk memajukan sektor pariwisata di kota yang terkenal dengan keindahan Sungai Musi ini. Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu sorotan utama dalam festival ini adalah penampilan spektakuler dari Flaying Board Body Lighting yang akan dipertunjukkan di atas Sungai Musi. Perpaduan antara teknologi, cahaya, dan akrobatik ini akan menciptakan sebuah pengalaman visual yang memukau bagi seluruh pengunjung yang hadir. Tak hanya itu, festival ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan band lokal yang siap menghibur masyarakat Palembang.

Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini akan dipusatkan di Benteng Kuto Besak (BKB), sebuah lokasi yang sarat akan nilai sejarah dan keindahan alam. Dengan latar belakang sungai yang menakjubkan, festival ini akan memberikan suasana magis berkat permainan cahaya yang memikat. Keunikan acara ini akan membuat setiap penonton merasa seolah berada dalam dunia yang berbeda.

Penjabat Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, menyatakan bahwa Festival Sungai Musi 2025 bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata Sungai Musi yang luar biasa kepada masyarakat luas. “Kami berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang menarik lebih banyak wisatawan setiap tahunnya,” ujarnya. Cheka juga mengungkapkan harapannya agar festival ini menjadi magnet bagi sektor pariwisata, serta dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Sebagai tamu kehormatan, YouTuber asal Malaysia, Aisar Khaled, turut meramaikan festival ini. Aisar mengajak masyarakat Palembang untuk hadir dan menyaksikan langsung keindahan Flaying Board Body Lighting yang akan menghangatkan malam tersebut. “Ayo, warga Palembang! Mari kita bersama-sama menikmati pertunjukan luar biasa ini,” ajaknya.

Tak hanya menjadi acara hiburan, festival ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan komunitas lokal, dalam menyukseskan acara. Cheka berharap, dengan adanya kerjasama ini, festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi usaha kecil dan menengah di sektor pariwisata dan kuliner.

Festival Sungai Musi 2025 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi Kota Palembang untuk menjadikan Sungai Musi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Tetap Asyik Glamping Meski Cuaca Hujan dan Berangin, Simak Tipsnya!

Bulan Februari 2025 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga 17 Februari mendatang. Bagi yang sudah merencanakan aktivitas berkemah atau glamping bersama keluarga, cuaca yang tidak menentu, dengan angin kencang dan hujan lebat, bisa menjadi tantangan. Agar pengalaman glamping tetap menyenankan dan aman, simak beberapa tips penting berikut untuk mempersiapkan diri dengan tepat.

  1. Pilih Lokasi yang Aman dan Terlindungi Ketika cuaca sedang tidak bersahabat, hindari memilih lokasi yang rentan terhadap angin kencang atau banjir, seperti bukit, tebing, atau pantai. Pilihlah tempat yang lebih terlindungi dan jauh dari potensi bahaya, seperti daerah yang tidak terlalu tinggi dan tidak langsung terkena dampak angin atau hujan badai. Sebisa mungkin, pilih area yang dekat dengan bangunan atau perlindungan alami seperti pohon besar.
  2. Posisi Tenda yang Tepat Menentukan posisi tenda juga sangat penting. Hindari mendirikan tenda di atas bukit yang tinggi, karena angin bisa lebih kencang di daerah tersebut. Pilih tempat yang lebih rendah dan pastikan tenda menghadap ke arah yang terlindung dari angin. Pastikan juga dinding tenda yang terendah dan sempit menghadap angin untuk mengurangi risiko kerusakan akibat tiupan angin kencang.
  3. Periksa Kekuatan Tenda Sebelum memasang tenda, pastikan tenda glamping yang akan digunakan cukup kuat untuk menghadapi cuaca ekstrem. Periksa pasak tenda dan pastikan dipasang pada sudut sekitar 45 derajat untuk memastikan tenda tetap kokoh. Selain itu, lakukan pengecekan menyeluruh pada setiap sudut dan pastikan tidak ada kerusakan atau celah yang dapat menyebabkan kebocoran saat hujan deras.
  4. Jaga Bagian Tenda yang Longgar Pada tenda glamping, bagian yang longgar atau menggantung bisa menjadi lebih rentan robek akibat angin kencang. Pastikan semua pintu, jendela, dan bagian yang bisa tertiup angin tertutup rapat. Jika ada bagian penutup yang longgar, pastikan untuk menekannya dengan aman agar tidak terbawa angin.
  5. Cek Informasi Cuaca Secara Berkala Sebelum memutuskan untuk berangkat, selalu cek informasi cuaca dari sumber yang terpercaya. Jika cuaca diprediksi akan sangat ekstrem, lebih baik menunda rencana glamping dan memilih tanggal lain. Prioritaskan keselamatan dan kenyamanan keluarga Anda, daripada memaksakan diri untuk tetap berangkat dalam cuaca yang tidak aman.

