Tag Archives: Cerita Perjalanan

https://icecassino.net

Ramadhan di Dunia: Tradisi Menarik yang Penuhi Makna dan Hiburan

Ramadhan, bulan yang penuh berkah, selalu dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan suci ini tidak hanya menjadi waktu untuk berpuasa, tetapi juga sebagai momen refleksi diri, peningkatan spiritualitas, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama. Meski puasa adalah kewajiban utama, namun setiap negara memiliki cara unik untuk menyambut dan merayakan Ramadhan. Berikut adalah beberapa tradisi menarik yang dilakukan di berbagai belahan dunia, yang mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan nilai-nilai agama.

  1. Maroko: Nafar, Penyiar Sahur
    Di Maroko, tradisi sahur memiliki ciri khas tersendiri melalui peran seorang nafar. Nafar adalah seseorang yang berjalan mengelilingi kota sambil mengumandangkan melodi sebagai penanda waktu sahur. Penampilan nafar yang mengenakan pakaian tradisional seperti gandora, sandal, dan topi menambah keunikan tradisi ini. Sejak abad ketujuh, tradisi ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Maroko, yang percaya bahwa nafar adalah pengingat waktu sahur yang telah diwariskan secara turun-temurun.
  2. Irak: Permainan Mhebibes
    Ramadhan di Irak diwarnai dengan permainan tradisional bernama Mhebibes. Dua kelompok besar saling berkompetisi dalam menebak siapa yang menyembunyikan cincin di antara anggota kelompok lawan. Permainan ini tidak hanya menjadi hiburan seru, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan kebersamaan di antara masyarakat, menghilangkan kebosanan dan menjaga semangat Ramadhan tetap hidup.
  3. Pakistan: Chaand Raat, Malam Menyambut Lebaran
    Di Pakistan, perayaan Chaand Raat menjadi momen yang ditunggu-tunggu menjelang Idul Fitri. Ketika hilal mulai terlihat sebagai tanda berakhirnya Ramadhan, para wanita bergegas menuju pasar untuk membeli gelang warna-warni dan menghias tubuh mereka dengan henna. Pasar pun dipenuhi dengan suasana riang, dengan toko-toko yang tetap buka hingga dini hari, menciptakan suasana penuh kegembiraan saat menyambut Lebaran.
  4. Roma, Italia: Lagu Tradisional Ramadhan
    Di Roma, umat Muslim keturunan Kekaisaran Ottoman menghidupkan tradisi dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional untuk mengumumkan dimulainya dan berakhirnya puasa. Dengan menggunakan drum khas yang terbuat dari kulit domba atau kambing, mereka menyebarkan semangat Ramadhan. Beberapa kali, mereka juga diundang ke rumah-rumah untuk memeriahkan suasana berbuka puasa dengan lagu-lagu penuh makna.
  5. Indonesia: Padusan
    Di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat tradisi Padusan yang cukup populer. Tradisi ini melibatkan masyarakat yang melakukan mandi di mata air sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan puasa. Keunikan tradisi ini berkaitan dengan ajaran Wali Songo yang memperkenalkan Padusan sebagai bagian dari proses penyucian jiwa dan raga, serta untuk menyambut datangnya Ramadhan dengan hati yang bersih.
  6. India: Seheriwalas di Old Delhi
    Di Old Delhi, India, tradisi Seheriwalas masih dijaga. Setiap pagi sebelum sahur, sekelompok orang berjalan menyusuri jalanan kota, memanggil nama Allah dan Nabi untuk membangunkan umat Muslim yang akan sahur. Dengan tongkat yang mereka ketuk-ketukkan di pintu rumah, tradisi ini mengingatkan umat Muslim tentang pentingnya sahur dan menghidupkan suasana pagi yang penuh berkah. Meskipun kini semakin jarang, tradisi ini tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang hidup di masyarakat.
  7. Turki: Genderang Sahur
    Di Turki, tradisi membangunkan warga untuk sahur dilakukan dengan memukul genderang. Para penabuh drum, yang mengenakan pakaian tradisional Ottoman, berjalan keliling kota untuk membangunkan umat Muslim. Genderang sahur sudah ada sejak era Kesultanan Ottoman dan tetap bertahan hingga kini sebagai tradisi yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Turki saat Ramadhan.