Dengan persiapan yang matang dan perhatian terhadap cuaca, aktivitas glamping Anda tetap dapat berjalan lancar meskipun cuaca sedang tidak mendukung. Selalu utamakan keselamatan dan jangan ragu untuk menyesuaikan rencana jika cuaca terlalu berisiko.

Suriah Sambut Kembalinya Pariwisata Setelah Kejatuhan Rezim Assad

Setelah lebih dari satu dekade kehancuran yang disebabkan oleh Perang Saudara, industri pariwisata Suriah mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Perang yang dimulai pada 2011 dan menelan banyak korban jiwa tersebut, membuat sektor pariwisata negara ini hampir hilang, dengan angka kunjungan wisatawan yang sangat menurun. Namun, pasca-kejatuhan rezim Bashar Al Assad pada Desember 2024, sektor ini perlahan mulai pulih, seiring dengan kembalinya stabilitas di beberapa bagian negara.

Pada 8 Desember 2024, ibu kota Damaskus berhasil dikuasai oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS), menandai titik balik dalam sejarah Suriah. Kejatuhan rezim Assad memicu perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk pariwisata. Meski Assad melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya, harapan baru muncul di kalangan masyarakat yang melihat peluang untuk memulihkan negara yang pernah menjadi destinasi wisata terkenal ini.

Sebelum perang saudara, Suriah dikenal sebagai tujuan wisata yang kaya akan sejarah dan situs budaya. Kota-kota kuno seperti Palmyra, yang merupakan warisan Yunani-Romawi, dan Kastil Krak des Chevaliers dari era Tentara Salib, menjadi daya tarik utama. Selain itu, Damaskus, yang tercatat sebagai salah satu kota tertua yang masih dihuni, memiliki pesona tersendiri bagi para pelancong. Lanskap alam Suriah yang mempesona, termasuk kawasan pantai Mediterania, juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan kembali.

Meskipun masih dalam tahap pemulihan, industri pariwisata Suriah mulai mencatatkan angka positif. Ayoub Alsmadi, pendiri Syria Scope Travel, menyambut kembali turis pertama setelah pemberontakan, menyatakan keyakinannya bahwa sektor ini akan berkembang pesat pasca-kejatuhan rezim Assad. Hal ini dibuktikan dengan mulai adanya tur pertama yang dijadwalkan pada 2025 oleh perusahaan seperti Untamed Borders, yang berfokus pada tujuan wisata ekstrem.

Menurut James Wilcox, pendiri Untamed Borders, pariwisata dapat menjadi alat penting dalam proses pemulihan negara pasca-konflik. Selain mendatangkan pendapatan, sektor ini juga membawa harapan baru bagi masyarakat yang telah melalui banyak tahun penderitaan. Pada 2010, Suriah bahkan mencatatkan lebih dari 10 juta wisatawan, dan kini, meskipun menghadapi banyak tantangan, negara ini kembali menunjukkan potensi besar dalam menarik wisatawan internasional.

Kesuksesan Festival Musim Semi China di UNESCO, Turis Langsung Serbu Destinasi!