Setiap negara memiliki cara unik untuk merayakan bulan penuh berkah ini. Meskipun cara-cara yang dilakukan berbeda-beda, inti dari setiap tradisi adalah untuk memperkuat ikatan sosial, mempererat hubungan sesama umat Muslim, serta menjaga semangat Ramadhan dengan suka cita dan rasa syukur. Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya, tetapi juga mencerminkan betapa pentingnya bulan suci Ramadhan dalam kehidupan umat Muslim di seluruh dunia.

Pemda Diminta Maksimalkan Pengembangan Wisata untuk Dorong Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Dalam acara retret yang dihadiri para kepala daerah di kompleks Akademi Militer Magelang, ia menyoroti potensi besar pariwisata dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

“Salah satu contohnya adalah kawasan wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,” ujar Airlangga, dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, keberadaan Candi Borobudur tidak hanya menjadi daya tarik wisata utama di Indonesia, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi di sekitarnya. Peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke kawasan tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta industri kerajinan lokal dan wisata desa.

Namun, untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor pariwisata, pemerintah daerah perlu melakukan berbagai langkah strategis, termasuk peningkatan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

“Transportasi publik harus ditingkatkan agar akses ke destinasi wisata lebih mudah dan terjangkau. Selain itu, perlu diversifikasi produk wisata untuk meningkatkan daya tarik dan mendorong wisatawan membelanjakan lebih banyak uang selama berkunjung. Kualitas destinasi juga harus terus diperbaiki agar pengalaman wisatawan semakin baik,” jelas Airlangga.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Kemudahan akses, perbaikan fasilitas, dan promosi yang lebih luas diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Selain sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, Borobudur juga bisa dikembangkan sebagai wisata religi. ASEAN sendiri memiliki banyak negara dengan populasi penganut Buddha dan Hindu yang cukup besar, seperti Thailand, Vietnam, dan Laos. Ini adalah peluang yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

Dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi. Airlangga berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata di wilayahnya, sehingga manfaat ekonominya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Kerusuhan di Bali: Turis Ngamuk Hancurkan Toko Setelah Ponsel Hilang

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bali, yang melibatkan seorang turis asal Irlandia berusia 21 tahun, yang berinisial AMAAS. Kejadian ini berlangsung di Jalan Gunung Salak Utara, Desa Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, pada Minggu, 23 Februari 2025. AMAAS terlibat dalam tindakan perusakan yang cukup serius di sebuah toko milik Ni Putu Mariani (43), setelah berusaha melacak keberadaan ponselnya yang hilang dengan menggunakan aplikasi Google Maps.

Peristiwa tersebut berawal ketika AMAAS datang ke rumah toko milik Mariani sekitar pukul 11.30 Wita. Dengan panik, AMAAS menunjukkan hasil pencarian Google Maps yang menunjukkan bahwa ponselnya terakhir kali berada di sekitar lokasi tersebut. Sayangnya, koordinat yang ditunjukkan oleh Google Maps ternyata tidak tepat. Mariani, yang mengetahui lokasi yang dimaksud, memberikan arahan kepada turis tersebut untuk melanjutkan pencarian lebih jauh ke arah utara.

Setelah memberikan petunjuk, Mariani pun kembali masuk ke dalam rumahnya. Namun, tak lama setelah itu, suara keras benda pecah terdengar sebanyak empat kali, menandakan adanya sesuatu yang rusak. Merasa curiga, Mariani segera meminta kerabatnya untuk memeriksa kondisi sekitar rumah. Ketika keluar, ia terkejut mendapati pintu kaca toko ruko yang disewakan tersebut telah pecah akibat dihancurkan oleh AMAAS menggunakan kayu.

Saksi-saksi di sekitar lokasi segera berinisiatif untuk mengamankan turis tersebut dan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Tak lama, petugas dari Polsek Kuta Utara tiba di tempat kejadian dan langsung mengamankan AMAAS. Ia dibawa ke kantor polisi untuk proses hukum lebih lanjut. Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif dari aksi perusakan tersebut.