Setelah resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda, Festival Musim Semi China semakin menunjukkan pesonanya sebagai salah satu perayaan terbesar dan paling menarik di dunia. Keputusan UNESCO ini seolah menjadi pengakuan internasional terhadap kemegahan dan tradisi yang terkandung dalam perayaan Tahun Baru Imlek di China. Hal ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi masyarakat China, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Selama liburan Festival Musim Semi yang berlangsung selama delapan hari, tercatat lebih dari 14,36 juta perjalanan lintas batas di China, sebuah lonjakan signifikan sebesar 6,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Data Badan Administrasi Imigrasi Nasional China mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung internasional terus mengalami kenaikan yang luar biasa, menunjukkan minat besar terhadap keunikan budaya China yang dihadirkan pada festival ini.

Sebagai contoh, Trip.com mencatatkan peningkatan pemesanan wisata yang mencengangkan hingga 203%, sedangkan Qunar juga mencatatkan lonjakan 70% pada pemesanan penerbangan domestik dari wisatawan dengan paspor non-China. Peningkatan ini semakin menguatkan bahwa Festival Musim Semi tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh para wisatawan asing yang ingin merasakan kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh warna dan kebersamaan.

Xi’an, salah satu kota dengan kekayaan sejarah luar biasa, menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan internasional. Kota ini mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah perjalanan masuk dan keluar, mencapai 47.000 pergerakan, dengan lonjakan harian hingga 84%. Di sana, wisatawan dapat menikmati keindahan dekorasi lampion megah yang menghiasi kota serta pertunjukan seni yang memukau, menambah daya tarik wisata bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer Tahun Baru Imlek yang sesungguhnya.

Tidak hanya Xi’an, Provinsi Henan juga menjadi tujuan yang banyak dikunjungi, dengan kota-kota seperti Kaifeng, Zhengzhou, dan Luoyang menyaksikan lonjakan kunjungan wisatawan internasional yang tak kalah pesat. Zhengzhou, misalnya, mencatatkan kenaikan 132% pada pemesanan pariwisata dibandingkan tahun lalu, dengan pengunjung terbanyak berasal dari negara-negara seperti Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura, dan Thailand.

Bagi wisatawan internasional seperti Areanna Haz asal Ekuador, perayaan Festival Musim Semi di Shanghai menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ia mengungkapkan bahwa perayaan tersebut membantunya memahami budaya China secara lebih mendalam. “Melihat kota yang dipenuhi lentera merah, mencicipi makanan khas seperti pangsit dan nian’gao, serta menyaksikan kembang api yang meriah di Kuil Longhua memberikan pengalaman budaya yang sangat istimewa,” ujar Areanna.

Tak hanya turis, Festival Musim Semi juga menciptakan peluang bagi para wisatawan asing untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat China, dengan banyak yang memilih untuk menginap di rumah-rumah penduduk melalui platform pemesanan homestay seperti Tujia. Peningkatan permintaan homestay ini tercatat 3,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, dengan 51 kota baru menerima pemesanan homestay dari wisatawan asing untuk pertama kalinya.

Festival Musim Semi China kini bukan hanya menjadi simbol perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam budaya dan tradisi China. Dengan semakin banyaknya pengunjung dari seluruh dunia, perayaan ini semakin memperkenalkan kekayaan budaya China kepada dunia, menjadikannya salah satu festival terbesar yang patut dirayakan oleh seluruh umat manusia.

Wisata 2025: Fenomena Solo Traveler Laki-Laki dan Destinasi Alam Populer di Mata Turis

Memasuki tahun 2025, tren perjalanan mengalami pergeseran besar dengan penekanan pada pengalaman yang lebih santai, dekat dengan alam, serta berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Berbagai platform pemesanan perjalanan seperti Expedia, Omio, dan Vrbo mencatat bahwa wisatawan kini lebih memilih destinasi yang menawarkan ketenangan, keindahan alam, serta pengalaman yang lebih personal.

Apa saja tren wisata yang akan mendominasi di tahun 2025? Simak prediksi berikut!

1. Peningkatan Perjalanan Solo Pria

Salah satu tren menarik di tahun 2025 adalah meningkatnya jumlah pelancong solo, terutama dari kalangan pria. Berdasarkan data dari Omio, sebanyak 30% pria berencana bepergian sendiri, dibandingkan dengan 23% wanita. Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan dalam pola perjalanan, di mana semakin banyak pria yang memilih eksplorasi solo untuk menemukan jati diri, meningkatkan kemandirian, dan menikmati kebebasan tanpa batasan grup perjalanan.

Menariknya, pelancong solo pria juga cenderung mengalokasikan anggaran lebih besar untuk pengalaman mereka. Sekitar 28% di antaranya berencana menghabiskan lebih dari 2.400 Euro (Rp40,8 juta) dalam sekali perjalanan, menunjukkan bahwa mereka lebih fokus pada kenyamanan dan eksplorasi menyeluruh di destinasi pilihan mereka.

2. Destinasi Alternatif Semakin Diminati

Wisatawan kini mulai menghindari lokasi wisata yang terlalu ramai dan beralih ke destinasi alternatif yang menawarkan suasana lebih tenang. Expedia mencatat peningkatan pencarian untuk tempat-tempat yang berdekatan dengan kota wisata populer, tetapi memiliki daya tarik tersendiri.

Beberapa contoh destinasi alternatif yang mulai naik daun meliputi:

  • Reims sebagai alternatif Paris
  • Brescia untuk menggantikan Milan
  • Girona yang lebih tenang dibandingkan Barcelona

Tren ini memperlihatkan bahwa wisatawan semakin menghargai pengalaman eksklusif yang lebih otentik tanpa harus berdesakan dengan turis lain di tempat wisata utama.

3. Kebangkitan Restoran Hotel dengan Kuliner Eksklusif

Selain destinasi wisata, pengalaman kuliner juga menjadi faktor penting dalam tren perjalanan 2025. Hotels.com melaporkan bahwa wisatawan tidak hanya mencari penginapan yang nyaman, tetapi juga restoran hotel dengan standar tinggi.

Restoran yang dipimpin oleh koki berbintang Michelin serta menawarkan menu musiman menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini terbukti dari meningkatnya ulasan positif tentang pengalaman bersantap di restoran hotel, yang naik hingga 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

4. Fenomena Alam Jadi Daya Tarik Utama

Minat wisatawan terhadap keajaiban alam semakin meningkat. Berdasarkan data dari Vrbo, destinasi yang menawarkan pengalaman melihat fenomena alam unik seperti Northern Lights (Aurora Borealis), letusan gunung berapi, dan geyser menjadi incaran utama pelancong.

Dua pertiga wisatawan dari Inggris bahkan menegaskan bahwa mereka lebih memilih menginap di lokasi yang memberikan pemandangan langsung ke fenomena alam tersebut. Tren ini mencerminkan keinginan wisatawan untuk semakin terkoneksi dengan alam serta mencari pengalaman yang lebih otentik dan mengesankan.

5. Tren JOMO: Perjalanan untuk Relaksasi dan Menjauh dari Hiruk Pikuk

Berbeda dengan tren FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat orang berlomba-lomba mengunjungi tempat populer, konsep JOMO (Joy of Missing Out) kini semakin diminati. Perjalanan dengan konsep JOMO berfokus pada ketenangan, istirahat, dan menjauh dari kesibukan dunia digital.

Beberapa fasilitas penginapan yang paling dicari untuk perjalanan JOMO meliputi:
Taman yang tenang
Kolam renang pribadi
Teras dengan pemandangan alam yang menenangkan

Beberapa destinasi yang menjadi pilihan favorit untuk tren ini adalah Taman Nasional Laut Wadden di Denmark dan Reykjavík di Islandia yang menawarkan keindahan fenomena alam spektakuler serta lingkungan yang menenangkan.

Pariwisata 2025: Lebih Personal dan Berkelanjutan

Di Indonesia, tren wisata juga mengalami perubahan signifikan menuju pengalaman yang lebih personal, berbasis komunitas, serta berfokus pada keberlanjutan. Berdasarkan laporan Indonesia Tourism Outlook 2025, wisatawan kini lebih memilih destinasi yang menerapkan prinsip sustainability dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal.

Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah dampak pariwisata terhadap lingkungan. Dengan kontribusi 8% dari total emisi karbon global, industri pariwisata harus menemukan cara untuk menjadi lebih ramah lingkungan.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menggandeng Jejakin untuk mengembangkan Carbon Footprint Calculator. Alat ini digunakan untuk menghitung dan memonitor jejak karbon dari aktivitas wisata guna mendorong praktik perjalanan yang lebih bertanggung jawab.