Pihak berwajib juga menekankan bahwa kejadian ini menunjukkan bagaimana ketidaktepatan informasi lokasi yang diberikan oleh aplikasi digital dapat memicu tindakan yang tidak terkendali. Meskipun perusakan ini tampaknya dipicu oleh kesalahan dalam pelacakan lokasi, hal tersebut tidak membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh turis asing tersebut. Proses hukum akan dilanjutkan untuk menindaklanjuti peristiwa yang cukup mengejutkan ini.

Mau ke Gunung Artapela? Simak Rute Terbaik dari Bandung

Gunung Artapela menjadi salah satu pilihan menarik bagi para pendaki, terutama bagi pemula yang ingin merasakan pengalaman mendaki dengan jalur yang relatif mudah dan datar. Berlokasi tidak jauh dari Kota Bandung, gunung ini juga bisa menjadi tempat wisata alam yang menawarkan ketenangan serta udara segar, cocok untuk melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.

Jika kamu mencari destinasi yang tidak terlalu jauh untuk sekadar refreshing, Gunung Artapela bisa menjadi alternatif yang tepat. Dengan panorama alam yang indah dan jalur pendakian yang tidak terlalu sulit, tempat ini bisa menjadi pengalaman mendaki yang menyenangkan bagi siapa saja.

Rute Menuju Gunung Artapela dari Kota Bandung

Gunung Artapela terletak di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 39,9 kilometer dari pusat Kota Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 43 menit menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk mencapai lokasi ini, kamu bisa mengikuti rute berikut:

  1. Mulai perjalanan dari pusat Kota Bandung dan arahkan kendaraan menuju Jalan Gudang Selatan.
  2. Lanjutkan ke Jalan A. Yani, kemudian belok kanan ke Jalan Laswi.
  3. Teruskan perjalanan ke Jalan Pelajar Pejuang 45, lalu ikuti jalan menuju Jalan Terusan Buah Batu.
  4. Setelah itu, lewati Jalan Raya Bojongsoang, kemudian ambil jalur menuju Jalan Jaksa Naranata.
  5. Lanjutkan ke Jalan Siliwangi, lalu teruskan perjalanan melalui jalur Bojongsoang – Simpangmunjul.
  6. Setelah sampai di Jalan Raya Pacet, belok kanan untuk memasuki kawasan Ciparay Lembur Awi.
  7. Ikuti jalan dengan beberapa belokan ke kanan dan kiri sesuai petunjuk arah hingga akhirnya tiba di Desa Sukapura, yang merupakan titik awal pendakian Gunung Artapela.

Dengan akses yang cukup mudah dan jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrem, Gunung Artapela bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam tanpa harus menghadapi jalur pendakian yang terlalu berat. Apakah kamu tertarik untuk menjelajahinya?

Rute Menuju Pantai Carolina Padang dari Pusat Kota

Jika sedang mencari destinasi wisata pantai yang dekat dengan Kota Padang, Pantai Carolina bisa menjadi pilihan yang tepat. Terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah serta suasananya yang tenang, pantai ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga maupun teman-teman. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Pesona Pantai Carolina

Pantai Carolina menawarkan hamparan pasir putih yang lembut dengan air laut yang jernih. Deburan ombak yang tidak terlalu besar membuat pantai ini aman untuk berenang atau sekadar bermain air. Selain itu, pepohonan rindang di sekitar pantai memberikan suasana yang sejuk dan nyaman bagi wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati panorama alam.

Tak hanya sekadar menikmati pemandangan, di sini juga tersedia berbagai aktivitas menarik seperti naik perahu, snorkeling, hingga berburu kuliner khas Sumatera Barat yang dijual di sekitar area pantai.

Rute Menuju Pantai Carolina dari Kota Padang

Pantai Carolina terletak di Jalan Padang – Painan, Bungus Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat. Lokasinya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Padang dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 35 menit perjalanan.

Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, berikut adalah rute yang bisa diikuti:

  1. Mulai perjalanan dari pusat Kota Padang, lalu ambil jalur melalui Jalan Bgd Aziz Chan sejauh sekitar 750 meter.
  2. Belok kiri ke Jalan Thamrin, lalu lanjutkan perjalanan hingga mencapai Jalan By Pass.
  3. Dari Jalan By Pass, ambil jalur kanan menuju Jalan Lintas Barat Sumatera, lalu belok kiri ke Jalan Raya Padang – Painan.
  4. Setelah melewati beberapa kilometer, cari jalur untuk putar balik dan belok kiri kembali ke Jalan Raya Padang – Painan.
  5. Teruskan perjalanan sekitar 100 meter, kemudian belok kiri dan lanjutkan perjalanan lurus hingga tiba di Pantai Carolina, yang berada di sebelah kiri jalan.

Rute ini cukup mudah diikuti dan akses jalannya juga relatif baik, sehingga perjalanan menuju pantai akan terasa nyaman. Jika ingin menghindari kemacetan, sebaiknya berangkat lebih pagi agar bisa menikmati suasana pantai yang masih sepi dan udara yang segar.

Tips Berkunjung ke Pantai Carolina

  • Datang di pagi atau sore hari untuk mendapatkan pengalaman terbaik, karena cuaca tidak terlalu terik dan pemandangan matahari terbenam di pantai ini sangat indah.
  • Gunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraan jika ingin perjalanan lebih fleksibel, karena transportasi umum menuju pantai ini masih terbatas.
  • Bawa bekal secukupnya, meskipun terdapat beberapa warung di sekitar pantai, tetapi membawa makanan dan minuman sendiri bisa menjadi pilihan lebih praktis.
  • Jangan lupa membawa pakaian ganti jika ingin berenang atau bermain air.
  • Jaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan agar keindahan Pantai Carolina tetap terjaga.

Pantai Carolina adalah tempat yang sempurna untuk menikmati liburan singkat tanpa harus bepergian jauh dari Kota Padang. Dengan akses yang mudah, pemandangan yang memukau, serta berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan, destinasi ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin melepas penat dan menikmati keindahan alam Sumatera Barat.

Festival Sungai Musi 2025: Aisar Khaled Dapatkan Kehormatan Sebagai Tamu Spesial

Pemerintah Kota Palembang resmi menggelar Festival Sungai Musi 2025 pada 15 Februari 2025, sebagai langkah inovatif untuk memajukan sektor pariwisata di kota yang terkenal dengan keindahan Sungai Musi ini. Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah satu sorotan utama dalam festival ini adalah penampilan spektakuler dari Flaying Board Body Lighting yang akan dipertunjukkan di atas Sungai Musi. Perpaduan antara teknologi, cahaya, dan akrobatik ini akan menciptakan sebuah pengalaman visual yang memukau bagi seluruh pengunjung yang hadir. Tak hanya itu, festival ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan band lokal yang siap menghibur masyarakat Palembang.

Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini akan dipusatkan di Benteng Kuto Besak (BKB), sebuah lokasi yang sarat akan nilai sejarah dan keindahan alam. Dengan latar belakang sungai yang menakjubkan, festival ini akan memberikan suasana magis berkat permainan cahaya yang memikat. Keunikan acara ini akan membuat setiap penonton merasa seolah berada dalam dunia yang berbeda.

Penjabat Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, menyatakan bahwa Festival Sungai Musi 2025 bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata Sungai Musi yang luar biasa kepada masyarakat luas. “Kami berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang menarik lebih banyak wisatawan setiap tahunnya,” ujarnya. Cheka juga mengungkapkan harapannya agar festival ini menjadi magnet bagi sektor pariwisata, serta dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Sebagai tamu kehormatan, YouTuber asal Malaysia, Aisar Khaled, turut meramaikan festival ini. Aisar mengajak masyarakat Palembang untuk hadir dan menyaksikan langsung keindahan Flaying Board Body Lighting yang akan menghangatkan malam tersebut. “Ayo, warga Palembang! Mari kita bersama-sama menikmati pertunjukan luar biasa ini,” ajaknya.

Tak hanya menjadi acara hiburan, festival ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan komunitas lokal, dalam menyukseskan acara. Cheka berharap, dengan adanya kerjasama ini, festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi usaha kecil dan menengah di sektor pariwisata dan kuliner.