Mendorong Pariwisata Berkelanjutan dengan Blue-Green-Circular Economy (BGCE)

Untuk menciptakan pariwisata yang lebih ramah lingkungan, pemerintah menerapkan konsep Blue-Green-Circular Economy (BGCE) yang mencakup tiga aspek utama:
🔹 Blue Economy – Menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi lingkungan di kawasan pesisir dan laut.
🔹 Green Economy – Menggabungkan aspek ekonomi dengan kepedulian terhadap lingkungan secara keseluruhan.
🔹 Circular Economy – Mendorong pemanfaatan kembali sumber daya untuk mengurangi limbah dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Meskipun kesadaran tentang pariwisata berkelanjutan mulai meningkat, pemahaman konsep ini masih perlu lebih ditekankan, terutama di kalangan pelaku industri wisata. Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menekankan bahwa pariwisata adalah industri yang mengandalkan alam dan budaya lokal, sehingga keberlanjutan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaannya.

“Destinasi wisata adalah anugerah yang diberikan. Tugas kita adalah mengelolanya dengan bijak agar tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” ujar Agustini dalam Seminar Indonesia Tourism Outlook 2025.

Kesimpulan: Tren Wisata 2025 Lebih Santai dan Bertanggung Jawab

Tren wisata di tahun 2025 menunjukkan pergeseran besar dari sekadar perjalanan eksploratif menjadi pengalaman yang lebih personal dan bermakna. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang memprioritaskan relaksasi, koneksi dengan alam, serta keberlanjutan lingkungan, industri pariwisata dituntut untuk beradaptasi dan menghadirkan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dari peningkatan wisata solo pria, destinasi alternatif, hingga kebangkitan restoran hotel dan fenomena alam, tahun 2025 akan menjadi era perjalanan yang lebih beragam dan bertanggung jawab.

Jadi, destinasi mana yang sudah masuk dalam daftar perjalanan Anda tahun depan? 🚀🌿

Turyapada Tower Bali Hadirkan Event Menarik dengan Musik dan Seni

Turyapada Tower yang terletak di Buleleng, Bali, bukan sekadar menara komunikasi biasa. Destinasi ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, menghadirkan beragam acara menarik yang mampu memikat wisatawan. Berada di ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut, tempat ini menawarkan pengalaman unik dengan suasana pegunungan yang sejuk serta pemandangan menakjubkan.

Agenda Menarik di Turyapada Tower

Berbagai acara digelar di Turyapada Tower setiap minggunya, menjadikannya tempat yang cocok bagi pecinta seni dan budaya. Salah satu acara unggulan yang selalu dinantikan adalah Pesta Musik Sunset, yang berlangsung setiap Sabtu pukul 16.00 – 20.00 WITA. Dalam acara ini, para musisi lokal akan menghibur pengunjung dengan alunan musik yang merdu, ditemani panorama matahari terbenam yang mempesona.

Bagi yang lebih tertarik dengan seni rupa, Pameran Kesenian II dapat menjadi pilihan. Acara ini berlangsung Rabu hingga Minggu pukul 19.00 – 23.00 AWITA, menghadirkan berbagai karya seniman Bali, mulai dari lukisan, patung, hingga instalasi seni yang sarat makna budaya.

Tak hanya itu, pengunjung yang ingin menambah wawasan dapat mengikuti Seminar Teknologi dan Budaya, yang digelar setiap Senin hingga Rabu pukul 11.00 – 15.00 WITA. Dalam seminar ini, berbagai pakar akan membahas perkembangan budaya Bali serta penerapan teknologi modern dalam melestarikannya.

Cara Reservasi Tiket

Karena jumlah pengunjung dibatasi, reservasi tiket wajib dilakukan secara online melalui situs resmi turyapada.baliprov.go.id. Tiket hanya tersedia untuk kunjungan hari Sabtu dan Minggu, dengan kapasitas maksimal 60 orang per hari.

Untuk memastikan mendapatkan tempat, disarankan memesan tiket jauh-jauh hari. Setelah pemesanan berhasil, pengunjung akan menerima e-ticket dengan kode QR, yang harus ditunjukkan saat memasuki area tower.