Festival Sungai Musi 2025 ini menjadi langkah awal yang sangat baik bagi Kota Palembang untuk menjadikan Sungai Musi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Suriah Sambut Kembalinya Pariwisata Setelah Kejatuhan Rezim Assad

Setelah lebih dari satu dekade kehancuran yang disebabkan oleh Perang Saudara, industri pariwisata Suriah mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Perang yang dimulai pada 2011 dan menelan banyak korban jiwa tersebut, membuat sektor pariwisata negara ini hampir hilang, dengan angka kunjungan wisatawan yang sangat menurun. Namun, pasca-kejatuhan rezim Bashar Al Assad pada Desember 2024, sektor ini perlahan mulai pulih, seiring dengan kembalinya stabilitas di beberapa bagian negara.

Pada 8 Desember 2024, ibu kota Damaskus berhasil dikuasai oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS), menandai titik balik dalam sejarah Suriah. Kejatuhan rezim Assad memicu perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk pariwisata. Meski Assad melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya, harapan baru muncul di kalangan masyarakat yang melihat peluang untuk memulihkan negara yang pernah menjadi destinasi wisata terkenal ini.

Sebelum perang saudara, Suriah dikenal sebagai tujuan wisata yang kaya akan sejarah dan situs budaya. Kota-kota kuno seperti Palmyra, yang merupakan warisan Yunani-Romawi, dan Kastil Krak des Chevaliers dari era Tentara Salib, menjadi daya tarik utama. Selain itu, Damaskus, yang tercatat sebagai salah satu kota tertua yang masih dihuni, memiliki pesona tersendiri bagi para pelancong. Lanskap alam Suriah yang mempesona, termasuk kawasan pantai Mediterania, juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan kembali.

Meskipun masih dalam tahap pemulihan, industri pariwisata Suriah mulai mencatatkan angka positif. Ayoub Alsmadi, pendiri Syria Scope Travel, menyambut kembali turis pertama setelah pemberontakan, menyatakan keyakinannya bahwa sektor ini akan berkembang pesat pasca-kejatuhan rezim Assad. Hal ini dibuktikan dengan mulai adanya tur pertama yang dijadwalkan pada 2025 oleh perusahaan seperti Untamed Borders, yang berfokus pada tujuan wisata ekstrem.

Menurut James Wilcox, pendiri Untamed Borders, pariwisata dapat menjadi alat penting dalam proses pemulihan negara pasca-konflik. Selain mendatangkan pendapatan, sektor ini juga membawa harapan baru bagi masyarakat yang telah melalui banyak tahun penderitaan. Pada 2010, Suriah bahkan mencatatkan lebih dari 10 juta wisatawan, dan kini, meskipun menghadapi banyak tantangan, negara ini kembali menunjukkan potensi besar dalam menarik wisatawan internasional.

Eksplorasi Goa Safar Wadi di Tasikmalaya, Apakah Benar Tembus ke Mekkah?

Terletak di Desa Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, Gua Safar Wadi, atau yang lebih dikenal dengan nama Gua Pamijahan, merupakan sebuah tempat yang sarat dengan sejarah dan spiritualitas. Gua ini konon memiliki hubungan yang erat dengan Mekkah, Arab Saudi, dan menyimpan kisah perjuangan serta kedekatan para wali Allah dengan Sang Pencipta.

Gua Pamijahan terletak di kaki Gunung Mujarod, sebuah gunung yang memiliki makna mendalam dalam sejarah spiritual Indonesia. Nama Gunung Mujarod sendiri berarti “tempat penenangan”, merujuk pada aktivitas Syekh H. Abdul Qadir Djaelani, seorang tokoh besar dalam dunia Islam, yang sering kali mendekatkan diri kepada Allah SWT di tempat ini. Namun, ada pula yang menyebut gunung ini dengan nama Gunung Mujarob, yang berarti “tempat mencoba”. Sebelumnya, Syekh H. Abdul Qadir Djaelani dikenal melakukan berbagai percobaan untuk menemukan lokasi gua ini berdasarkan petunjuk dari gurunya, Imam Sanusi. Salah satu petunjuknya adalah menanam biji padi, yang jika hasilnya sesuai dengan yang ditanam, menjadi tanda adanya gua yang dimaksud.