Tips Berkunjung ke Turyapada Tower

Mengunjungi Turyapada Tower tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kunjungan lebih nyaman:

  1. Gunakan pakaian hangat – Suhu di area ini cukup dingin, terutama pada sore dan malam hari, sehingga disarankan mengenakan jaket atau pakaian tebal.
  2. Kenakan alas kaki yang nyaman – Jika berencana mengeksplorasi skywalk, pastikan menggunakan sepatu atau sandal yang nyaman agar lebih leluasa bergerak.
  3. Perhatikan aturan usia – Demi alasan keamanan, anak-anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan memasuki area tower.
  4. Pertimbangkan kondisi kesehatan – Bagi yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, sebaiknya mempertimbangkan kondisi sebelum berkunjung, mengingat angin di ketinggian cukup kencang.

Dengan berbagai acara menarik dan pemandangan alam yang spektakuler, Turyapada Tower menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menikmati sisi lain Bali yang kaya akan budaya.

Whoosh Tambah Layanan! 62 Perjalanan per Hari, Berangkat Tiap 30 Menit

Jakarta, Indonesia – PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) resmi meningkatkan frekuensi perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh menjadi 62 perjalanan per hari mulai 1 Februari 2025. Sebelumnya, layanan ini hanya beroperasi dengan 48 perjalanan per hari.

Penyesuaian ini juga berdampak pada jadwal keberangkatan KA Feeder yang melayani rute Bandung-Padalarang PP, guna memastikan konektivitas yang lebih optimal bagi para pengguna layanan.

“Kami mengimbau seluruh penumpang untuk memperhatikan jadwal terbaru Whoosh yang mulai berlaku per 1 Februari agar perjalanan mereka tetap lancar,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangan resminya pada Minggu (2/2/2025).

Jadwal Baru Whoosh Jakarta-Bandung

Dengan adanya penyesuaian ini, perjalanan Whoosh rute Jakarta–Bandung PP kini tersedia setiap 30 menit sekali, sementara untuk rute Jakarta/Bandung–Karawang PP beroperasi dengan interval setiap satu jam sekali.

Adapun rincian jadwal perjalanan berdasarkan stasiun keberangkatan adalah sebagai berikut:
Keberangkatan pertama dari Stasiun Halim: 06.25 WIB
Keberangkatan terakhir dari Stasiun Halim: 21.25 WIB
Keberangkatan pertama dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 06.05 WIB
Keberangkatan terakhir dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 21.05 WIB

Khusus untuk hari Minggu, terdapat sedikit perbedaan jadwal:
Keberangkatan pertama dari Stasiun Halim: 08.00 WIB
Keberangkatan pertama dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 07.35 WIB

Menurut Eva, perubahan jadwal ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak pilihan perjalanan yang fleksibel, baik bagi masyarakat yang bepergian di pagi hari maupun di malam hari. KCIC ingin memastikan bahwa layanan Whoosh tetap menjadi pilihan transportasi yang cepat, aman, dan nyaman.

Imbauan Bagi Penumpang Whoosh

Agar perjalanan berjalan lancar, KCIC mengimbau seluruh penumpang untuk:
📌 Hadir di stasiun setidaknya 30 menit sebelum keberangkatan guna menghindari keterlambatan saat proses boarding.
📌 Gate keberangkatan akan ditutup 5 menit sebelum jadwal perjalanan, sehingga penumpang diminta untuk memastikan kehadiran tepat waktu.
📌 Mengecek jadwal tiket sebelum perjalanan agar tidak terjadi kesalahan dalam keberangkatan.
📌 Memanfaatkan layanan KA Feeder sebagai transportasi penghubung guna mendukung kelancaran perjalanan.

Dengan adanya peningkatan jumlah perjalanan dan penyesuaian jadwal, layanan Whoosh semakin memudahkan masyarakat dalam memilih waktu perjalanan sesuai kebutuhan.

Apakah kamu sudah siap menikmati perjalanan lebih fleksibel dengan Whoosh? Jangan lupa perhatikan jadwal terbarunya! 🚄✨

Serunya Seharian di Enchanting Valley, Banyak Aktivitas Seru!

Di kawasan Puncak Bogor yang sejuk, sebuah destinasi wisata terbaru dari Taman Safari Group Indonesia, Enchanting Valley, telah resmi dibuka untuk umum. Lokasi ini menawarkan suasana yang sejuk dan alami, serupa dengan Taman Safari Bogor, dengan pemandangan indah yang didominasi oleh pohon pinus yang menjulang tinggi. Begitu memasuki area ini, wisatawan akan disambut oleh bangunan berbentuk segitiga yang mengesankan, serta area pepohonan dan jembatan cantik yang melintasi sungai.

Pada Sabtu, 25 Januari 2025, Kompas.com berkesempatan untuk menjelajahi Enchanting Valley menggunakan tiket premium. Pengunjung bisa memilih berbagai jenis tiket, dengan harga tiket reguler berkisar antara Rp 95.000 hingga Rp 110.000 per orang. Namun, pengunjung dengan tiket reguler tidak mendapatkan fasilitas akses bebas untuk menaiki buggy car yang disediakan di tempat ini. Fasilitas mobil antar-jemput ini sangat diperlukan, terutama bagi pengunjung yang membawa anak-anak atau orang lanjut usia, mengingat luasnya area Enchanting Valley yang mencapai 18 hektar.

Tree Top Trail: Pemandangan Indah dari Ketinggian

Salah satu daya tarik utama di Enchanting Valley adalah Tree Top Trail, sebuah jembatan yang menghubungkan air terjun dengan playground. Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Gede Pangrango yang memukau, terutama saat cuaca cerah. Spot ini tidak hanya ideal untuk menikmati alam, tetapi juga menjadi tempat yang sempurna untuk berfoto dengan latar belakang pegunungan yang indah.

Interaksi Menyenangkan dengan Satwa

Pengunjung yang gemar berinteraksi dengan satwa juga akan merasa puas di Enchanting Valley. Meskipun jumlah satwa yang ada tidak sebanyak di Taman Safari Bogor, pengunjung tetap dapat menikmati kehadiran berbagai jenis satwa seperti ular, burung, kelinci, binturong, dan kuda. Area khusus bernama Lila’s Magical Show memungkinkan pengunjung untuk berfoto atau berinteraksi dengan satwa-satwa tersebut di tempat yang aman. Selain itu, ada juga pertunjukan Animal Edushow yang berlangsung setiap hari, dengan jadwal tertentu pada hari kerja dan akhir pekan.

Teater Musikal “Lila Stage” yang Menakjubkan

Salah satu atraksi utama di Enchanting Valley adalah teater musikal berkelas internasional, Lila Stage. Pertunjukan ini, yang dimulai pada pukul 11.30 WIB, menawarkan cerita yang menyentuh dan akting luar biasa dari para pemainnya. Penonton dibawa memasuki dunia Lila, seorang gadis yang memiliki kecintaan terhadap satwa dan berjuang melindungi mereka dari bahaya pemburu. Dengan alur cerita yang emosional dan lagu-lagu yang menggugah, Lila Stage menjadi pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Meskipun dokumentasi foto dan video terbatas selama pertunjukan, pengunjung bisa mengabadikan momen bersama para pemeran setelahnya.

Super Wheels: Wahana Seru untuk Berkeliling

Tak kalah menarik, wahana Super Wheels menjadi favorit pengunjung. Wahana ini menawarkan pengalaman berkendara menggunakan mobil listrik yang dapat membawa dua orang sekaligus. Pengunjung bisa menikmati perjalanan menyusuri jalur sepanjang 1,5 kilometer, sambil menikmati angin segar dan pemandangan alam yang indah. Selama perjalanan, pengunjung juga bisa berhenti di beberapa spot menarik untuk berfoto, menjadikan wahana ini sebagai salah satu pengalaman tak terlupakan di Enchanting Valley.

Dengan berbagai fasilitas dan wahana yang ditawarkan, Enchanting Valley by Taman Safari semakin memperkaya pilihan destinasi wisata di Puncak Bogor. Tidak hanya cocok untuk keluarga, tetapi juga bagi mereka yang mencari petualangan alam yang menyegarkan.