Gua Pamijahan memiliki daya tarik spiritual yang kuat, terutama dengan adanya mata air jernih yang disebut “air zam-zam Pamijahan”. Air ini, yang dianggap memiliki kekuatan spiritual, dipercaya dapat memberikan berkah dan keberuntungan bagi siapa saja yang meminumnya. Selain itu, di dalam gua ini terdapat pula peci haji yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Jika kepala pengunjung cocok dengan peci tersebut, ada keyakinan bahwa orang tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Buku “Sejarah Perjuangan Syekh H. Abdul Muhyi Waliyullah Pamijahan” yang ditulis oleh Drs. H. AA. Khaerussalam menyebutkan bahwa Gua Pamijahan memiliki fungsi yang berbeda sepanjang sejarahnya. Pada masa Syekh H. Abdul Qadir Djaelani hingga Syekh H. Abdul Muhyi, gua ini tidak hanya menjadi tempat ibadah dan meditasi, tetapi juga digunakan sebagai pusat pendidikan dan kaderisasi dalam menyebarluaskan ajaran Islam. Gua ini diyakini sebagai tempat pertemuan para wali, dengan jalan rahasia yang menghubungkannya ke berbagai wilayah, seperti Banten, Cirebon, Surabaya, hingga Mekkah.

Seiring berjalannya waktu, meskipun fungsi gua ini telah berubah, keberadaannya tetap menjadi simbol penting dalam mengenang perjuangan para wali yang telah menyebarkan agama Islam ke seluruh Indonesia. Kini, Gua Pamijahan lebih banyak digunakan sebagai tempat ziarah dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Air zam-zam Pamijahan yang masih mengalir hingga kini, semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa gua ini merupakan tempat yang penuh berkah.

Sebagai salah satu destinasi spiritual yang kental dengan nilai sejarah, Gua Pamijahan bukan hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi mereka yang mencari kedamaian batin dan kedekatan dengan Tuhan.

Turyapada Tower Bali Hadirkan Event Menarik dengan Musik dan Seni

Turyapada Tower yang terletak di Buleleng, Bali, bukan sekadar menara komunikasi biasa. Destinasi ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, menghadirkan beragam acara menarik yang mampu memikat wisatawan. Berada di ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut, tempat ini menawarkan pengalaman unik dengan suasana pegunungan yang sejuk serta pemandangan menakjubkan.

Agenda Menarik di Turyapada Tower

Berbagai acara digelar di Turyapada Tower setiap minggunya, menjadikannya tempat yang cocok bagi pecinta seni dan budaya. Salah satu acara unggulan yang selalu dinantikan adalah Pesta Musik Sunset, yang berlangsung setiap Sabtu pukul 16.00 – 20.00 WITA. Dalam acara ini, para musisi lokal akan menghibur pengunjung dengan alunan musik yang merdu, ditemani panorama matahari terbenam yang mempesona.

Bagi yang lebih tertarik dengan seni rupa, Pameran Kesenian II dapat menjadi pilihan. Acara ini berlangsung Rabu hingga Minggu pukul 19.00 – 23.00 AWITA, menghadirkan berbagai karya seniman Bali, mulai dari lukisan, patung, hingga instalasi seni yang sarat makna budaya.

Tak hanya itu, pengunjung yang ingin menambah wawasan dapat mengikuti Seminar Teknologi dan Budaya, yang digelar setiap Senin hingga Rabu pukul 11.00 – 15.00 WITA. Dalam seminar ini, berbagai pakar akan membahas perkembangan budaya Bali serta penerapan teknologi modern dalam melestarikannya.

Cara Reservasi Tiket

Karena jumlah pengunjung dibatasi, reservasi tiket wajib dilakukan secara online melalui situs resmi turyapada.baliprov.go.id. Tiket hanya tersedia untuk kunjungan hari Sabtu dan Minggu, dengan kapasitas maksimal 60 orang per hari.

Untuk memastikan mendapatkan tempat, disarankan memesan tiket jauh-jauh hari. Setelah pemesanan berhasil, pengunjung akan menerima e-ticket dengan kode QR, yang harus ditunjukkan saat memasuki area tower.

Tips Berkunjung ke Turyapada Tower

Mengunjungi Turyapada Tower tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kunjungan lebih nyaman:

  1. Gunakan pakaian hangat – Suhu di area ini cukup dingin, terutama pada sore dan malam hari, sehingga disarankan mengenakan jaket atau pakaian tebal.
  2. Kenakan alas kaki yang nyaman – Jika berencana mengeksplorasi skywalk, pastikan menggunakan sepatu atau sandal yang nyaman agar lebih leluasa bergerak.
  3. Perhatikan aturan usia – Demi alasan keamanan, anak-anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan memasuki area tower.
  4. Pertimbangkan kondisi kesehatan – Bagi yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, sebaiknya mempertimbangkan kondisi sebelum berkunjung, mengingat angin di ketinggian cukup kencang.

Dengan berbagai acara menarik dan pemandangan alam yang spektakuler, Turyapada Tower menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menikmati sisi lain Bali yang kaya akan budaya.

Whoosh Tambah Layanan! 62 Perjalanan per Hari, Berangkat Tiap 30 Menit

Jakarta, Indonesia – PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) resmi meningkatkan frekuensi perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh menjadi 62 perjalanan per hari mulai 1 Februari 2025. Sebelumnya, layanan ini hanya beroperasi dengan 48 perjalanan per hari.

Penyesuaian ini juga berdampak pada jadwal keberangkatan KA Feeder yang melayani rute Bandung-Padalarang PP, guna memastikan konektivitas yang lebih optimal bagi para pengguna layanan.

“Kami mengimbau seluruh penumpang untuk memperhatikan jadwal terbaru Whoosh yang mulai berlaku per 1 Februari agar perjalanan mereka tetap lancar,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangan resminya pada Minggu (2/2/2025).

Jadwal Baru Whoosh Jakarta-Bandung

Dengan adanya penyesuaian ini, perjalanan Whoosh rute Jakarta–Bandung PP kini tersedia setiap 30 menit sekali, sementara untuk rute Jakarta/Bandung–Karawang PP beroperasi dengan interval setiap satu jam sekali.

Adapun rincian jadwal perjalanan berdasarkan stasiun keberangkatan adalah sebagai berikut:
Keberangkatan pertama dari Stasiun Halim: 06.25 WIB
Keberangkatan terakhir dari Stasiun Halim: 21.25 WIB
Keberangkatan pertama dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 06.05 WIB
Keberangkatan terakhir dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 21.05 WIB

Khusus untuk hari Minggu, terdapat sedikit perbedaan jadwal:
Keberangkatan pertama dari Stasiun Halim: 08.00 WIB
Keberangkatan pertama dari Stasiun Tegalluar Summarecon: 07.35 WIB

Menurut Eva, perubahan jadwal ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak pilihan perjalanan yang fleksibel, baik bagi masyarakat yang bepergian di pagi hari maupun di malam hari. KCIC ingin memastikan bahwa layanan Whoosh tetap menjadi pilihan transportasi yang cepat, aman, dan nyaman.

Imbauan Bagi Penumpang Whoosh

Agar perjalanan berjalan lancar, KCIC mengimbau seluruh penumpang untuk:
📌 Hadir di stasiun setidaknya 30 menit sebelum keberangkatan guna menghindari keterlambatan saat proses boarding.
📌 Gate keberangkatan akan ditutup 5 menit sebelum jadwal perjalanan, sehingga penumpang diminta untuk memastikan kehadiran tepat waktu.
📌 Mengecek jadwal tiket sebelum perjalanan agar tidak terjadi kesalahan dalam keberangkatan.
📌 Memanfaatkan layanan KA Feeder sebagai transportasi penghubung guna mendukung kelancaran perjalanan.

Dengan adanya peningkatan jumlah perjalanan dan penyesuaian jadwal, layanan Whoosh semakin memudahkan masyarakat dalam memilih waktu perjalanan sesuai kebutuhan.

Apakah kamu sudah siap menikmati perjalanan lebih fleksibel dengan Whoosh? Jangan lupa perhatikan jadwal terbarunya! 🚄✨